Man SDM Sumber Daya Pelaksanaan Pengelolaan Limbah Padat Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe

68 BAB V PEMBAHASAN

5.1 Sumber Daya Pelaksanaan Pengelolaan Limbah Padat Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe

5.1.1 Man SDM

Pengelola Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe telah menyusun struktur organisasi, dimana seluruh tugas yang berkaitan dengan sanitasi dan kesehatan lingkungan rumah sakit berada dalam satu bagian yaitu Instalasi Pemeliharaan Sanitasi Lingkungan IPSL. Instalasi PSL mempunyai tanggung jawab dalam hal pengelolaan limbah cair, limbah kimia, laboratorium kesehatan lingkungan, pengelolaan sampah dan pengawasan kebersihan, pengelolaan air bersih dan pengadministrasian umum. Pelaksanaan pengelolaan limbah padat rumah sakit dilaksanakan oleh petugas dari Instalasi PSL dan dibantu oleh cleaning service rumah sakit. Petugas Instalasi PSL memiliki tugas dalam hal pengangkutan limbah padat medis, pembakar limbah padat medis dengan menggunakan incenerator serta pengawasan. Petugas cleaning service memiliki tugas mengangkut limbah padat non medis rumah sakit menuju TPS umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang bertugas dalam pelaksanaan pengelolaan limbah padat Rumah Sakit Umum Cut Meutia sebanyak 8 orang dengan pembagian tugas sebagai pengawas, pengumpul dan pengangkut sampah serta pembakar dengan menggunakan incenerator. Tenaga pengelola limbah padat ini tidak secara khusus menangani pengelolaan limbah padat, tetapi juga memiliki Universitas Sumatera Utara tanggung jawab dalam hal pengawasan kebersihan rumah sakit sehingga tidak ada pendataan khusus tentang limbah padat yang diangkut dari setiap ruangan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe. Tenaga sanitasi rumah sakit adalah unsur provider utama yang bertanggung jawab terhadap layanan sanitasi rumah sakit. Upaya penyehatan lingkungan rumah sakit meliputi kegiatan-kegiatan yang kompleks sehingga memerlukan tenaga dengan kualifikasi yang telah di tetapkan. Penanggung jawab kesehatan lingkungan di rumah sakit kelas B adalah seorang tenaga yang memiliki kualifikasi sanitarian serendah-rendahnya berijazah S1 di bidang kesehatan lingkungan, teknik lingkungan, biologi, teknik kimia dan teknik sipil Depkes RI, 2004. Dalam hal ini Rumah Sakit Umum Cut Meutia telah memiliki penanggung jawab yang sesuai yaitu sarjana kesehatan masyarakat di bidang kesehatan lingkungan. Bila dilihat dari segi kualifikasi pendidikan SDM untuk tenaga pengelola limbah, yang belum memenuhi syarat adalah 2 orang pengangkut limbah padat medis dan 3 orang cleaning service dengan pendidikan SMP dan SMA tetapi belum pernah mendapatkan pelatihan khusus. Petugas tersebut hanya mendapatkan edukasi ataupun arahan dari kepala Instalasi Pemeliharaan Sanitasi Lingkungan IPSL. Menurut Depkes RI tahun 2002, tenaga pengelola dengan kualifikasi SMP harus ditambah dengan latihan khusus. Dalam melaksanakan tugasnya, tenaga pengelola limbah padat rumah sakit belum menggunakan alat pelindung diri yang lengkap sesuai KEPMENKES 1204MenkesSKX2004. Dari hasil observasi, petugas hanya menggunakan Universitas Sumatera Utara masker, sarung tangan dan pelindung kaki padahal rumah sakit telah menyediakan alat pelindung diri untuk tangan, kaki, kepala dan bagian tubuh lainnya agar terhindar dari infeksi nosokomial dan kecelakaan kerja.

5.1.2 Money Pembiayaan