18 pengambil keputusan mengalami suatu kerugian. Risiko erat kaitannya dengan
ketidakpastian, tetapi kedua hal tersebut memiliki makna yang berbeda. Ketidakpastian uncertainty adalah suatu kejadian yang tidak dapat diukur oleh
pengambil keputusan. Adanya ketidakpastian dapat menimbulkan risiko. Menurut Umar 2001 risiko adalah a kesempatan timbulnya kerugian,
b probabilitas timbulnya kerugian, c ketidakpastian, d penyimpangan aktual dari yang diharapkan, e terjadi jika probabilitas suatu hasil akan berbeda dari
yang diharapkan. Menurut Elton dan Gruber 1995 “The existence of risk means that the investor can no longer associate a single number of pay-off with
investment in any assets ”. Risiko yang dimaksud merupakan kemungkinan
terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan, probabilitas tidak tercapainya tingkat keuntungan yang diharapkan expected return, kemungkinan return yang
diterima realized return menyimpang dari return yang diharapkan expected return
atau dengan kata lain kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan.
Dalam analisis investasi, risiko berarti kemungkinan hasil yang diperoleh menyimpang dari yang diharapkan, dan standar deviasi adalah alat statistik yang
bisa mengukur risiko, selain itu probabilitas atau peluang bisa juga mengukur risiko. Dengan adanya peluang bisa diketahui kemungkinan terjadinya suatu
kejadian dan secara alamiah setiap orang atau organisasi dalam sebuah bisnis akan mengelola risiko yang bertujuan menciptakan sistem atau mekanisme pengelolaan
risiko dengan tujuan menghindari perusahaan dari kerugian.
3.1.2 Dampak Risiko
Usaha produksi pertanian mengharapkan hasil atau panen sesuai dengan yang diharapkan. Risiko mengakibatkan adanya perbedaan hasil yang diterima
dengan yang diharapkan yang bersifat merugikan. Adanya variabilitas dari hasil yang diharapkan memperlihatkan adanya risiko dalam mencapai tujuan. Salah
satu kejadian yang berkaitan dan bersifat tidak pasti unsure adalah risiko produksi. Sumber-sumber mayor risiko produksi adalah cuaca, hama, penyakit,
dan interaksi teknologi dengan karakteristik manajemen, genetik, efisiensi mesin,
19 dan kualitas input yang digunakan. Api, angin, pencurian, dan kecelakaan lainnya
juga merupakan penyebab risiko produksi.
8
Menurut Kountur 2008 risiko dapat diklasifikasikan dari sudut pandang penyebab timbulnya risiko, akibat yang ditimbulkan, aktivitas yang dilakukan dan
sudut pandang kejadian yang terjadi yaitu: a.
Risiko dari Sudut Pandang Penyebab Berdasarkan sudut pandang penyebab kejadian, risiko dapat dibedakan
kedalam risiko keuangan dan risiko operasional. Risiko keuangan disebabkan oleh faktor-faktor keuangan seperti perubahan harga, tingkat bunga dan mata uang
asing. Risiko operasional disebabkan oleh faktor-faktor nonkeuangan seperti manusia, teknologi dan alam.
b. Risiko dari Sudut Pandang Akibat
Dilihat dari sudut pandang akibat yang ditimbulkan terdapat dua kategori risiko yakni risiko murni dan risiko spekulatif. Risiko murni merupakan risiko
yang mengakibatkan sesuatu yang merugikan dan tidak memungkinkan adanya keuntungan. Risiko spekulatif adalah risiko yang memungkinkan untuk
menimbulkan suatu kerugian atau menimbulkan keuntungan. c.
Risiko dari Sudut Pandang Aktivitas Menurut Kountur 2008 banyaknya risiko dari sudut pandang penyebab
adalah sebanyak jumlah aktivitas yang ada. Segala aktivitas dapat menimbulkan berbagai macam risiko misalnya aktivitas pemberian kredit oleh bank yang
dikenal dengan risiko kredit. d.
Risiko dari Sudut Pandang Kejadian Risiko yang dinyatakan berdasarkan kejadian merupakan pernyataan risiko
yang paling baik, misalnya terjadi kebakaran, maka risiko yang terjadi adalah risiko kebakaran.
Dampak risiko dan variabilitas dalam agribisnis yang tidak diantisipasi dan ditanggulangi dengan baik dapat mengakibatkan kerugian dalam skala luas.
Dampak risiko dapat dikaji dari tiga sudut pandang yang saling berhubungan yaitu:
8
http:agecon.uwyo.eduRiskMgtproductionrisk. After National Crop Insurance Services’ Crop Insurance and Risk Managemen Primer, Risk Overview
[2 September 2010]
20 a.
Sudut pandang masyarakat Menyangkut pada dampak dan biaya sosial dari risiko yang terjadi dan bagaimana
pengelolaannya. b.
Sudut pandang produsen Menitikberatkan pada kelangsungan hidup usahanya.
c. Sudut pandang pembuat kebijakan
Pembuat kebijakan harus mampu memprediksi respon sektoral yang akan dilakukan untuk mengubah kondisi tersebut dan dampak berikutnya atas
kemungkinan kebijakan pemerintah untuk mencapai tujuannya.
3.1.3 Jenis-jenis Risiko