30
4.5.1. Analisis Deskriptif
Analisis kualitatif dilakukan melalui pendekatan deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan keadaan umum perusahaan dan manajemen risiko yang
diterapkan pada PT Saung Mirwan. Analisis manajemen
risiko produksi
berdasarkan penilaian pengambilan keputusan di perusahaan secara subjektif yang dilakukan untuk melihat apakah manajemen risiko yang diterapkan sudah efektif
untuk meminimalisir risiko produksi. Pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab adanya risiko produksi dan risiko pasar,
kemudian melakukan pengukuran risiko, menangani risiko dan mengevaluasi fungsi manajemen risiko yang diterapkan pada perusahaan. Metode analisis
deskriptif dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan diskusi dengan manajer produksi dan manajer pemasaran.
4.5.2. Analisis Risiko Komoditas Tunggal
Analisis kuantitatif diawali dengan menentukan besarnya peluang. Penentuan peluang diperoleh berdasarkan dari suatu kejadian pada kegiatan
budidaya yang dapat diukur dari pengalaman yang telah dialami oleh perusahaan. Peluang dari masing-masing kegiatan budidaya akan diperoleh pada tiga kondisi
yaitu tertinggi, normal dan terendah.
a. Peluang Probability
Peluang merupakan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Peluang hanya suatu kemungkinan, jadi nilai dari suatu peluang bukan merupakan harga
mutlak dalam suatu kondisi. Nilai peluang ditentukan berdasarkan pengalaman dan faktor dari variabel-variabel yang mempengaruhi suatu kejadian yang akan
dihitung nilai peluangnya. Peluang dari suatu kejadian pada kegiatan usaha dapat diukur berdasarkan pengalaman yang telah dialami pelaku bisnis dalam
menjalankan kegiatan usaha. Nilai peluang ditentukan dengan mengobservasi kejadian yang sudah terjadi. Kejadian-kejadian tersebut kemudian diekspresikan
sebagai persentase dari total exposure dalam rangka mendapatkan estimasi empiris dari probabilitas.
Menurut Kountur 2008, dari sudut pandang empiris maka probabilitas dapat dipandang sebagai frekuensi terjadinya event dalam jangka panjang yang
31 dinyatakan dalam persentase. Probabilitas adalah nilaiangka yang terletak antara
0 dan 1 yang diberikan kepada masing-masing event. Apabila nilai suatu peluang adalah 1, maka hal tersebut merupakan sebuah kepastian. Berarti, peristiwa yang
diperkirakan pasti terjadi. Pengukuran peluang P pada setiap kondisi diperoleh dari frekuensi
kejadian setiap kondisi yang dibagi dengan periode waktu selama kegiatan berlangsung. Total peluang dari beberapa kejadian berjumlah satu dan secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut: ∑
Pij 伸 1
…………………………………… 1 Dalam menganalisis risiko produksi dilakukan analisis mengenai faktor-
faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh pelaku usaha. Faktor-faktor eksternal yang dimaksud antara lain faktor iklim dan cuaca, peristiwa alam seperti
bencana alam yang mempengaruhi produksi dan serangan hama penyakit. Analisis terhadap faktor eksternal ini dilakukan dengan melihat dari seberapa besar
kemungkinan terjadinya probabilitas kejadian dari faktor-faktor eksternal yang dianalisis dan seberapa besar kerugian yang disebabkannya. Semakin besar
probabilitas kejadian eksternal yang merugikan maka semakin besar pula tingkat risiko yang mungkin dihadapi oleh pelaku usaha. Pengukuran probabilitas pada
setiap kejadian diperoleh dari frekuensi setiap kejadian yang dibagi dengan jumlah periode waktu proses produksi dalam satu tahun. Secara matematis
pengukuran probabilitas dapat dituliskan sebagai berikut: P =
……………………………………………… 2
Keterangan: f
= frekuensi kejadian T
= periode waktu proses produksi Untuk menentukan berapa besar peluang yang akan terjadi maka perlu
ditetapkan kisaran produktivitas bunga yang ada. Menurut manajemen PT Saung Mirwan produktivitas bunga yang diusahakan sangat dipengaruhi oleh kondisi
cuaca dan lingkungan, serangan hama dan penyakit dan pemeliharaan bunga. Kisaran produktivitas yang ditetapkan PT Saung Mirwan untuk komoditas bunga
yang diusahakan dapat dilihat pada Tabel 10.
