Man SDM Manajemen Lingkungan Rumah Sakit

dan dampak yang telah diidentifikasi dan peran serta karyawan untuk memenuhinya Adisasmito, 2009. Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana tools. Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 5M, yaitu man, money, machines, method, dan markets Tjokroamidjojo, 2009

2.6.1 Man SDM

Proses pengelolaan sampah rumah sakit diawali oleh perawat dan petugas kebersihan di rumah sakit yang bersangkutan. Semua perawat yang memproduksi sampah medis padat harus bertanggungjawab dalam hal pemilahannya. Agar pada tahap pemilahan dapat dilakukan secara efektif, maka tenaga rumah sakit di setiap tingkatan harus dilibatkan serta staff pendukung dan tenaga kebersihan harus terlatih. Menurut KepMenkes 1204MenkesSKX2004 petugas pengelola sampah harus menggunakan alat pelindung diri yang terdiri dari : 1. Topihelm 2. Masker 3. Pelindung mata 4. Pakaian panjang coverall 5. Apron untuk industri 6. Pelindung kakisepatu boot 7. Sarung tangan khusus disposable gloves atau heavy duty gloves Universitas Sumatera Utara Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan. Manajemen tidak lepas dari SDM sumber daya aktif, koordinasi antar manusia yang dikendalikan untuk mencapai tujuan merupakan proses manajemen yang meliputi 5 lima elemen dasar sumber daya manusia : 1. Kegiatan sumber daya untuk mencapai tujuan 2. Proses dilakukan secara rasional 3. Melalui manusia lain 4. Menggunakan metode dan teknik tertentu dalam lingkungan organisasi tertentu Prinsip-prinsip umum manajemen yang berkaitan dengan sumber daya manusia adalah sebagai berikut: 1. Adanya pembagian kerja, kualitas anggota perlu diperhatikan baik fisik, mental, pendidikan, pengalaman, keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Disiplin merupakan ketaatan, kepatuhan untuk mengikuti aturan yang menjadi tanggung jawabnya. 3. Kewenangan dan tanggung jawab setiap pekerja untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai pembagian tugas yang diberikan kepadanya. 4. Memberi prioritas kepada kepentingan umum. Universitas Sumatera Utara 5. Penggajian pegawai dan karyawan sangat menentukan dalam kelancaran tugas. 6. Pusat kewenangan yang berdampak kepada perumusan pertanggung jawaban dalam rangka mencapai tujuan. 7. Mekanisme kerja dalam organisasi sehingga anggota tahu siapa yang menjadi atasan dan bertanggung jawab kepada siapa dan sebaliknya. 8. Keamanan. 9. Inovasi, pengembangan inisiatif dari pekerja agar berkembang kearah perubahan kemajuan. Hubungan manajemen dengan sumber daya manusia merupakan proses usaha pencapaian tujuan melalui kerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan Marsum dkk, 2009. Pengorganisasian usaha sanitasi rumah sakit harus mencerminkan fungsi dinamis dengan wadah kegiatan terdiri dari unsur: 1. Pimpinan layanan sanitasi rumah sakit 2. Teknis sanitasi 3. Penunjang layanan sanitasi Adapun tugas-tugas dalam sanitasi rumah sakit yaitu: 1. Mengembangkan prosedur rutin termasuk manual untuk pelaksanaannya. 2. Melatih dan mengawasi karyawan-karyawan tertentu termasuk petugas cleaning service. 3. Membagi tugas dan tanggung jawab. 4. Melapor kepada atasan atau pimpinan rumah sakit. Universitas Sumatera Utara Petugas yang berwenang dalam pelaksanaan usaha sanitasi rumah sakit merupakan kunci dalam panitiakomite keamanan dan harus melaksanakan tugasnya dalam pengawasan infeksi. Petugas harus melakukan suatu pengamatan surveilence sanitasi yang efektif dan melaporkan pelaksanaan programnya kepada pimpinan rumah sakit. Petugas sanitasi rumah sakit menentukan hasil layanan yang paling dominan dalam usaha pelayanan sanitasi rumah sakit. Petugas sebagai pemberi layanan kepada penderita dapat mempengaruhi proses pengobatan. Hubungan psikobiososial penderita dengan petugas maupun dengan pengunjung dapat mempengaruhi hasil penyembuhan, terlebih apabila interaksi faktor biopsikososial ini berproses dalam suasana lingkungan yang bersih, nyaman dan asri Hapsari, 2010. Tenaga sanitasi rumah sakit adalah unsur provider utama yang bertanggung jawab terhadap layanan sanitasi rumah sakit. Upaya penyehatan lingkungan rumah sakit meliputi kegiatan-kegiatan yang kompleks sehingga memerlukan tenaga dengan kualifikasi sebagai berikut: 1. Penanggung jawab kesehatan lingkungan di rumah sakit kelas A dan B rumah sakit pemerintah dan yang setingkat adalah seorang tenaga yang memiliki kualifikasi sanitarian serendah-rendahnya berijazah sarjana S1 di bidang kesehatan lingkungan, teknik lingkungan, biologi, teknik kimia dan teknik sipil. 2. Penanggung jawab kesehatan lingkungan di rumah sakit kelas C dan D rumah sakit pemerintah dan yang setingkat adalah tenaga yang memiliki Universitas Sumatera Utara kualifikasi sanitarian serendah-rendahnya berijazah diploma D3 dibidang kesehatan lingkungan. 3. Rumah sakit pemerintah maupun swasta yang sebagian kegiatan kesehatan lingkungannya dilaksanakan oleh pihak ketiga, maka tenaganya harus berpendidikan sanitarian dan telah mengikuti pelatihan khusus dibidang kesehatan lingkungan rumah sakit yang diselenggarakan oleh pemerintah atau badan lain sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 4. Tenaga sebagaimana yang dimaksud pada butir 1 dan 2, diusahakan mengikuti pelatihan khusus di bidang kesehatan lingkungan rumah sakit yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pihak lain terkait sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku Depkes RI, 2004. Tenaga pengelola limbah padat dan cair rumah sakit meliputi : 1. Tenaga pengelola limbah padat a. Sampah dari tiap unit pelayanan fungsional dalam rumah sakit dikumpulkan oleh tenaga perawat khususnya yang menyangkut pemisahan sampah medis dan non medis, sedangkan ruang lain dapat dilakukan oleh tenaga kebersihan. b. Proses pengangkutan sampah dilakukan oleh tenaga sanitasi dengan kualifikasi SMP dan ditambah latihan khusus. c. Pengawasan pengelolaan sampah rumah sakit dilakukan oleh tenaga sanitasi dengan kualifikasi D1 ditambah latihan khusus. 2. Tenaga pengelola limbah cair Universitas Sumatera Utara a. Tenaga pelaksana meliputi pengawas sistem plumbing dan operator proses pengolahan. b. Kualifikasi tenaga untuk kegiatan tersebut dilakukan oleh tenaga sanitasi dengan kualifikasi D1 ditambah latihan khusus. c. Kegiatan pengawasan dilakukan oleh tenaga sanitasi dengan kualifikasi D3 atau D4 ditambah latihan khusus Depkes RI, 2002.

2.6.2 Money Pembiayaan