23 pengembalian yang diharapkan, atau simpangan baku pengembalian dari rata-rata
pengembalian expected return. Pengukuran risiko dapat menggunakan Variance, Strandar Deviation dan
Coefficient Variance Elton dan Gruber 1995. Ketiga ukuran tersebut berkaitan
satu sama lain dan nilai variance sebagai penentu ukuran yang lainnya. Standard deviation
yang merupakan akar kuadrat dari variance sedangkan coefficient variation
merupakan rasio dari standard deviation dengan nilai expected return dari suatu kegiatan usaha. Return yang diperoleh dapat berupa pendapatan,
produksi atau harga. Penilaian risiko dengan menggunakan nilai variance dan standard
deviation merupakan ukuran yang absolut dan tidak mempertimbangkan risiko
dalam hubungannya dengan hasil yang diharapkan expected return. Jika nilai variance
dan standard deviation digunakan untuk mengambil keputusan dalam penilaian risiko yang dihadapi pada kegiatan usaha maka dikhawatirkan akan
terjadi keputusan yang kurang tepat. Hasil keputusan yang tepat dalam menganalisis risiko suatu kegiatan usaha
harus menggunakan perbandingan dengan satuan yang sama. Ukuran risiko yang dapat membandingkan dengan satuan yang sama adalah coefficient variation.
Coefficient variation merupakan ukuran yang tepat bagi pengambil keputusan dalam menilai suatu kegiatan usaha dengan mempertimbangkan risiko yang
dihadapi untuk setiap return yang diperoleh dari kegiatan usaha tersebut. Dengan ukuran coefficient variation, penilaian risiko terhadap kegiatan usaha sudah
dilakukan dengan ukuran yang sama yaitu besarnya risiko untuk setiap return. Return
yang diperoleh dapat berupa pendapatan, produksi atau harga.
3.1.6 Manajemen Risiko
Manajemen risiko bisa diartikan sebagai upaya pemilihan alternatif yang ada untuk mengurangi dampak dari risiko. Menurut Kountur 2008 manajemen
risiko adalah cara-cara yang digunakan manajemen untuk menangani berbagai permasalahan yang disebabkan oleh adanya risiko, juga berarti suatu cara untuk
menangani masalah-masalah yang mungkin timbul yang disebabkan oleh adanya ketidakpastian. Djohanputro 2006 mendefinisikan manajemen risiko korporat
24 merupakan proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur,
memetakan, mengembangkan alternatif risiko, memonitoring serta mengendalikan implementasi penanganan risiko.
Terdapat beberapa alternatif penanganan risiko dalam suatu usaha. Alternatif penanganan risiko pada produk pertanian ada berbagai cara yakni
dengan diversifikasi usaha, integrasi vertikal, kontrak produksi, kontrak pemasaran, perlindungan nilai dan asuransi. Salah satu penanganan risiko yang
digunakan pada penelitian ini adalah diversifikasi. Menurut Harwood et al. 1999 kelebihan dari diversifikasi adalah
mengurangi risiko, meminimalkan tenaga kerja, mengurangi penggunaan peralatan dan meminimalkan biaya. Sementara itu keterbatasan yang dimiliki
diversifikasi adalah membutuhkan perlengkapan khusus, membutuhkan keahlian manajerial yang lebih luas dan teknologi menjadi rumit.
Strategi penanganan risiko digunakan untuk mengendalikan risiko yang mungkin terjadi. Suatu risiko yang kemungkinan terjadinya besar dan
konsekuensinya juga besar maka cara yang terbaik untuk menangani risiko tersebut adalah menghindar. Jika tidak dapat menghindar dan harus menghadapi
risiko maka cara yang bisa dilakukan adalah mencegah atau meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko. Selain mencegah kerugian, akibat dari kerugian itu
perlu dikurangi, pengurangan kerugian akibat risiko dilakukan terutama jika konsekuensi dari risiko tersebut besar. Strategi penanganan risiko dapat dibedakan
menjadi dua Kountur 2008 yaitu strategi preventif dan strategi mitigasi. 1.
Preventif Strategi preventif merupakan strategi yang dilakukan untuk menghindari
risiko. Strategi ini cocok dilakukan apabila probabilitas risiko besar. Strategi preventif dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: 1 membuat atau
memperbaiki sistem prosedur, 2 mengembangkan sumber daya manusia, dan 3 memasang atau memperbaiki fasilitas fisik.
2. Mitigasi
Strategi mitigasi merupakan strategi penanganan risiko yang bertujuan untuk menekan dampak atau kerugian akibat risiko yang ada. Strategi mitigasi
25 dilakukan untuk menangani risiko yang memiliki dampak yang besar. Beberapa
cara yang termasuk ke dalam strategi mitigasi antara lain: a.