32
Tabel 10.
Tingkat Produktivitas pada Bunga Krisan, Kalandiva, Kalanchoe dan Kastuba pada PT Saung Mirwan
No. Kondisi Produktivitas
Produktivitas potm
2
1 Tinggi
5 2
Sedang 3-5
3 Rendah
3 b.
Nilai Harapan Expected Return Analisis risiko didasarkan pada teori pengambilan keputusan dengan
berdasarkan pada konsep expected utility Robinson dan Barry 1997. Kaitan expected utility
sangat berhubungan erat dengan probability. Probability dapat dipandang sebagai frekuensi relatif relative frequency dan digunakan dalam
pengambilan keputusan. Utility relatif sulit untuk diukur sehingga umumnya didekati dengan pengukuran return. Indikator adanya risiko ditunjukkan dengan
adanya variasi atau fluktuasi dari return dengan asumsi faktor-faktor tertentu bersifat tetap fix.
Penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung risiko dapat dilakukan dengan menggunakan expected return nilai harapan. Nilai harapan
adalah jumlah dari nilai-nilai kemungkinan yang diharapkan terjadi probabilitas peluang masing-masing dari suatu kejadian tidak pasti. Nilai harapan merupakan
besaran perolehan atau yang diperkirakan akan didapatkan kembali dalam melakukan suatu kegiatan usaha. Nilai harapan dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melanjutkan kegiatan usaha. Penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung risiko dapat dilakukan
dengan menggunakan expected return. Rumus Expected return dituliskan sebagai berikut Elton dan Gruber 1995 :
Ri 伸 ∑ Pi. Ri
…..………………………… 3 Keterangan:
∑
﹀ú = Expected Return dari masing-masing komoditas
Pi = Peluang pada kondisi tertinggi, normal dan terendah pada komoditas krisan, kalandiva, kalanchoe dan kastuba
Ri = Return atau penerimaan masing-masing komoditas
n = 22 observasi
33 Pengukuran sejauh mana risiko yang dihadapi perusahaan dalam
menjalankan usahanya terhadap hasil atau pendapatan yang diperoleh perusahaan dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut:
a. Variance
Pengukuran variance dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari return dengan Expected Return dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian.
Nilai variance dapat ditulis dengan rumus matematis sebagai berikut Elton dan Gruber 1995:
酰 伸 ∑ ㎠ú ﹀ú ﹀ú …..………………………… 4
Keterangan: 酰
2
= Variance dari Return Pij = Peluang pada kondisi tertinggi, normal dan terendah pada masing-masing
komoditas j
= kejadian Rij
= Return atau penerimaan masing-masing komoditas Ri
= Expected Return dari masing-masing komoditas Semakin kecil nilai variance maka semakin kecil penyimpangan yang
berarti semakin kecil risiko yang dihadapi perusahaan dalam melakukan suatu usaha tersebut.
b. Standard Deviation
Pengukuran Standard Deviation dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai variance
. Risiko pada penelitian ini merupakan besarnya fluktuasi pendapatan yang diperoleh oleh PT. Saung Mirwan. Semakin kecil nilai dari Standard
Deviation maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam menjalankan suatu
usaha. Rumus Standard Deviation adalah Elton dan Gruber 1995: 酰 伸 √酰
………………………………….. 5 Keterangan:
酰
2
伸 Variance masing-masing komoditas 酰 伸 Standard Deviation masing-masing komoditas
34 c.
Coefficient Variation Coefficient variation
diukur dari rasio perbandingan Standard Deviation dengan Return yang diharapkan Expected Return. Semakin kecil nilai
Coefficient Variation maka akan semakin rendah risiko yang dihadapi. Coefficient
Variation dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut Elton dan Gruber
1995: ɣ伸
…..………………………… 6 Keterangan:
CV = Coefficient Variation masing-masing komoditas
酰 = Standard Deviation masing-masing komoditas
Ri = Expected Return masing-masing komoditas
4.5.3. Analisis Risiko Diversifikasi