138
sisanya sebesar 66,1 dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
d. Hasil pengujian preferensi konsumen terhadap minat beli adalah H0 ditolak maka hipotesis diterima
4.3 Menggambarkan Analisis Jalur
R = 0,619, �
2
= 0,383, F Hitung = 14, 122
R = 0,624, �
2
= 0,389, F hitung = 14, 508
R = 0,583 , �
2
= 0, 339, F hitung = 48, 306
Personal Relevance
X1
Interactivity X2
Message X3
Brand Familiarity X4
Preferensi Konsumen Y1
Minat Beli Y2
0,269 0,142
0,250 0,166
0,188 0,170
0,300 0,345
0,339
0,188
0,77 0,335
0,312 0,255
Preferensi Konsumen Y1
Minat Beli Y2
0,583 �
�
0,785
�
�
0,781
�
�
0,813
139
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Maret 2015
Gambar 4.11 Analisis Jalur Pengaruh
Personal Relevance, Interactivity, Message, dan Brand Familiarity Terhadap Preferensi Konsumen dan Minat Beli
Berdasarkan Gambar 4.11 dapat dijelaskan bahwa :
A. Subtruktur 1
1. Pengaruh personal relevance terhadap preferensi konsumen Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal relevance berpengaruh
positif dan signifikan terhadap preferensi konsumen dalam membeli smartphone
pada pengunjung Millenium ICT Centre Medan. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan banyaknya responden sejumlah 58 orang atau
60,4 yang yang setuju bahwa smartphone aktif menyapa, membahas topik terkini dengan pengguna media sosial dan mengirim info mengenai
produk dan kegiatan sehingga dapat menambah preferensi mereka. Selain itu, hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ronomenggolo, 2013 yang
menyatakan bahwa melalui media sosial brand dapat membangun personal relevance
terhadap konsumen dengan cara berinisiatif mengirim info-info produk baru.
2. Pengaruh interactivity terhadap preferensi konsumen Hasil penelitian menunjukkan bahwa interactivity berpengaruh positif dan
signifikan terhadap preferensi konsumen dalam membeli smartphone pada pengunjung Millenium ICT Centre Medan. Hal ini dapat ditunjukkan
dengan banyaknya responden sejumlah 56 orang orang atau 58,3 yang
140
menyatakan setuju bahwa smartphone sering mengupdate statuts dan memberikan quiz, games interaktif melalui media sosial, hal ini sesuai
dengan hasil penelitian Ekasari, 2014 yang menyatakan interactivity memiliki pengaruh yang dominan dalam keputusan pembelian.
3. Pengaruh message terhadap preferensi konsumen Hasil penelitian menunjukkan bahwa message berpengaruh positif dan
signifikan terhadap preferensi konsumen dalam membeli smartphone pengunjung Millenium ICT Centre Medan. Hal ini dapat ditunjukkan
dengan banyaknya responden sejumlah 58 orang atau 60,4 setuju bahwa informasi yang diposting smartphone di media sosial memiliki daya tarik
pengguna untuk menyimaknya sehingga dapat menambahpreferensi mereka. Sesuai dengan hasil penelitian Ronomenggolo, 2013, format
pesan media promosi via g media sosial yang menarik, informatif, mudah dipahami serta dapat menjelaskan baik tentang produk dapat
mempengaruhi keputusan pembelian. 4. Pengaruh brand familiarity terhadapa preferensi konsumen
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand familiarity berpengaruh positif tidak signifikan terhadap preferensi konsumen dalam membeli smartphone
pengunjung Millenium ICT Centre Medan. Berdasarkan deskripsi jawaban responden sebanyak 4 orang responden atau 4,4 menyatakan tidak setuju
dan 12 orang responden atau 12,6 kurang setuju bahwa merek smartphone
yang promosinya dilihat di media sosial sudah lebih dulu
141
dikenal oleh konsumen dan smartphone memiliki ciri khas yang membedakan produknya dengan merek lain. Hal ini didukung oleh hasil
peneltian Ronomenggolo, 2013 bahwa merek yang sudah lebih dulu dikenal akan mempengaruhi keputusan pembelian, demikian juga dengan
hasil penelitian Kusumasondjaja, 2014 bahwa social media advertising produk merek dikenal berpengaruh pada terciptanya keyakinan konsumen
yang tinggi dan sikap lebih positif dalam membentuk preferensi.
