Brand familiarity Minat Beli

42 emosional, dan moral. Tema rasional berhubungan dengan minat pribadi konsumen. Tema emosional membangkitkan emosi negative dan positif yang dapat memotivasi pembelian. Tema moral melatih kepekaan konsumen tentang apa yang “benar” dan “layak” Kotler dan Amstrong, 2008 : 125. 2. Struktur pesan : susunan pokok-pokok gagasan yang menyatu menjadi satu kesatuan pesan yang utuh. Untuk merancang struktur pesan harus memperhatikan sikap khalayak sasaran terhadap pesan dan tujuan komunikator Massofa, 2008. 3. Format pesan : format yang berisikan pokok berita, kalimat-kalimat, ilustrasi dan warnanya. Untuk menarik perhatian, pengiklan bisa menggunakan cara baru dan kontras ; gambar dan kalimat yang menarik; format berbeda; ukuran dan posisi pesan; serta warna, bentuk, dan gerakan Kotler dan Amstrong, 2008 : 127.

2.1.7 Brand familiarity

Brand Familiarity mengacu pada sejauh mana konsumen mememiliki kedekatan langsung maupun tidak langsung dengan merek Kent dan Allen, 1994. Konsep ini merupakan konstruk multi – dimensi yang berkaitan dengan berbagai pengalaman yang dimiliki konsumen dengan merek. Sebuah merek dikatakan memiliki kedekatan yang tinggi apabila konsumen mengenal dengan baik familiar merek tersebut, sebaliknya sebuah merek dikatakan memiliki kedekatan 43 rendah bila konsumen tidak mengenal dengan baik unfamiliar merek tersebut Kusumasondjaja, 2014. Tingkat pengenalan merek memiliki implikasi yang sangat berarti bagi konsumen. Misalnya, saaat berhadapan dengan informasi tentang produk, konsumen cenderung melakukan proses kognitif lebih intensif dan menilai kelayakan strategi iklan untuk merek yang kurang dikenal Campbell dan Kirmani, 2000. Merupakan ukuran kedekatan konsumen pada brand dimana sebuah brand yang cukup dikenal akan mendapat respon positif dibandingkan brand baru Ronomenggolo, 2013. Indikator brand familiarity adalah sebagai berikut : 1. well known : kehadiran sebuah brand yang sudah dikenal akan langsung berpengaruh terhadap pola pandang orang terhadap suatu produk atau jasa. Bila orang melihat brand yang sudah sangat terkenal, merek akan langsung mengaitkannya dengan kualitas terbaik, eksklusif, dan mahal Tybots dan Calkins, 2005 : 2. 2. asosiasi merek : segala sesuatu yang muncul dan terkait dengan ingatan konsumen mengenai suatu merek Tjiptono, 2005 : 40. 3. ciri khas yang membedakan produk : dalam hal ini brand memiliki ciri khas atau hal yang membedakannya dengan produk dari brand lain, dapat meliputi design produk dan keunggulan dari fitur produk.

2.1.8 Preferensi Konsumen

44 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2006 : 894 preferensi adalah pilihan, kesukaan, kecendrungan, atau hal yang didahulukan, diprioritaskan, dan diutamakan daripada yang lain. Jadi preferensi konsumen adalah kecendrungan seseorang dalam memilih penggunaaan barang tertentu untuk dirasakan dan dinikmati. Sehingga dapat mencapai kepuasan dari pemakaian produk. Menurut Simamora 2003 : 87 preferensi berasal dari kata prefer adalah kecendrungan atau kesukaan seseorang untuk memilih sesuatu. Preferensi ini dapat terbentuk melalui pola pikir konsumen yang didasarkan beberapa alasan antara lain : a. Pengalaman yang diperoleh sebelumnya Konsumen merasakan kepuasan dan kecocokan dalam mengkonsumsi produk yang dibeli. Sehingga konsumen akan terus menggunakan merek produk itu. b. Kepercayaan turun menurun Kebiasaan keluarga menggunakan produk tersebut, setia terhadap produk yang digunakannya, karena merasakan manfaat akan produk yang dibeli.

2.1.8.1 Faktor – faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen

Preferensi konsumen dipengaruhi oleh banyak produk yang sama dikeluarkan oleh perusahaan pesaing sehingga konsumen melakukan penyeleksian untuk menentukan pilihan, faktor yang diseleksi tersebut antara lain Rahayuningsih, 2008 : a. Adanya perbedaan harga diantara produk – produk pesaing. 45 b. Masing – masing produk memberikan ciri khas yang berbeda dari produk pesaing, sehingga memberikan pilihan tersendiri bagi konsumen. c. Kemasan yang unik dapat mempengaruhi konsumen untuk menentukan pilihan, produk, yang pada akhirnya menyukai dan membelinya.

2.1.8.2 Langkah – langkah dalam membentuk preferensi konsumen

Menurut Lilien, dkk 2003 : 88, ada beberapa langkah yang harus dilalui sampai konsumen membentuk preferensi, diantaranya : a. Konsumen melihat produk sebagai sekumpulan aribut Konsumen yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda tentang atribut apa yang relevan. Contoh : sekaleng susu instan memiliki sekumpulan atribut yang terdiri dari rasa, kandungan gizi, harga, ukuran, dan reputasi. b. Tingkat kepentingan atribut berbeda – beda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Konsumen memiliki penekanan yang berbeda – beda dalam menilai atribut apa yang paling penting. Konsumen yang daya belinya terbatas, kemungkinan besar akan memperhitungkan atribut harga sebagai yang utama. c. Sejumlah kepercayaan terhap merek. Konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada setiap atribut. 46 Misalnya sejumlah kepercayaan terhadap susu Dancow Instant yang antara lain : rasa enak, harga terjangkau, mutu terjamin. d. Tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan perbedaan atribut Misalnya seseorang menginginkan besarnya gambar dari televisi. Maka kepuasan tinggi akan diperoleh dari televise paling besar, dan kepuasan terendah dari televise paling kecil. e. Konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui prosedur evaluasi. Proses evaluasi yang dimaksud adalah aturan compensatory dan non compensatory.

