24 Februari 2016 15:20 WIB
26 Februari 2016 16:00 WIB
29 Februari 2016 15:30 WIB
2 Maret 2016 14:00 WIB
4 Maret 2016 15:00 WIB
7 Maret 2016 17:25 WIB
9 Maret 2016 16:05 WIB
11 Maret 2016 13:45 WIB
14 Maret 2016 15:30 WIB
16 Maret 2016 16:35 WIB
18 Maret 2016 17:10 WIB
21 Maret 2016 13:20 WIB
23 Maret 2016 14:45 WIB
25 Maret 2016 16:20 WIB
28 Maret 2016 12:30 WIB
30 Maret 2016 14:30 WIB
Sumber : Data Instalasi Penyehatan Sanitasi Lingkungan IPSL Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe
Proses pembuangan akhir untuk limbah padat non medis hanya sampai pada Tempat Pembuangan Sementara TPS umum rumah sakit yang terdiri dari 2
buah kontainer. Limbah padat non medis yang ada di TPS diangkut oleh Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan BLHK 2 hari sekali pada pukul 09:00.
4.7 Hasil Pelaksanaan Pengelolaan Limbah Padat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe
Hasil pelaksanaan pengelolaan limbah padat di rumah sakit harus di dukung oleh tenaga, biaya dan sarana prasarana yang tersedia. Penilaian proses
pelaksanaan pengelolaan limbah padat dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204MENKESSKX2004 tentang
persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
4.7.1 Hasil Observasi Pelaksanaan Pengelolaan Limbah padat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe
I. Penampungan dan Pengumpulan Limbah Padat
Item Ya
Tidak
Tampungan sampah medis dan non medis dipisahkan
Tampungan sampah radioaktif berwarna merah
Tampungan sampah sangat infeksius berwarna kuning
Tampungan sampah infeksius, patologi dan anatomi berwarna kuning
Tampungan sampah sitotoksis berwarna ungu
Tampungan sampah limbah kimia dan farmasi berwarna
coklat
Tampungan sampah radioaktif menggunakan plastik berwarna merah
Tampungan sampat sangat infeksius menggunakan
plastik berwarna kuning
Tampungan sampah infeksius, patologi dan anatomi menggunakan plastiik berwarna kuning
Tampungan sampah sitotoksis menggunakan plastik
berwarna ungu
Tampungan sampah limbah kimia dan farmasi menggunakan plastik berwarna coklat
Tampungan sampah domestik menggunakan plastik
berwarna hitam
Plastik tampungan sampah berlogo sesuai kategori sampah
Berdasarkan hasil observasi di RSU Cut Meutia Lhokseumawe pada tahap penampungan dan pengumpulan limbah padat, tampungan sampah medis
dan non medis telah dipisahkan. Tampungan sampah sangat infeksius, infeksius, patologi dan anotomi berwarna kuning sedangkan untuk sampah sitotoksis, kimia,
farmasi dan radioaktif tidak memiliki warna tampungan sesuai dengan kategorinya. Tampungan sampah sangat infeksius, infeksius, patologi dan
anotomi menggunakan plastik berwarna kuning sedangkan untuk sampah sitotoksis, kimia, farmasi dan radioaktif tidak menggunakan warna plastik sesuai
Universitas Sumatera Utara
kategorinya. Sampah domestik yang berasal dari rumah sakit mempunyai tampungan sampah dengan menggunakan plastik berwarna hitam.
II. Pengangkutan Limbah Padat
Item Ya
Tidak
Sarana pengangkut sampah yang digunakan adalah trolley
Trolley pengumpulan sampah medis dan non medis dipisahkan
Trolley pengangkut sampah yang digunakan dalam
keadaan baik dan tidak bocor
Trolley pengangkut sampah yang digunakan kedap air
Trolley pengangkut sampah yang digunakan memiliki tutup
Trolley pengangkut sampah yang digunakan mudah
dibersihkan dan dikosongkan
Trolley pengangkut sampah perpakiranhalaman berbeda dengan sampah ruangan
Terdapat jalur khusus pengangkut sampah
Trolley pengangkut sampah tidak menimbulkan
kebisingan
Rumah sakit memiliki tempat pembuangan sementara TPS
Sampah non medis dibuang ke tempat pembuangan
sementara TPS
Sampah medis tidak dibuang ke tempat pembuangan sementara TPS
Berdasarkan hasil observasi di RSU Cut Meutia Lhokseumawe pada tahap pengangkutan limbah padat, sarana pengangkut yang digunakan adalah
trolley. Trolley yang digunakan untuk pengangkutam sampah medis dan non medis telah dipisahkan dan dalam keadaan baik, tidak bocor, memiliki tutup dan
mudah dibersihkan, tetapi trolley tersebut menimbulkan kebisingan. Pada proses pengangkutan sampah, rumah sakit tidak memiliki jalur khusus, melainkan
melewati jalur umum atau jalur pengunjung. RSU Cut Meutia Lhokseumawe memiliki Tempat Penampungan Sementara TPS untuk limbah padat medis dan
non medis.