B. Substruktur 2
1. Pengaruh personal relevance terhadap minat beli Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal relevance berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap minat beli dalam membeli smartphone pengunjung Millenium ICT Centre Medan. Berdasarkan deskripsi
jawaban responden sebanyak 10 orang responden atau 10,4 kurang setuju bahwa smartphone membangun kepercayaan konsumen untuk terus
mengikuti informasi terbaru mereka melalui media sosial. Hal tersebut didukung hasil penelitian Mangold dan Faulds, 2009 bahwa konsumen
lebih memilih untuk membangun jaringan dengan orang yang memiliki minat dan hasrat yang serupa dengan mereka. Perusahaan dapat
membangun kepercayaan konsumen dengan memperluas minat tersebut dengan menciptakan komunitas - komunitas yang sesuai dengan masing –
masing individu, sehingga komunitas tersebut dapat memusatkan dalam
142
berbagi nilai dan kesamaan. Selain itu, berdasarkan deskripsi responden diketahui 8 orang responden atau 8,3 kurang setuju bahwa smartphone
membangun hubungan horizontal dengan konsumen melalui pelayanan yang ramah dan saling memberi umpan balik. Seharusnya produsen tidak
hanya memposting informasi saja, namun juga sigap dalam menanggapi komentar konsumen secara langsung di media sosial. Hal tersebut sesuai
dengan hasil penelitian Mangold dan Faulds, 2009 bahwa produk dan layanan harus didesain dengan talking points dalam benak konsumen,
untuk menstimulasi word-of-mouth dan percakapan berbasis media sosial sehingga memunculkan minat beli yang tinggi terhadap konsumen yang
menyimaknya.
2.
Pengaruh interactivity terhadap minat beli Hasil penelitian menunjukkan bahwa interactivity berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap dalam minat beli smartphone pada pengunjung Millenium ICT Centre Medan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
banyaknya responden sejumlah 26 orang orang atau 27,1 yang menyatakan kurang setuju bahwa smartphone merepost kepuasan
konsumen atas produk di media sosial, hal ini sesuai dengan hasil penelitian Mangold dan Faulds, 2009 bahwa informasi yang berdasarkan
pengalaman konsumen dalam menggunakan produk yang diposting di media sosial akan meningkatkan kepercayaan konsumen dalam niat beli.
Demikian pula dengan hasil penelitian Hutter, dkk, 2013 bahwa word of
143
mouth dan interactivity yang tercipta di media sosial berpengaruh positif
terhadap minat beli. 3. Pengaruh message terhadap minat beli
Hasil penelitian menunjukkan bahwa message berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli smartphone pada pengunjung Millenium
ICT Centre Medan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan banyaknya responden sejumlah 50 orang atau 52,1 setuju bahwa smartphone
memposting informasi yang jelas dan mudah dipahami . Sesuai dengan hasil penelitian Mangold dan Faulds, 2009, bahwa konsumen lebih
sering memilih berbagai jenis media sosial untuk memimpin pencarian informasi mereka dalam melakukan proses keputusan pembelian.
Sehingga, media sosial yang dianggap konsumen lebih dipercaya menjadi sumber informasi mereka dalam menentukan pilihan dan menumbuhkan
minat beli. 4. Pengaruh brand familiarity terhadap minat beli
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand familiarity berpengaruh positif tidak signifikan terhadap minat beli produk smartphone
pengunjung Millenium ICT Centre Medan. Berdasarkan deskripsi jawaban responden sebanyak 48 orang atau 50 setuju bahwa
smartphone memiliki ciri khas yang membedakan produknya dengan
merek lain dan telah dikenal dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Kusumasondjaja, 2014 bahwa produk dengan merek
144
dikenal yang diiklankan di media sosial akan menghasilkan kepercayaan konsumen atas iklan produk yang lebih besar dan menimbulkan minat beli
yang lebih kuat dibandingkan dengan merek tidak dikenal yang diiklankan di media sosial.
C. Substruktur 3
Pengaruh preferensi konsumen terhadap minat beli Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi konsumen berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli smartphone pada pengunjung Millenium ICT Centre Medan. Berdasarkan deskripsi jawaban teradapat 52 orang responden
atau 54,2 setuju bahwa smartphone menjelaskan fitur produk dengan lengkap di media sosial. 55 orang responden atau 57,3 setuju bahwa smartphone
menampilkan desain produk melalui visualisasi yang jelas di media sosial, 55 orang atau 57,3 setuju bahwa smartphone memberikan keterangan harga di
media sosial, 66 orang atau 68,8 setuju bahwa lebih mempercayai kualitas merek smartphone yang promosinya dilihat di media sosial lebih baik daripada
merek lain, dan 48 orang atau 50 setuju bahwa mereka puas dengan informasi yang diberikan smartphone mengenai atribut produk. Hal tersebut sesuai dengan
hasil penelitian Prasetyawan, 2012 bahwa perusahaan yang mampu mengembangkan preferensi merek akan mampu meningkatkan minat beli
konsumen.
145
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan