Tabel 4.13 Gambaran Higyene Sanitasi Warung Makan di Warung Makan Pasar Tradisional Kecamatan Tigapanah Tahun 2015
Pengolahan Bahan Makanan Keterangan
Pemilihan Bahan Makanan Memenuhi Syarat Kesehatan
Penyimpanan Bahan Makanan Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan
Pengolahan Makanan Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan
Penyimpanan Makanan JadiMasak Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan
Pengangkutan Makanan Jadi Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan
Penyajian Makanan Jadi Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan
Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa Higiene sanitasi di warung makan yang terdapat di Pasar Tradisional Tigapanah secara umum belum memenuhi
syarat kesehatan
yang sesuai
dengan Kepmenkes
RI No.
1098MenkesSKVII2003 tentang Pedoman Persyaratan Higiene Sanitasi Makanan, karena ada 5 lima prinsip yang belum memenuhi syarat kesehatan
yaitu, prinsip penyimpanan bahan makanan, prinsip pengolahan makanan, prinsip penyimpanan makanan jadi, prinsip pengangkutan makanan dan penyajian
makanan jadi.
4.7 Hasil Pengukuran Kepadatan Lalat
Pengukuran kepadatan lalat dilakukan menggunakan fly grill di sepuluh titik pada setiap warung makanan yaitu dekat pada tempat pengolahan makanan,
penyimpanan makanan jadi, meja makan, lantai, toilet, tong sampah. Pengukuran kepadatan lalat dilakukan selama 3 hari yaitu tanggal 27
– 30 Juni 2013. Hasil perhitungan jumlah lalat diperoleh dengan cara menjumlahkan lima angka tertinggi
lalat pada setiap rumah makan, kemudian dibagi lima. Hasil pengukuran yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Hasil Penghitungan Kepadatan Lalat
di Warung Makan Pasar Tradisional Kecamatan Tigapanah Tahun 2015
No. Warung
Makan Pengukuran 30 detik ke
Kepa- datan
Lalat Kate-
gori
1 2
3 4 5
6 7 8
9 10
1 WM. “A” 5 5 4 3
4 6 5
3 6
5 5.4
Tinggi 2
WM “B” 3 2 0 8 1
7 0 5
6 3
5.8 Tinggi
3 WM “C” 3 5 5 4
8 5 5
4 6
8 6.4
Tinggi 4
WM “D” 6 6 7 6 4
5 7 4
5 3
6.4 Tinggi
5 WM “E”
6 6
4 5 7
8 4 9
5 2
7.2 Tinggi
6 WM “F”
5 1
4 2 2
3 6 6
7 9
6.4 Tinggi
7 WM “G” 9 9 9 28
27 9 9
9 28
3 20.04
S.Tinggi 8
WM “H” 6 3 3 8 6
9 6 5
3 8
7.4 Tinggi
9 WM “I”
8 7
4 4 3
4 6 8
7 4
7.2 Tinggi
10 WM “J”
8 6
6 8 9
9 9 7
12 14
10.6 Tinggi
11 WM “K” 9 8 7 5
28 9 7
5 29
27 20.4
S.Tinggi 12
WM “L” 9
8 9 15
25 9 7
25 28
8 20.4
S.Tinggi 13
WM “M” 8 6 8 22 26
8 7 25
30 9
22.4 S.Tinggi
14 WM “N” 6 9 8 22
29 8 9
19 26
23 23.8
S.Tinggi 15
WM “O” 6 9 8 23 25
9 6 24
23 9
20.8 S.Tinggi
16 WM “P” 9 9 9 25
28 6 9
26 6
26 22.8
S.Tinggi 17
WM “Q” 9 7 9 27 25
8 9 23
9 22
21.2 S.Tinggi
18 WM “R” 9 9 9 23
26 9 8
22 9
21 20.2
S.Tinggi 19
WM “S” 9
9 9 23
25 7 8
26 22
17 22.6
S.Tinggi 20
WM “T” 9
7 8 26
25 8 9
19 25
8 20.4
S.Tinggi
Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa dari 20 warung makan yang diukur kepadatan lalatnya, terdapat 9 warung makan 45 termasuk dalam
kategori tinggi, serta perlu pengamatan lalat dan bila mungkin direncanakan tindakan pengendaliannya. Sedangkan 11 warung makan 55 tingkat
Universitas Sumatera Utara
kepadatan lalatnya di kategorikan pada interpretasi sangat tinggi dan perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat-tempat berkembangbiaknya lalat dan
tindakan pengendalian lalat.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karekteristik Pemilik Warung Makan
Tingkat pendidikan pada pemilik warung makan sudah cukup baik. Berdasarkan wawancara diketahui bahwa latar belakang pendidikan para pemilik
pada umumnya 13 orang adalah tamatan Sekolah Menengah Atas. Latar belakang pendidikan dapat mempengaruhi cara-cara mereka dalam menangani
makanan. Diperkirakan tamatan SMA memiliki wawasan luas dan lebih terbuka dalam menerima informasi bila diberikan penyuluhan atau pembekalan tentang
Higiene sanitasi pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan, sehingga dalam pengelolaan makanan di sekitar Pasar Tradisional Tigapanah menjadi lebih
baik untuk kedepannya. Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan
itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau
masyarakat Notoatmodjo, 1997 Jenis kelamin adalah penggolongan berdasarkan ciri-ciri fisik yaitu laki-
laki dan perempuan. Pada warung makan yang terdapat di Pasar Tradisional Tigapanah kebanyakan pemilik warung adalah laki-laki 17 orang.
Umur adalah lama hidup responden yang bisa dihitung dengan cara tahun sekarang dikurang tahun kelahiran responden, dan di Pasar Tradisional Tigapanah
umumnya responden berumur 44-49 tahun 11 orang.
Universitas Sumatera Utara