Design Structure Matrix DSM

sistem deteksi tidak efektif atau tidak dapat mendeteksi sama sekali. Kriteria penilaian detection dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Penentuan Nilai Detection Keterangan Rangking Selalu jelas, sangat mudah untuk diketahui 1 Jelas bagi indera manusia 2 Memerlukan inspeksi 3 Inspeksi yang hati-hati dengan mnggunakan indera manusia 4 Inspeksi yang sangat hati-hati dengan indera manusia 5 Memerlukan bantuan danatau pembongkaran sederhana 6 Diperlukan inspeksipembongkaran 7 Diperlukan inspeksipembongkaran yang kompleks 8 Kemungkinan besar tidak terdeteksi 9 Tidak dapat terdeteksi 10 Sumber: Dyadem Engineering Corporation. 2003. Guidelines for Failure Mode and Effects Analysis, For Automotive, Aerospace and General Manufacturing Industries. Kanada: CRC Press.

3.2.3. Design Structure Matrix DSM

9 DSM adalah metode dengan model jaringan yang digunakan untuk menggambarkan elemen dalam sistem dan hubungannya yang berfokus pada arsitektur sistem. Aplikasi DSM terutama sekali sangat tepat digunakan pada pengembangan kompleks sistem teknis dan area manajemen teknis. DSM menggambarkan matriks bujur sangkar N x N, mempetakan interaksi dari sejumlah N elemen dalam sistem. DSM merupakan tool yang sangat fleksibel yang telah digunakan untuk memodelkan berbagai tipe dari sistem. DSM dapat menggambarkan berbagai tipe arsitektur berdasarkan tipe sistem yang dimodelkan. Model arsitektur produk salah satu contohnya, elemen DSM yang 9 Steven D EppingerTyson R Browning, Design Structure Matrix Methods and Applications, Massachusetts: The MIT Press, 2012, hal : 27-31. Universitas Sumatera Utara digunakan merupakan komponen-komponen dari produk, dan interaksi antar komponen tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.6. Sumber :Steven DE Tyson RB 2012 Gambar 3.6. Product Architecture DSM Keuntungan utama metode DSM dibandingkan dengan metode model jaringan lain adalah format tampilan matriks yang mudah dimengerti. Matriks DSM menyediakan susunan yang rapi, mudah disesuaikan, dan tampilan representatif dari sistem arsitektur yang mudah dibaca. Gambar 3.7. menampilkan model sistem DSM sederhana dari delapan elemen yang disebut binary DSM dan grafik interaksi antar elemen. Tampilan binary DSM dapat dikembangkan dengan berbagai cara termasuk dengan penambahan atribut interaksi seperti jumlah interaksikepentingan, pengaruh, atau kekuatan setiap elemen dengan menggunakan lebih banyak nilai, simbol, dan warna dibandingkan hanya memberi Universitas Sumatera Utara tanda pada setiap kolom diagonal. Pengembangan model DSM tersebut diberi nama Numerical DSM yang dapat dilihat pada Gambar 3.8. Sumber :Steven DE Tyson RB 2012 Gambar 3.7. Binary DSM dan Grafik Interaksi Elemen Sumber :Steven DE Tyson RB 2012 Gambar 3.8. Numerical DSM dengan Nilai dan warna Arsitektur sistem adalah struktur dari sebuah sistem yang terdiri dari sekumpulan elemen, interaksi antar elemen termasuk lingkungan sistem serta Universitas Sumatera Utara prinsip dalam perencanaan desain dan perubahan. Tipe model DSM terbagi atas empat kategori yaitu: 1. Product architecture mengenai komponen dan interaksinya dalam hubungan fisik termasuk automobiles, aircraft, pembangunan, kapal, komputer, peralatan, mesin, dan sebagainya. 2. Organization architecture berkaitan dengan individu atau kelompok dan interaksinya dalam pekerjaan. 3. Process architecture berkaitan dengan aksi dan interaksi mengenai pekerjaan seperti perancangan atau produksi produk, penyampaian pelayanan, dan eksekusi kode software. 4. Products, organization, dan process adalah tipe dari sistem, dalam waktu yang bersamaan sistem ini juga digunakan untuk menggabungkan ketiga bagian tersebut. Tipe dari model DSM dapat dilihat pada Gambar 3.9. Universitas Sumatera Utara Sumber :Steven DE Tyson RB 2012 Gambar 3.9. Empat Tipe Model DSM Dua kategori hubungan lain yang penting dalam model sistem DSM yaitu hierarki vertikal dan lateral horizontal. Hubungan hierarki berawal dari dekomposisi atau breakdown dari sistem menjadi elemen. Hubungan lateral, berawal dari interaksi antar elemen seperti aliran material atau informasi pada level yang sama. Kategori hubungan ini dapat dilihat pada Gambar 3.10. Universitas Sumatera Utara Sumber :Steven DE Tyson RB 2012 Gambar 3.10. Dekomposisi Model DSM dengan Tree Diagram, High Level DSM, dan Lower Level DSM

3.3. Kebutuhan Konsumen

Dokumen yang terkait

Penerapan Concurrent Engineering Tools Dan Design Structure Matrix Pada Perancangan Produk Ban

12 131 58

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed Pada PT Ivana Mery Lestari Matras dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment, Value Engineering dan Design For Manufacture And Assembly

4 83 163

Pendekatan Concurrent Engineering Tools pada Proses Perancangan Produk dengan Metode Quality Function Deployment dan Design Structure Matrix

17 194 186

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Perancangan Desain Produk Springbed Dengan Menggunakan Concurrent Engineering Tools Di PT Ivana Mery Lestari Matras

6 64 66

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

BAB I PENDAHULUAN - Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed Pada PT Ivana Mery Lestari Matras dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment, Value Engineering dan Design For Manufacture And Assembly

0 0 8

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed Pada PT Ivana Mery Lestari Matras dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment, Value Engineering dan Design For Manufacture And Assembly

1 1 22