11
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era perkembangan teknologi komunikasi dan informasi seperti saat ini, terdapat kemudahan bagi setiap orang di berbagai belahan dunia untuk
berkomunikasi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Hal inilah yang melatarbelakangi perubahan komunikasi konvensional menjadi modern dan serba digital. Salah satu
bentuk kemajuan teknologi dan informasi tersebut adalah hadirnya internet. Pengguna internet pun semakin bertambah setiap tahunnya. Pada perkembangan
teknologi ini, Kartajaya 2010 : 2 mengatakan pemasar juga mengalami perubahan fungsi dimana konsumen memiliki informasi yang cukup serta dapat
membandingkan berbagai macam penawaran dari produk – produk sejenis. Momen dimana konsumen mengambil smartphonenya untuk mencari tahu
sebuah produk adalah momen yang mengubah aturan pemasaran sekarang. Hal baru tersebut merupakan momen pencarian dan pengambilan keputusan yang
dilakukan ratusan kali sehari pada smartphone, laptop, tablet, dan perangkat berjaringan internet lainnya. Selain itu momen tersebut mencakup kegiatan
pemasaran, pertukaran informasi, dan penetapan pilihan oleh konsumen, serta momen yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan setiap merek di dunia.
Google menyebut hal ini sebagai Zero Moment of Truth atau biasa disebut ZMOT. ZMOT adalah momen dimana seseorang meraih laptop, tablet, mobile phone dan
perangkat lain dengan jaringan internet untuk memahami suatu produk dan jasa
12
yang akan dicoba dan dibelinya. Chief Strategy Innovation Officer VivaKi, Rishad Tobbacowala mengatakan, saat ini ketika konsumen mendengar tentang
sebuah produk, reaksi pertama mereka adalah, “Saya searching online dulu ya, produknya”. Dan kemudian mereka melakukan proses pencarian mengenai
produk, pelayanan, dan isu – isu yang ada pada produk tersebut Lecinski dan Flint, 2011 : 8.
Zero Moment Of Truth menjadi semakin penting ketika kondisi keuangan
sulit. Beberapa keluarga di Asia tidak dapat melakukan pemborosan pada uangnya ketika membeli barang sehari – hari seperti makanan dan minuman, karena
mereka membutuhkan uang untuk pergi bekerja, membayar tagihan, dan membayar kebutuhan edukasi anak mereka Lecinski dan Flint, 2011 : 31.
Sehubungan dengan hal tersebut, lebih dari 40 konsumen di pasar Asia menyebutkan bahwa mereka menggunakan smartphone untuk berbelanja. Selain
itu, Asia Pasifik akan menjadi wilayah dengan kegiatan e-commerce terluas di dunia pada tahun 2014 dengan jumlah transaksi sebesar US500 milyar
eMarketeer Report, 2013. Ada beberapa komponen terkait dengan ZMOT, yang pertama adalah ZMOT terjadi secara online, biasanya dimulai dengan pencarian
pada Google, Baidu, Bing, Naver, Youtube, atau search engine lainnya. Kedua, terjadi secara real time, kapanpun itu dalam sehari. Saat ini lebih dari 50
pencarian online di Asia Pasifik secara mobile. Ketiga, hal tersebut terjadi secara emosional. Konsumen mengarahkan dirinya untuk memuaskan kebutuhannya, dan
konsumen menginvestasikannya dalam pemahaman yang lebih dan menemukan
13
solusi terbaik untuk dirinya. Keempat, conversation is multi way : pemasar, teman, bloggers, vloggers,
dan para ahli saling berinteraksi untuk memberikan perhatian. Lecinski dan Flint, 2011 : 25 . Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
