21 Kecamatan Nanga Serawai dalam angka tahun 2008 jumlah penduduk di
kecamatan Nanga Serawai menurut kelompok kelaminnya, disajikan pada Tabel 7 CV. Pangkar Begili.
Tabel 7 Jumlah penduduk dan rasio jenis kelamin Desa
Penduduk Jiwa Rasio
Laki-laki Perempuan Jumlah
Kec. Serawai Nanga Serawai
2606 2302
4908 0.88
Tanjung Raya 526
486 1012
0.92 Kec. Melawi
Menukung 594
570 1164
0.96 Jumlah
3726 3358
7084 0.90
Sumber: CV. Pangkar Begili 2011
4.8.4 Kondisi Tatanan Kelembagaan Dalam Masyarakat
Kelembagaan formal di wilayah desa sekitar areal IUPHHK-HA telah terbentuk sejak lama. Kepala desa selaku tokoh formal terdekat dengan
masyarakat biasa disebut penghulu. Terdapat tokoh yang dituakan sebagai panutan masyarakat dimana pengaruhnya cukup berperan dalam masyarakat.
Tokoh ini disebut ketua adat, tidak dipilih secara formal akan tetapi biasanya tumbuh dengan sendirinya hasil dari pengakuan masyarakat itu sendiri yang
tumbuh secara perlahan. Adanya tokoh informal tersebut bukannya mematikan wujud dan kiprah dari
kegiatan-kegiatan lembaga formal yang ada, bahkan sebaliknya sangat mendukung kegiatan yang berhubungan dengan pemerintahan seperti di tingkat
desa maupun di lingkup yang lebih kecil lagi. Lebih jauh lagi sosok tokoh informal sangat menunjang terutama dalam
penyelesaian masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat setempat yang mungkin sewaktu-waktu dapat terjadi. Hal ini dapat dimengerti pula karena
keberadaan tokoh informal tersebut merupakan suatu tokoh panutan yang bersifat kekeluargaan atau kekerabatan CV. Pangkar Begili 2011.
4.8.5 Penduduk menurut Agama
Penduduk di desa-desa sekitar areal IUPHHK CV. Pangkar Begili, sebagian besar beragama Katolik, Kristen Protestan dan Islam. Desa-desa terbagi dalam
22 dusun-dusun yang memiliki latar belakang etnis yang berbeda, yakni masyarakat
yang berasal dari etnis Dayak sebagian besar beragama Kristen, sedangkan yang berasal dari etnis melayu seluruhnya beragama Islam. Tempat ibadah berupa satu
buah masjid terdapat di dusun Nanga Serawai dan lima buah gereja terdapat di Desa Tontang dan Karya Jaya CV. Pangkar Begili 2011.
4.8.6 Tingkat Pendidikan Masyarakat
Tingkat pendidikan penduduk di desa sekitar areal IUPHHK CV. Pangkar Begili umumnya masih relatif rendah, yaitu sebagian besar masih berpendidikan
SD ke bawah. Hal ini disebabkan karena sarana prasarana pada sebagian besar desa masih terbatas sampai tingkat SD, sedangkan SLTP terdapat di kota
Kecamatan Nanga Serawai yang jaraknya dari desa lain cukup jauh dengan sarana perhubungan yang masih sangat terbatas. Di kecamatan ini belum terdapat SLTA,
sehingga lulusan SLTP yang hendak melanjutkan pendidikan harus ke kecamatan Nanga Pinoh atau ke ibukota kabupaten dan ke kota lainnya CV. Pangkar Begili
2011.
4.8.7 Adat Istiadat
Penduduk dan etnis Dayak pada umumnya masih sangat kuat memegang tradisi yang berasal dan nenek moyangnya. Hal ini antara lain terlihat pada
upacara-upacara adat ketika memulai membuka lahan untuk ladang, upacara adat setelah panen ladang, upacara perkawinan dan kematian, serta pengobatan secara
adat oleh dukun. Disamping itu wilayah yang mereka klaim sebagai wilayah adat cukup luas, yakni meliputi wilayah yang secara turun temurun menjadi wilayah
kegiatan sosial ekonomi dan budaya mereka, baik untuk kegiatan perladangan, beburu, mencari tanaman obat, pemakaman nenek moyang, atau bekas-bekas
pemukiman lama. Mereka juga beranggapan bahwa kawasan hutan di sekitar mereka tinggal merupakan hutan milik masyarakat adat yang berasal dari nenek
moyang mereka. Anggapan tersebut membawa konsekuensi terhadap keberadaan IUPHHK CV. Pangkar Begili dalam melaksanakan kegiatan usaha pemanfaatan
hasil hutan kayu yang telah dipercayakan oleh pemerintah CV. Pangkar Begili 2011 .
23
4.9 Pola Kebiasaan dan Hak Ulayat 4.9.1 Kebiasaan bangunan rumah