Mata pencaharian dan perekonomian lokal Kependudukan Kondisi Tatanan Kelembagaan Dalam Masyarakat

20 transportasi sungai seperti perahu sampan, tug boat dan motor temple dan sarana komunikasi di sekitar areal IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili berupa handphone CV. Pangkar Begili 2011. 4.8 Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya 4.8.1 Pusat kegiatan perekonomian Sarana dan prasarana perekonomian di desa sekitar areal kerja IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili secara umum masih relatif terbatas baik ragam maupun jumlahnya. Hal ini disebabkan karena desa di daerah ini relatif jauh dari pusat perekonomian dan jumlah penduduknya relatif sedikit, serta keterbatasan sarana dan prasana transportasi. Adanya keterbatasan akses, tingkat pendidikan yang relatif rendah dan belum memadainya sarana dan prasarana perekonomian menyebabkan aktivitas perekonomian di sekitar IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili kurang berkembang. Sarana perekonomian seperti warung dan toko masih dapat dijumpai di desa-desa, tetapi untuk pasar hanya dapat dijumpai di ibukota kecamatan. Kelancaran arus distribusi barang masih sangat rendah, walaupun sarana jalan yang dapat menghubungkan desa dengan kota kecamatan sudah dibangun CV. Pangkar Begili 2011.

4.8.2 Mata pencaharian dan perekonomian lokal

Mata pencaharian sebagian besar penduduk desa sekitar areal kerja IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili sebagai petani ladang berpindah. Selain itu terdapat juga masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pedagang, karyawan perusahaan IUPHHK, PNS dan penambang emas. Pada umumnya masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani berladang masih menggunakan cara-cara tradisional dalam melakukan budidaya pertanian sistem berladang. Tanaman yang dibudidayakan dalam kegiatan berladang selain padi adalah jenis sayuran seperti kacang panjang, bayam, terong, cabe, singkong dan lain-lain. Kegiatan sambilan yang dilakukan oleh petani berladang antara lain menoreh karet dan kegiatan berburu CV. Pangkar Begili 2011.

4.8.3 Kependudukan

Penduduk kecamatan Nanga Serawai sebagian besar merupakan penduduk dari etnis Dayak dan Melayu. Luas wilayah Kecamatan Nanga Serawai adalah 2.128 kmĀ² dengan jumlah penduduk pada tahun 2008. Berdasarkan data 21 Kecamatan Nanga Serawai dalam angka tahun 2008 jumlah penduduk di kecamatan Nanga Serawai menurut kelompok kelaminnya, disajikan pada Tabel 7 CV. Pangkar Begili. Tabel 7 Jumlah penduduk dan rasio jenis kelamin Desa Penduduk Jiwa Rasio Laki-laki Perempuan Jumlah Kec. Serawai Nanga Serawai 2606 2302 4908 0.88 Tanjung Raya 526 486 1012 0.92 Kec. Melawi Menukung 594 570 1164 0.96 Jumlah 3726 3358 7084 0.90 Sumber: CV. Pangkar Begili 2011

4.8.4 Kondisi Tatanan Kelembagaan Dalam Masyarakat

Kelembagaan formal di wilayah desa sekitar areal IUPHHK-HA telah terbentuk sejak lama. Kepala desa selaku tokoh formal terdekat dengan masyarakat biasa disebut penghulu. Terdapat tokoh yang dituakan sebagai panutan masyarakat dimana pengaruhnya cukup berperan dalam masyarakat. Tokoh ini disebut ketua adat, tidak dipilih secara formal akan tetapi biasanya tumbuh dengan sendirinya hasil dari pengakuan masyarakat itu sendiri yang tumbuh secara perlahan. Adanya tokoh informal tersebut bukannya mematikan wujud dan kiprah dari kegiatan-kegiatan lembaga formal yang ada, bahkan sebaliknya sangat mendukung kegiatan yang berhubungan dengan pemerintahan seperti di tingkat desa maupun di lingkup yang lebih kecil lagi. Lebih jauh lagi sosok tokoh informal sangat menunjang terutama dalam penyelesaian masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat setempat yang mungkin sewaktu-waktu dapat terjadi. Hal ini dapat dimengerti pula karena keberadaan tokoh informal tersebut merupakan suatu tokoh panutan yang bersifat kekeluargaan atau kekerabatan CV. Pangkar Begili 2011.

4.8.5 Penduduk menurut Agama