Latar Belakang Masalah PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MELEMPAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BULU 01, KEC. POLOKARTO SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak-anak belajar dengan cara bermain, dengan bermain akan mengembangkan kemampuan kondisi fisik, mental, emosional, intelektual, dan sosial anak seusia mereka. Naluri bermain yang muncul dalam diri mereka seolah tidak bisa ditekan begitu saja. Bermain merupakan suatu kebutuhan yang tak ubahnya seperti kebutuhan dasar lainnya. Berkaitan dengan permainan Toho Cholik dan Rusli Lutan 2001: 127 menyatakan: Sebagian besar kehidupan anak dihabiskan untuk bermain, maka permasalahannya sekarang adalah bagaimanakah menyalurkan potensi itu agar bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Usia 6-12 tahun adalah masa penting untuk pertumbuhan baik secara fisik, mental, emosionalintelektual maupun sosial anak. Karena itu diharapkan bahwa bermain merupakan wahana pembelajaran Anak bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain. Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan prasarana dan sarana yang baik pula dan guru harus berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar khususnya untuk siswa sekolah dasar. Salah satu upaya guru adalah dengan memodifikasi prasarana dan sarana belajar. Sehingga dengan model pembelajaran yang baik, siswa dapat berkonsentrasi dengan apa yang telah diterangkan oleh guru, dan setiap siswa dapat melakukan gerakan dasar dengan baik. Dalam pembelajaran gerak dasar manipulatif di kelas IV, siswa kurang antusias untuk mengikuti pelajaran penjas, padahal rangkaian gerak dasar dapat diterapkan dalam bentuk permainan sehingga dapat diperoleh suatu kesenangan bagi siswa. Anak juga membutuhkan keragaman gerak agar dapat tumbuh menjadi besar dan kuat. Pada usia ini anak memiliki keterampilan dan koordinasi motorik yang kurang baik. Melalui penjasorkes diharapkan meningkatkan perkembanagan motorik pada siswa kelas IV. 1 commit to user 2 Saat ini siswa kelas IV SD Negeri Bulu 01, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 20102011 belum mempunyai kemampuan gerak dasar manipulatif yang baik terutama keterampilan melempar. Padahal kemampuan gerak dasar pada siswa Sekolah Dasar SD sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, dan hampir setiap melakukan permainan dibutuhkan keterampilan gerak dasar. Dikarenakan keterampilan gerak dasar sangat berperan besar dalam aktivitas sehari-hari. Pangrazi d an Dauear 1981: 23 bahwa, “Penjas untuk awal masa kanak-kanak dan SD dapat diidentifikasi sebagai belajar untuk bergerak, bergerak untuk belajar dan belajar tentang gerak”. maka dalam pembelajaran penjasorkes disekolah harus dimaksimalkan dengan berbagai upaya dari guru. Hal ini terbukti pada Kompetensi Dasar KD “1.3 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar melempar, menangkap dan menendang dengan koordinasi yang baik dalam permainan sederhana, serta aturan dan kerjasama”. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, 20072008: 41 semester II Tahun Ajaran 20102011 diperoleh nilai ulangan praktek kelas IV yang masih banyak memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 75. Penjasorkes di SD merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan gerak dasar anak. Dalam pembelajaran di SD hendaknya disesuaikan dengan karakteristik dan perkembangan anak, agar perkembangannya dapat berkembang dengan baik. Gerak dasar manipulatif harus dikembangkan dengan bentuk pembelajaran yang tepat. Namun dalam pembelajaran siswa sering mengalami hambatan dalam mempraktikkan gerak dasar manipulatif, terutama gerak dasar melempar. Untuk kelas IV dalam pembelajaran menerapkan tematik dimana penerapannya masih dalam tahap pengenalan, namun untuk peralatan dan keterampilannya masih diterapkan yang sebenarnya. Masih banyak guru Penjas sewaktu mengajar tidak memahami perkembangan gerak dasar anak dan guru Penjas lebih menekankan pencapaian prestasi dalam pembelajaran Penjasorkes. Tidak heran jika dalam pembelajaran siswa sering mengalami hambatan. Padahal dalam Penjasorkes yang lebih diutamakan adalah suasana keriangan, biarkanlah anak-anak lebih leluasa menyatakan dirinya melalui aneka permainan. Disinilah commit to user 3 sesungguhnya peran guru penjasorkes untuk mengatasi kendala dan hambatan dalam pembelajaran penjasorkes, maka seorang guru yang baik harus mampu mencari dan menerapkan solusi yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Agar dapat membangun dan menempatkan jati diri siswa