ZMOT membuat tidak hanya waktu maupun tenaga, tetapi penggunaan uang juga menjadi efektif dan efisien. Konsumen tidak perlu berkeliling dari satu toko ke
toko lainnya ataupun menunggu iklan beberapa produk sebagai preferensinya muncul di TV. Cukup dengan satu gadget di genggaman seluruh informasi yang
diinginkannya dapat diperoleh. Setiap perusahaan harus menemukan rencana bagi kelangsungan dan
pertumbuhan jangka panjang yang paling masuk akal berdasarkan situasi, peluang, tujuan, dan sumber dayanya. Mula – mula, perusahaan mempunyai tujuan atau
misi yang jelas, tetapi dengan berlalunya waktu, misi dapat menjadi tidak jelas ketika organisasi tumbuh, menambah produk dan pasar baru, atau mengahadapi
kondisi baru di dalam lingkungan Kotler dan Amstrong, 2008 : 45. Promosi yang dilakukan perusahaan juga telah mengalami pergeseran,
dimana banyak perusahaan yang beralih dari promosi melalui media cetak dan elektronik beralih ke promosi melalui internet yang salah satunya adalah media
sosial. Hadirnya media sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube sebagai media sosial menjadi porsi terbesar bagi konsumen menghabiskan waktunya secara
online. Dengan berkembangnya ZMOT, media sosial menjadi tempat yang tepat untuk mempromosikan produk ke konsumen. Tabel 1.1 infografik MDG
14
Advertising ditunjukkan mengenai pemanfaatan media sosial sebagai media
promosi sebagai berikut :
Tabel 1.1 Presentase Pemanfaatan Penggunaan Media Sosial Sebagai Media
Promosi Media Iklan Internet
Presentase Penggunaan
Media Sosial 22,5
Online Game 9,8
E-mail 7,6
Video film 4,5
Mesin pencari 4
Instant messaging 3,3
Software 3,2
Iklan Baris 2,9
Acara Berita 2,6
Media lainnya 35,1
Sumber : www.edhy-aruman.blogspot.com 5 mei 2012 Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jejaring sosial sebagai media
sosial teratas yang digunakan perusahaan sebagai media promosi sehingga perusahaan berlomba – lomba menggunakan media sosial untuk mempromosikan
produk seperti Facebook dan Youtube. Facebook Indonesia baru saja merilis laporan pengguna terbarunya. Menurut Head Facebook Indonesia, Anand Tilak,
pada tahun 2014 pengguna aktif Facebook di negara ini naik hingga mencapai 69 juta pengguna. Dua kuartal yang lalu, laporan terakhir dari jumlah pengguna aktif
Facebook di Indonesia ada 65 juta sehingga dengan hasil terakhir ini ada peningkatan sekitar 6. Sedangkan pada media sosial Youtube sendiri, menurut
catatan Google, jumlah pengguna YouTube dari perangkat mobile hingga kuartal tiga 2014 mencapai 40 persen. Angka ini meningkat pesat dibandingkan 25 pada
15
2012 dan 6 pada 2011. CEO Youtube, Susan Wojcicki, mengatakan, masalah layar ponsel dan tablet yang terbilang kecil dibandingkan layar komputer, ternyata
tidak jadi masalah serius pagi pengguna. Hal ini diperkuat oleh sifat ponsel yang menjadi barang sangat personal www.tekno.kompas.com.
Jumlah netizen di Indonesia yang terus berkembang merupakan market baru bagi brandbisnis yang segera berlomba – lomba menjangkaunya. Dalam hal
ini, media sosial merupakan platform yang efektif untuk berkomunikasi dan mendengarkan pendapat konsumen. Media sosial memungkinkan konsumen
berkomunikasi langsung, mengkritisi, memberi masukan juga mempromosikan produk atau jasa dari suatu perusahaan www.gofaztrack.com.
Media Sosial dapat diakses pada komputer, laptop, tablet, maupun smartphone.
