8. Logam yang
bertekanan tinggiberat
Limbah yang mengandung logam Berat dalam konsetrasi tinggi
termasuk dalam subkategori limbah kimia berbahaya dan biasanya
sangat toksik. Contohnya adalah limbah merkuri yang berasal dari
bocoran peralatan kedokteran yang rusak.
Thermometer, alat pengukur tekanan
darah, residu dari ruang pemeriksaan
gigi, dan
sebagainya.
9. Kontainer
bertekanan Limbah yang berasal dari berbagai
jenis gas yang digunakan di rumah sakit.
tabung gas, kaleng aerosol
yang mengandung
residu, gas
cartridge. Sumber: Kepmenkes RI No. 1204, 2004
2. Sampah non medis Sampah non medis merupakan sampah yang berasal dari kegiatan atau
aktifitas di rumah sakit selain sampah medis. Sampah non medis yang dihasilkan dari rumah sakit seperti kertas, karton, plastik, kaleng, botol sisa makanan dan
lain-lain yang bersumber dari kantor atau administrasi, unit perlengkapan, ruang tunggu, ruang inap, unit gizi atau dapur, halaman parkir, taman dan unit
pelayanan.
2.4.4 Jumlah sampah
Setiap rumah sakit akan menghasilkan sampah medis maupun sampah non medis. Jumlah sampah medis dan sampah non medis yang dihasilkan dari
setiap rumah sakit berbeda tergantung pada berbagai faktor seperti jumlah tempat tidur yang tersedia, kapasitas rumah sakit, jumlah staff medis, jenis layanan
kesehatan yang diberikan, status ekonomi, sosial dan budaya dari pasien serta kondisi umum letak daerah rumah sakit Alhumoud, 2007.
Mengetahui jumlah sampah yang dihasilkan dari rumah sakit merupakan hal yang penting, karena sebagai langkah awal dalam proses pengelolaan. Jumlah
Universitas Sumatera Utara
ini akan menentukan jumlah dan volume sarana penampungan lokal yang harus disediakan, pemilihan incinerator dan kapasitasnya dan juga bila rumah sakit
memiliki tempat pengolahan sendiri jumlah produksi dapat diproyeksikan untuk memperkirakan pembiayaan dan lain-lain. Dalam pengelolaan sampah, ukuran
yang biasa digunakan adalah sebagai berikut : 1. Jumlah Menurut Berat
Jumlah produksi sampah domestik diperkirakan 2 kg per orang per hari. Untuk mendapatkan angka yang lebih tepat sebaiknya dilakukan survei sampah di
rumah sakit yang bersangkutan. Jumlah sampah dengan 500 tempat tidur adalah
3,25 kg per pasien per hari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002.
2. Jumlah Disposibel Meningkatkan jumlah sampah berkaitan erat dengan meningkatkan
penggunaan barang disposibel. Daftar barang disposibel merupakan indikator jumlah dan kualitas sampah rumah sakit yang diproduksi. Berat, ukuran dan sifat
kimiawi barang-barang disposibel mungkin perlu dipelajari sehingga dapat diperoleh informasi yang bermanfaat dalam pengelolaan sampah Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2002.
3. Jumlah Menurut Volume Volume juga harus diketahui untuk menentukan ukuran bak dan sarana
pengangkutan. Konversi dari berat ke volume dapat dilakukan dengan membagi berat total dengan kepadatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Peraturan dan Perundangan Pengelolaan Sampah Rumah Sakit