diperlukan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dari uraian tersebut maka secara garis besar aktivitas dalam penjasorkes adalah penggunaan multi media dan multi metode, praktek dalam kelompok, pemanfaatan lingkungan sekitar dan multi aspek sehingga menarik perhatian siswa. Model pembelajaran PAIKEM diharapkan seorang guru terus mencari kreasi yang baru untuk memotivasi siswa, sebagai contoh : guru harus dapat memodifikasi peralatan, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, maka dalam penjasorkes diharapkan siswa akan memperoleh pengalaman yang baru. Diharapkan siswa menjadi tertarik dan banyak melakukan gerakan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas gerak dasar. Untuk membuktikan apakah benar melalui penerapan model pembelajarn PAIKEM akan meningkatkan kemampuan gerak dasar manipulatif terutama gerak dasar melempar pada siswa, maka untuk membuktikan pernyataan-pernyataan tersebut diatas perlu dilakukan sebuah penelitian. Karena permasalahan yang diangkat diatas “khusus spesifik“ atau satu aspek saja yaitu aspek melempar, maka Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang tepat untuk mengoptimalkan kemampuan gerak dasar melempar melalui model pembelajaran PAIKEM. Suharsimi Arikunta 2008: 3 menyatakan bahwa, “Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa“. Penelitian Tindakan Kelas ini akan diberikan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bulu 01, Kec. Polokarto Sukoharjo Tahun Ajaran 20102011. Ditinjau dari kemampuan gerak dasar siswa dan pelaksanaan commit to user 4 pembelajaran Penjasorkes di SDN Bulu 01, Kec. Polokarto Sukoharjo Tahun Ajaran 20102011 belum maksimal. Kendala yang dihadapi siswa saat mengikuti pelajaran Penjas jika tidak dicarikan solusi yang tepat, maka akan berakibat kurang baik bagi perkembangan motorik siswa kelas IV. Dengan menerapkan model pembelajaran PAIKEM sangat penting agar kendala yang dihadapi siswa dapat teratasi demi memajukan pendidikan melalui Penjas. Manfaat yang lain adalah agar siswa lebih tertarik, konsentrasi dan senang dalam mengikuti pelajaran Penjasorkes. Dari manfaat yang telah di sebutkan diatas akan menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan akan meningkatkan kemampuan gerak dasarnya. Maka dari itu, untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar, dan permasalahan tersebut tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam pembelajaran. Untuk itu peneliti mengambil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul, “Penerapan Model Pembelajaran PAIKEM Untuk Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Melempar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bulu 01, Kec. Polokarto Sukoharjo Tahun Ajaran 20102011“.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENERAPAN BERMAIN “TEMBAK IKAN” UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MELEMPAR PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SD NEGERI KUTOWINANGUN 01 KEC. TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012 2013

0 8 103

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TLOMPAKAN III KECAMATAN TUNTANG TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 205

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH SISWA KELAS V SD NEGERI PLUMBON 01 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 157

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 SURUHKALANG KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

0 3 106

UPAYA MENINGKATKAN LONCAT JAUH TANPA AWALAN MELALUI PEMBELAJARAN GERAK DASAR LOMPAT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PUCANGAN 01 KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2010

0 3 56

PENDAHULUAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI BERORGANISASI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 KAYUAPAK KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 7

PENERAPAN BERMAIN “TEMBAK IKAN” UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MELEMPAR PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SD NEGERI KUTOWINANGUN 01 KEC. TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 206

Penerapan Pendekatan Bermain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Memukul Bolavoli Mini Pada Siswa SD Negeri Pranan 2 Polokarto Tahun Ajaran 2014/2015.

0 0 17

PENERAPAN METODE BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LARI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012 / 2013.

0 0 17

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT PADA SISWA KELAS IV SD N PAJANG IV TAHUN AJARAN 20162017

0 0 17