8. Menghitung ukuran kinerja house of quality yang terdiri dari derajat
kepentingan, tingkat kesulitan dan perkiraan biaya.
4.9.3. Identifikasi Potensial Kegagalan Desain Produk dengan Metode FMEA
Pengolahan data Metode FMEA dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Identifikasi komponen produk dengan blok boundary diagram
Membuat daftar masalah potensial kegagalan yang muncul
Penentuan nilai severity, occurence, dan detectability
Menghitung Risk Priority Number RPN
Mengambil tindakan untuk menetralkan resiko Menetapkan fungsi atau requirement dari komponen
produk
Menentukan dampakefek yang ditimbulkan oleh kegagalan
Menentukan penyebab kegagalan
Identifikasi metode pengendalian kegagalan
Sumber : Dyadem Engineering Corporation. Guidelines for Failure Mode and Effects Analysis, For Automotive, Aerospace and General Manufacturing Industries 2003
Gambar 4.3. Diagram Alir Pengolahan Data FMEA
Universitas Sumatera Utara
4.9.4. Membuat Matriks Design Deployment
Pembuatan matriks Design Deployment berdasarkan matriks HOQ pada QFD fase 1. Tahapan pembangunan matriks Design Deployment yaitu:
1. Menetapkan karakteristik-karakteristik teknis produk berdasarkan prioritas
karakteristik teknis dari QFD fase 1. 2.
Menetapkan part kritis berdasarkan potensi kegagalan desain produk yang diperoleh dari metode FMEA.
3. Menetapkan hubungan antara part kritis yang diberikan oleh PT Ivana Mery
Lestari Matras. 4.
Menetapkan tingkat hubungan antara karakteristik teknis dengan part kritis. Tingkat hubungan yang dimaksud akan dimulai dari skala kuat, sedang,
lemah, dan tidak berhubungan sama sekali. 5.
Menyusun matriks perencanaan, merupakan hasil kalkulasi dari beberapa jenis data yang didapatkan dari proses sebelumnya.
6. Membangun matriks design depolyment yang akan diisi berdasarkan data-
data yang telah didapatkan pada langkah-langkah sebelumnya. 7.
Menentukan bobot kepentingan desain. 8.
Penentuan usulan rancangan perbaikan produk spring bed tipe 3 feet merk Meldaland.
Universitas Sumatera Utara
4.9.5. Penentuan Multi Component Relationship dengan Product Architecture
Design Structure Matrix Product Architecture DSM Penentuan Multi Component Relationship dengan Product Architecture
DSM terdiri dari: 1.
Penentuan Boundary System 2.
Penentuan Interaction Strengths 3.
Pensimetrian komponen 4.
Penentuan Model’s granularity 5.
Pengidentifikasian interaksi antar komponen
4.10. Analisis Pemecahan Masalah