Diversifikasi Diversifikasi merupakan cara menempatkan asset atau usaha di beberapa
usaha sehingga jika salah satu usaha kena musibah maka tidak akan menghabiskan seluruh asset yang dimiliki. Cara ini merupakan salah satu cara
penanganan risiko yang paling efektif dalam mengurangi dampak risiko. b.
Penggabungan Penggabungan atau merger merupakan usaha penanganan risiko yang
menekankan pada kegiatan penggabungan dengan pihak perusahaan lain. Contoh strategi ini adalah merger atau akuisisi dengan perusahaan lain.
c. Pengalihan risiko
Pengalihan risiko risk transfer merupakan cara penanganan risiko dengan cara mengalihkan dampak dari risiko ke pihak lain. Hal ini bertujuan jika terjadi
kerugian pada pihak perusahaan maka yang menanggung kerugian tersebut adalah pihak lain. Beberapa cara untuk mengalihkan dampak atau kerugian kepada pihak
lain antara lain jasa asuransi, leasing, outsourcing dan hedging. Jasa asuransi dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengalihkan
dampak suatu risiko. Hal ini bisa dilakukan dengan mengangsuransikan asset perusahaan dan membayar premi asuransi secara rutin. Jika dikemudian hari
terjadi kerugian maka pihak asuransi akan menanggung kerugian yang muncul sesuai dengan kontrak perjanjian yang telah disepakati oleh kedua pihak.
Leasing merupakan salah satu cara mengurangi risiko-risiko yang
dampaknya besar. Leasing adalah cara dimana suatu aset digunakan tetapi pemilikannya adalah pihak lain. Jika terjadi sesuatu pada aset tersebut maka
pemiliknya yang adalah pihak lain yang menanggung kerugian atas aset tersebut. Outsourcing
merupakan cara dimana pekerjaan diberikan kepada pihak lain untuk mengerjakannya sehingga jika terjadi kerugian maka perusahaan tidak
menanggung kerugian melainkan pihak yang melakukan pekerjaan tersebutlah yang menanggung kerugiannya. Hedging merupakan cara pengalihan risiko
dengan mengurangi dampak risiko melalui transaksi penjualan atau pembelian.
26 Beberapa cara untuk melakukan hedging adalah melalui forward contract, future
contract dan option and swap.
3.2.
Kerangka Pemikiran Operasional
PT Saung Mirwan menghadapi risiko dalam menjalankan bisnisnya. Risiko yang dihadapi disebabkan pengaruh cuaca dan iklim, serangan hama
penyakit, bibit, alat dan bangunan, tenaga kerja dan fluktuasi harga jual produk. Adanya risiko yang terjadi akan mengakibatkan penurunan produktivitas yang
akan berdampak pada pendapatan yang diperoleh PT Saung Mirwan. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis risiko yang tepat untuk diterapkan pada PT Saung
Mirwan. Besarnya tingkat risiko yang dihadapi oleh sebuah usaha dapat dianalisis
dengan analisis risiko yang digunakan untuk mengetahui keragaan tingkat risiko usaha tesebut. Penilaian risiko dilakukan dengan mengukur tingkat penyimpangan
terhadap return dari suatu usaha. Return didapat dari rata-rata penerimaan yang diterima PT Saung Mirwan dari total periode pengamatan.
Analisis risiko yang digunakan terhadap risiko antara lain melalui pendekatan metode Variance, Standard Deviation dan Coefficient Variance untuk
menganalisis risiko satu komoditas. Analisis risiko menggunakan pendekatan portofolio dilakukan untuk menganalisis risiko untuk lebih dari satu komoditas.
Setelah dianalisis akan diperoleh hasil yang akan menjadi alternatif manajemen risiko yang bisa digunakan sebagai pertimbangan mengatasi risiko oleh PT Saung
Mirwan. Kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 1.
27 Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional
Identifikasi sumber- sumber risiko dengan
pendekatan kualitatif: -
Aspek Teknis -
Aspek Ekonomis Analisis Risiko dengan
pendekatan kuantitatif: Variance, Standard
Deviation, Coefficient Variation, Portofolio
Alternatif strategi manajemen risiko
Tujuan PT Saung Mirwan: 1.
Memaksimumkan keuntungan
2. Menekan biaya risiko
Risiko PT Saung Mirwan
Risiko produksi: -
CuacaIklim -
Hama dan Penyakit
- Bibit
- AlatBangunan
- Tenaga Kerja
Risiko harga: Fluktuasi harga
input dan output bunga
Manajemen pengendalian risiko
yang diterapkan PT Saung Mirwan
28
IV. METODE PENELITIAN