Dengan mobilenya pergerakan masyarakat Indonesia, kebanyakan dari mereka menggunakan smartphone untuk mengakses internet karena dapat
dilakukan kapanpun dan dimanapun. Dalam satu tahun terakhir Indonesia
mengalami pertumbuhan pesat dalam mengadopsi telepon seluler pintar. Menurut hasil riset Google dengan Barometer Konsumen dan Taylor Nelson Sofres
kemarin, penggunaan ponsel pintar orang Indonesia meningkat dua kali lipat dari 14 persen menjadi 28 persen dalam satu tahun. Terungkap pula persen orang
Indonesia menggunakan ponsel cerdas untuk mengakses Internet Walhasil Indonesia menempati salah satu posisi teratas di dunia terkait dengan akses
Internet eksklusif dari ponsel cerdas yaitu :
16
Sumber: www.koran.tempo.co
5 Maret 2015
Gambar 1.1 Aktivitas Orang Indonesia dengan Smartphone
Perusahaan – perusahaan yang bergerak dibidang elektronik khususnya pada industri smartphone berlomba – lomba menciptakan produk dengan
spesifikasi dan keunggulan yang diinginkan konsumen, tentunya dengan harga yang bersaing. Berbagai merek smartphone dengan Operation System OS atau
sistem operasi yang beredar di pasar, menjadi preferensi bagi konsumen untuk menimbulkan minat dan memutuskan tindakan pembelian. Banyak alasan yang
menjadi preferensi seseorang untuk membeli smartphone sebagai produk pilihannya. Faktor kualitas produk, popularitas merk, dan harga menjadi faktor
penting sebagai pertimbangan untuk membeli smartphone khususnya konsumen Indonesia. Selain itu tidak dapat dipungkiri asal produk dan kemudahan didapat
juga menjadi faktor pembanding untuk memiliki smartphone. Salah satu publikasi yang berkenaan dengan kepemilikan smartphone pada tahun 2014 ini dapat
dilihat pada riset Nusaresearch saat melakukan survei terhadap responden terpilih. Publikasi terakhir yang dirilis merupakan hasil survei pada Februari 2014 dengan
17
sampel sebanyak 5.889 responden, sejumlah 4.119 diantaranya adalah pemilik smartphone
. Berikut adalah tabel hasil survey kepemilikan smartphone tersebut :
Tabel 1.2 Volume Penjualan
Smartphone di Indonesia Pada Tahun 2013 – 2014 Peringkat
Merek Persen
1 Samsung
33,5 2
Blackberry 29,2
3 Nokia
7,6 4
Sony 6,2
5 Apple
4,0 6
Evercross 3,0
7 Smartfren
2,9 8
Advan 2,5
9 Lenovo
2,5 10
LG 2,0
11 Mito
1,3 12
Hisense 0,8
13 Huawei
0,7 14
Oppo 0,6
15 HTC
0,6 16
Acer 0,5
17 Lain – lain
2,9 Sumber: www.cnesia.com 11 Desember 2014
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa Samsung menjadi merk atau brand
yang paling banyak digunakan pemakai smartphone di Indonesia. Di posisi kedua diduduki oleh produk RIM yakni Blackberry dengan angka 29,2. Posisi
selanjutnya terdapat selisih angka yang jauh dengan peringkat pertama dan kedua. Nokia masih memegang 7,6 diikuti merk Sony pada posisi keempat dengan
kepemilikan 6,2 persen. Sebelumnya hasil survei bulan Juli 2013 Blackberry masih menjadi merk smartphone yang paling banyak digunakan konsumen dengan
persentase 38,7 persen. Menempel ketat dibawahnya Samsung yang akhirnya
18
menjadi merk nomor satu tahun 2014. Blackberry turun hingga 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Berikut merupakan grafik gambar hasil
perbandingan tren smartphone 2013 – 2014 :
Sumber: www.cnesia.com 11 Desember 2014 Gambar 1.2
Grafik Tren Penjualan Smartphone 2013 – 2014
Pada tahun 2013 setidaknya banyak mulai muncul produk baru dan ikut bersaing di ranah pasar smartphone Indonesia seperti Lenovo, Oppo dan lain-lain.