2.1.9 Minat Beli

Minat beli merupakan sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu objek akan memiliki kekuatan dan dorongan melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut. Minat beli merupakan kelanjutan perhatian yang merupakan titik tolak kelanjutan timbulnya hasrat untuk melakukan kegiatan yang diharapkan. Minat muncul akibat adanya stimulus positif yang menimbulkan motivasi Simamora, 2002:131. Menurut Durianto, dkk 2003:104 minat beli adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit yang dibutuhkan pada periode tertentu. Minat beli adalah pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah 47 produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan minat sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan penolakan konsumen di masa mendatang. Minat terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan konsumen akan produk dapat menyebabkan turunnya minat beli konsumen. Menurut Evans 2008 : 39 secara klasik pembelian konsumen terbentuk dari beberapa unsur yaitu : 1. Kesadaran, konsumen sadar akan kebutuhan suatu produk sehingga berniat untuk mencari informasi 2. Pertimbangan, konsumen mempertimbangkan dari sekian banyak alternatif untuk dijadikan pilihan 3. Pembelian, proses yang mengarah dari kesadaran melalui pertimbangan untuk membeli produk berdasarkan alternative pilihan. Minat beli juga dipengaruhi oleh integrated marketing communication komunikasi pemasaran terpadu yaitu strategi bisnis yang digunakan untuk merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program – program komunikasi merek yang terkoordinasi, terukur, dan persuasif untuk jangka waktu tertentu, dengan konsumen, pelanggan, calon konsumen, dan sasaran lainnya Wenats, dkk, 2012 : 9. Integrated Marketing Communication memberikan dampak kepada konsumen yaitu pembelian melalui model 6 sisi permukaan berlian. Dalam model ini, efek integrated marketing communication dipandang sebagai sesuatu yang terjadi secara holistik pada diri khalayak. Hal itu 48 membuat model ini digambarkan sebagai enam sisi permukaan berlian, di mana sisi itu secara bersama – sama memberi dampak kepada khalayak Wenats, dkk, 2012 : 67. Keenam aspek itu adalah sebagai berikut : 1. Perception: aspek perceptual dari khalayak, dimana mereka menerima terpaan melihat mendengar pesan yang disampaikan dan memberikan pemaknaan terhadap pesan tersebut. 2. Emotion: aspek emosional dari khalayak, saat khalayak merasakan emosi tertentu, seperti perasaan suka, semangat sebagai akibat pesan yang disampaikan. 3. Cognition: aspek rasional dari khalayak, saat mempelajari, memahami, dan mengevaluasi informasi yang diterimanya dari pesan yang disampaikan. 4. Association: aspek citra yang dimiliki khalayak terhadap merek, yaitu pengaitan yang dibuat khalayak atas merek dengan karakteristik, atau kualitas – kualitas tertentu dari suatu produk. 5. Persuation: aspek sikap dan keyakinan dari khalayak, yaitu pembentukan atau perubahan sikapkeyakinan tertentu dari khalayak sebagai efek dari pesan yang disampaikan. 6. Behaviour: aspek tindakan atau perilaku, yang meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atas suatu produk sebagai efek dari pesan yang disampaikan. Tindakan yang dimaksud meliputi pembelian atau 49 penyimpanan ingatan akan merek dalam memori untuk digunakan saat momen pembelian berlangsung. Menurut Ferdinand 2002, 129, minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut: a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. b. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya. d. Minta eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut

2.1.10 Preferensi Konsumen dan Minat beli di Era Media Sosial

Dokumen yang terkait

Pengaruh Promosi Melalui media Sosial terhadap Minat Beli Samsung Berbasis Android pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

34 169 213

PENGARUH SIKAP PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP MINAT BELI PRODUK KECANTIKAN MELALUI INSTAGRAM (STUDI KASUS PADA KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI MELALUI SITUS INSTAGRAM)

10 69 94

Pengaruh Desain Produk Terhadap Minat Beli Smartphone Blackberry: Survey Pada Pengunjung Butik Dukomsel.

0 1 47

Pengaruh Promosi Periklanan terhadap Minat Beli Konsumen.

0 2 24

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SMARTPHONE NOKIA DI SURABAYA.

0 3 99

1. Jenis media sosial yang Anda gunakan adalah ? (boleh pilih lebih dari satu) Facebook Twitter Instagram - Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Terhadap Preferensi Konsumen Dan Minat Beli Smartphone Pada Pengunjung Millenium Ict Centre

0 0 31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Uraian Teoritis 3.1.1 Zero Moment of Truth (ZMOT) - Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Terhadap Preferensi Konsumen Dan Minat Beli Smartphone Pada Pengunjung Millenium Ict Centre

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Terhadap Preferensi Konsumen Dan Minat Beli Smartphone Pada Pengunjung Millenium Ict Centre

0 0 13

Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Terhadap Preferensi Konsumen Dan Minat Beli Smartphone Pada Pengunjung Millenium Ict Centre

0 0 10

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SMARTPHONE NOKIA DI SURABAYA

0 2 20