masih kurang dan harus diperbaiki agar kegiatan perpustakaan dapat mencapai efektifitasnya.
d. Peremajaan Berkesinambungan
Setelah dilakukan evaluasi, maka akan diketahui apa saja yang masih harus mendapat perhatian lebih, dengan demikian dapat
dikonsentrasikan pada hal-hal tersebut. Peremajaan koleksi perpustakaan secara berkesinambungan juga dilakukan setelah
selalu dilaksanakan evaluasi. Setelah mengevaluasi, maka akan diketahui koleksi apa saja yang sudah tidak relevan dengan
kurikulum dan pembelajaran, atau koleksi apa saja yang harus ditambahkan kuantitasnya agar seluruh siswa dapat melakukan
peminjaman tanpa menunggu giliran terlalu lama, dan kegiatan peremajaan ini dapat dilakukan minimal satu tahun sekali, yaitu
diawal tahun pembelajaran baru. Dengan demikian, siswa sebagai user
akan merasa terfasilitasi oleh perpustakaan sekolah yang ada di sekolahnya.
3. Revitalisasi Pelayanan Perpustakaan Sekolah
Revitalisasi pelayanan perpustakaan sekolah adalah usaha atau kegiatan mengaktifkan kembali, menghidupkan kembali, menggiatkan
kembali segala bentuk pelayanan dalam kegiatan perpustakaan sekolah, seperti pelayanan sirkulasi dan pengaturan koleksi.
Dalam revitalisasi pelayanan perpustakaan sekolah, berarti pihak sekolah atau lebih khususnya perpustakaan sekolah harus dapat
memberikan pelayanan sirkulasi secara ideal, yaitu memberlakukan penggunaan kartu anggota dan sistem pelayanan dengan menggunakan
komputer atau buku besar peminjaman manual agar kuantitas koleksi perpustakaan dapat terjaga.
Sedangkan dalam hal pengaturan buku, penggunaan katalog yang sesuai dengan sistem pengkatalogan buku di Indonesia juga akan
sangat membantu siswa dan user lain dalam pemanfaataan
perpustakaan sekolah. Pengaturan buku yang disesuaikan dengan tema dan katalog serta menempatkan buku dan koleksi lain sesuai dengan
tempatnya, juga meniadakan koleksi yang dirasa tidak perlu dan cukup mengganggu, akan dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung
dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah serta mengefisiensikan kegiatan perpustakaan.
4. Revitalisasi Tenaga Pengelola Perpustakaan Sekolah
Revitalisasi tenaga pengelola perpustakaan berarti mengaktifkan kembali, memvitalkan kembali atau memfungsikan tenaga pengelola
perpustakaan sekolah agar dapat memberikan pelayanan kepada user agar pengunjung merasa dihargai dan selalu ingin mengunjungi
perpustakaan sekolah. Kegiatan revitalisasi tenaga pengelola perpustakaan sekolah dapat dilakukan dengan menanamkan kesadaran
kepada tenaga pengelola perpustakaan akan kewajiban dan tugasnya sebagai seseorang yang harus mampu memfasilitasi orang lain terkait
dengan kegiatan kepustakaan. Revitalisasi tenaga pengelola perpustakaan sekolah juga dapat
dilakukan apabila tenaga pengelola perpustakaan yang mengemban tugas di perpustakaan sekolah yang bersangkutan kurang memiliki
profesionalisme dan kompetensi kepustakaan sehingga menghambat jalannya kegiatan kepustakaan. Adapun cara yang dilakukan agar
tenaga pengelola perpustakaan dapat memiliki profesionalisme dan kompetensi kepustakaan adalah dengan memberikan pendidikan lebih
lanjut mengenai kepustakaan, misalnya dengan menyekolahkan kembali pada bidang ilmu kepustakaan, atau mengikutkan tenaga
pengelola perpustakaan pada pelatihan-pelatihan atau pendidikan non- formal lain mengenai kepustakaan.
5. Revitalisasi Tata Tertib Perpustakaan Sekolah