Sebagai acuan sebagian besar atau 75,1 persen responden mengungkapkan bahwa pembelian smartphone dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai dengan
Desember 2013 www.cnesia .com. Berbagai merek seperti Samsung, Apple, Blackberry, Sony , Oppo dan
merek – merek keluaran Cina pun menjual produknya di Indonesia dengan harga
19
dan kegiatan promosi yang bersaing di pasar. Salah satu promosi yang dilakukan oleh merek – merek tersebut adalah melalui media sosial. Adapun faktor – faktor
yang mempengaruhi seseorang terhadap promosi melalui media sosial adalah personal relevance
yang menyangkut hubungan personal yang dibangun produsen terhadap konsumen, interactivity yang berhubungan dengan intensitas komunikasi
produsen terhadap konsumen, message yaitu pesan yang menarik mengenai produk, dan brand familiarity yaitu merek yang sudah dikenal konsumen akan
lebih melekat di benak konsumen dan lebih mendapat perhatian konsumen Ronomenggolo, 2013. Salah satu merek smartphone yang aktif berpromosi
melalui media sosial adalah Samsung yang membangun personal relevance dengan berinisiatif mengirimkan info mengenai promo penjualan dan membangun
kepercayaan konsumen untuk selalu mengikuti perkembangan produk melalui media sosial yaitu fanpage Facebook Samsung Mobile Indonesia yang memiliki
like 1.942.391 pengguna aktif di Indonesia. Sedangkan untuk Twitter
Samsung_ID memiliki follower aktif 791.000 orang. Selain itu Samsung memiliki follower Instagram Samsung_ID sebesar 35.113 pengguna. Samsung
juga aktif di media sosial seperti Youtube dan Line dengan user name Samsung Mobile ID. Para pengguna smartphone Samsung yang disebut Samsung sebagai
Galaxian saling melakukan umpan balik untuk memperoleh dan memberikan informasi mengenai Samsung. Hubungan horizontal harus dibangun oleh produsen
smartphone dengan tidak hanya ramah dalam berkomunikasi dan memahami topik
terkini yang dibahas konsumen, namun yang utama adalah produsen harus terlibat
20
langsung dalam umpan balik terhadap konsumen yang mana hal tersebut jarang sekali terlihat di akun media sosial beberapa merek smartphone. Interactivity yang
baik juga dapat dibentuk oleh Oppo sebagai merek baru smartphone yang hadir di Indonesia. Meskipun baru memasuki pasar di Indonesia Oppo mampu merebut
perhatian pengguna media sosial untuk saling berinteraksi memberikan komentar akan kepuasannya dengan Oppo di Fanpage Facebook Oppo Indonesia yang
memiliki likes sebanyak 830.994 pengguna, 221.000 follower di Twitternya OPPOIndonesia, dan 17.182 follower di Instagramnya oppoindonesia.
Intensitas - interaksi yang dibentuk Oppo terbilang sering dengan adanya quiz berhashtagOPPOBatikSelfie,UntungPakeFind7,HandyDesignRotatingCamera,
indeFUNdence, dan hastag lain yang berhadiah smartphone Oppo atau voucher. Namun , interactivity yang utama adalah kesigapan produsen smartphone dalam
menganggapi pertanyaan dan komentar konsumen di media sosial, yang mana hal tersebut belum optimal dilakukan. Faktor lain yang mempengaruhi seseorang
terhadap promosi di media sosial adalah message yaitu isi pesan, format pesan, dan struktur pesan. Sebagai contoh iphone yang lebih memilih berpromosi melalui
Youtube dengan subscribers aktif berjumlah 2.264.990 dan total view 84.598.682 untuk seluruh video yang diposting. Dapat dilihat bahwa iphone lebih
mengungguli dalam hal visualisasi pesan yang di posting melalui Youtube. Dengan durasi video yang singkat dan mudah dipahami dapat meraih perhatian
konsumen dalam membentuk preferensinya. Faktor terakhir adalah brand familiarity
, sebagai contoh Blackberry merupakan merek smartphone pertama
21
yang gencar dengan aplikasi instant messagingnya Blackberry Messanger atau yang biasa disebut BBM. Agar tidak kehilangan pangsa pasarnya Blackberry
mulai menyadari pentingnya penggunaan media sosial untuk berpromosi. Para konsumen yang telah menggunakan Blackberry pun banyak yang mengikuti info
terbaru mengenai Blackberry melalui fanpage Facebooknya BlackBerry yang dilikes oleh 30.491.020 pengguna dan Twitter BlackBerryID difollow oleh
533.000 pengguna. Pengguna smartphone sendiri merata dari kota besar hingga kota kecil di
seluruh daerah yang ada di Indonesia. Di Sumatera Utara sendiri khususnya Kota Medan, jual beli smartphone lebih banyak dilakukan di Plaza Millenium atau yang
sekarang disebut Millenium ICT Centre Medan. Millenium ICT Centre memiliki 5 lantai yang 80 tokonya menjual handphone dan smartphone dengan berbagai
merek dan harga. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Terhadap Preferensi Konsumen dan Minat Beli Produk
Smartphone Pada Pengunjung Millenium ICT Centre Medan.”
22
1.2 Perumusan Masalah