23 Prestasi kerja didefinisikan sebagai suatu prosedur yang mencakup :
1. Menetapkan standar kerja
2. Menilai prestasi kerja pegawai secara nyata dibandingkan dengan standar
kerja yang telah ditetapkan 3.
Memberikan umpan balik kepada pegawai dengan tujuan untuk memotivasi pegawai agar meninggalkan prestasi yang buruk dan mempertahankan,
bahkan meningkatkan prestasi yang sudah baik. Maka dapat disimpulkan prestasi kerja adalah sebagai hasil kerja yang telah
dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja. Informasi tentang tinggi rendahnya prestasi kerja seorang karyawan
tidak diperoleh melalui proses yang panjang yaitu proses penilaian prestasi kerja karyawan yang disebut permormance appraisal.
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja
Menurut Stress 1984 dalam Sutrisno,2009:151 umumnya orang percaya bahwa prestasi kerja individu merupakan fungsi gabungan dari tiga faktor, yaitu :
1. Kemampuan, dan minat seorang pekerja
2. Kejelasan dan penerimaan atas penjelasan peranan seorang pekerja
3. Tingkat motivasi kerja
Universitas Sumatera Utara
24 Menurut Mangkunegara 2007:69, terdapat beberapa faktoryang dapat
dijadikan standar penilaian prestasi kerja, yaitu: 1.
Kualitas kerja yang meliputi ketepatan, ketelitian, keterampilan serta kebersihan.
2. Kuantitas kerja yang meliputi output rutin serta output non rutin ekstra.
3. Keandalan atau dapat tidaknya diandalkan yakni dapat tidaknya mengikuti
kemampuan inisiatif, kehati-hatian serta kerajinan. 4.
Sikap yang meliputi sikap terhadap perusahaan, karyawan lain, pekerjaan serta kerjasama.
Menurut Supardi Mangkunegara,2006:53 terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Kualitas kerja Faktor ini meliputi akurasi ketelitian, kerapian dalam melaksanakan tugas,
mempergunakan memelihara alat kerja dan kecakapan dalam melakukan pekerjaan.
2. Kuantitas kerja Faktor yang meliputi outputkeluaran dan target kerja dalam kuantitas kerja.
3. Pengetahuan Merupakan kemampuan seorang guru dinilai dari pengetahuan mengenai
sesuatu hal yang berhubungan dengan tugas dan prosedur kerja, penggunaan alat kerja maupun kemampuan teknis atas pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
25 4. Penyesuaian pekerjaan
Merupakan indikator penilaian kerja yang ditinjau dari kemampuan guru dalam melaksanakan tugas diluar pekerjaan maupun adanya tugas baru, kecepatan
berpikir dan bertindak dalam bekerja. 5. Hubungan kerja
Hubungan kerja yang penilaiannya berdasarkan sikap guru terhadap atasan serta kemudian menerima perubahan dalam bekerja.
6. Inisiatif kerja Inisiatif kerja dilaksanakan bila guru mempunyai ide dan berani
mengemukakan. Hal ini dapat diketahui melalui beberapa hal seperti mengikuti konsumsi kerja, kecepatan berfikir dalam bekerja, disiplin dalam menyelesaikan
pekerjaan dan kehati-hatian dalam bekerja. Menurut Sutrisno,2009:152 adapun indikator dari prestasi kerja antara lain:
1. Hasil kerja. Tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan
sejauh mana pengawasan dilakukan. 2.
Pengetahuan pekerjaan. Tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas
dari hasil kerja. 3.
Inisiatif. Tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan khususnya dalam hal penanganan masalah-masalah yang timbul.
4. Kecekatan mental. Tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima
instruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada.
Universitas Sumatera Utara
26 5.
Sikap. Tingkat kemampuan kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan.
6. Disiplin waktu dan absensi. Tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran.
Byar dan Rue 1984 dalam Sutrisno 2009:151 mengemukakan adanya dua faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, yaitu faktor individu dan faktor
lingkungan. Faktor-faktor individu yang dimaksud adalah : 1.
Usaha effort yang menunjukkan sejumlah sinergi dan mental yang digunakan dalam menyelenggarakan gerakan tugas.
2. Abbilities, yaitu sifat-sifat personal yang diperlukan untuk melaksanakan
suatu tugas. 3.
Roletask perception, yaitu segala perilaku dan aktivitas yang di rasa perlu oleh individu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Adapun faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi prestasi kerja adalah: 1.
Kondisi fisik 2.
Peralatan 3.
Waktu 4.
Material 5.
Pendidikan 6.
Supervisi 7.
Desain organisasi 8.
Pelatihan 9.
Keberuntungan
Universitas Sumatera Utara
27 Prestasi biasanya dilakukan oleh supervisor, yakni atasan langsung karyawan.
Peran departemen SDM adalah dalam pembuatan keputusan dan pemberian nasihat atau sasaran. Dalam suatu survey, sekitar 80 perusahaan melaporkan
bahwa departemen SDM hanya memberikan nasihat dan bantuan sehubungan dengan penggunaan alat-alat penilaian, kemudian menyerahkan keputusan akhir
prosedur penilaian kepada kepala divisi operasional. Sisanya mengatakan bahwa departemen SDM hanya menyiapkan formulir dan prosedur rinci mengenai
penilaian yang akan digunakan oleh departemen lainnya. Dalam hal ini, seharusnya departemen SDM bertanggung jawab untuk melatih supervisor untuk
memperbaiki keterampilan menilai mereka.
2.1.3 Arti pentingnya dan tujuan penilaian prestasi