Universitas Sumatera Utara
III. Pemusnahan dan Pembuangan Akhir Limbah Padat
Item Ya
Tidak
Pada limbah infeksius dilakukan autoclaving
Dilakukan disinfeksi dengan bahan kimia pada limbah infeksius
Rumah sakit memiliki incenerator
Sampah medis dibakar di incenerator
Suhu incenerator di atas 1000
o
C
Limbah domestik dibuang ke TPA yang telah ditetapkan
Sampah diangkut ke TPA 1 kalihari
Berdasarkan hasil observasi di RSU Cut Meutia Lhokseumawe pada tahap pemusnahan dan pembuangan akhir, tidak dilakukan autoclaving dan
disinfeksi dengan bahan kimia pada limbah infeksius. RSU Cut Meutia Lhokseumawe memiliki incenerator sehingga pemusnahan sampah medis
dilakukan dengan pembakaran. Pembakaran dilakukan pada suhu diatas 1000 C.
Sedangkan pembuangan limbah domestik tidak langsung dibuang ke TPA tetapi di buang ke TPS dan diangkut 2 hari sekali oleh BLHK.
4.7.2 Hasil Observasi Pelaksanaan Pengelolaan Limbah Padat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe Tahun 2016 Sesuai dengan
Kepmenkes RI No. 1204 Tahun 2004 Tabel 4.9 Lembar Observasi Pelaksanaan Pengelolaan Limbah Padat di
Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe Tahun 2016 sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1204 Tahun 2004
Variabel pengelolaan Limbah Padat
Bobot Nilai
Skor Total
Skor KET
Pemusnahan limbah
pada infeksius dan sitotoksis dengan
incenerator atau
radiasi microwave sebelum dibuang
25 10
25 25
250 MS
Tempat limbah padat terbuat dari bahan yang kedap air,
10 10
10 100
MS
Universitas Sumatera Utara
tertutup, dan tidak korosif 20 Minimal 1 buah di setiap radius
20 meter pada ruang terbuka 5 10
10 10
100 MS
Tempat sampah dikosongkan setiap 2 kali sehari dan 1 kali
sehari dibuang ke TPA 10 10
TMS
Sampah domestik dibuang ke TPA 5
10 10
10 100
MS Limbah radiokatif dilakukan
penanganan khusus sesuai persyaratan 5
10 TMS
Alat angkut
langsung didesinfeksi setelah mengangkut
limbah medis dan dipisahkan dari limbah padat domestic 10
10 5
5 50
TMS
Bagi RS yang tidak ada incenerator,
melakukan kerjasam MoU dengan RS lain
20 10
TMS
Total
600 x 100 1000
= 60 TMS
Keterangan : MS
: Memenuhi Syarat TMS : Tidak Memenuhi Syarat
Berdasarkan hasil obervasi pengelolaan limbah padat rumah sakit sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1204 Tahun 2004 di dapatkan skor 60. Untuk
Pemusnahan limbah pada infeksius dan sitotoksis dengan incenerator atau radiasi microwave sebelum dibuang mendapatkan nilai 25 sehingga total skor adalah 250.
Tempat limbah padat terbuat dari bahan yang kedap air, tertutup dan tidak korosif mendapatkan nilai 10 sehingga total skor 100. Minimal 1 buah di setiap radius 20
meter pada ruang terbuka mendapatkan nilai 10 sehingga total skor 100. Tempat sampah dikosongkan setiap 2 kali sehari dan 1 kali sehari dibuang ke TPA, tidak
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan nilai sehingga total skor adalah 0. Sampah domestik dibuang ke TPA mendapatkan skor 10 sehingga total skor 100. Limbah radiokatif dilakukan
penanganan khusus sesuai persyaratan tidak mendapatkan nilai apapun. Alat angkut langsung didesinfeksi setelah mengangkut limbah medis dan dipisahkan
dari limbah padat domestik mendapatkan nilai 5 sehingga total skor 50 dan bagi RS yang tidak memiliki incenerator, melakukan kerjasam MoU dengan RS lain
mendapatkan skor 0.
Universitas Sumatera Utara
68
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Sumber Daya Pelaksanaan Pengelolaan Limbah Padat Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe