commit to user
19
Pengaturan formasi bertujuan untuk memaksimalkan partisipasi siswa. Kesempatan unutk berlatih, termasuk kejelasan memperoleh informasi guru,
bergantung pada pengturan informasi. Formasi diatur berdasarkan tugas ajar dan jumlah siswa. Rusli Lutan 2000:
54 menyatakan, “Formasi baris bersaf dan pemimpin, satu baris bersaf mengambil jarak cukup leluasa sementara di
depannya berdiri seorang ketua. Tugas gerak seperti lempar tangkap dengan poros ketua dapat memakai formasi ini”.
d. Teknik Memotivasi dan Membina Disiplin
Memotivasi siswa tidak cukup hanya dengan menjelaskan maksud dan tujuan tugas. Begitu juga dengan perilaku disiplin, tidak dapat dibina dengan
ceramah. Disiplin tidak terwujud dalam perilaku sendirinya, melainkan diperoleh melalui belajar dan pembentukan. Syaiful Sagala 2009: 101 menyatakan, “Siswa
yang belajar harus diberi motivasi untuk belajar dengan harapan, bahwa belajar akan memperoleh hasil. Siswa harus memberikan perhatian pada bagian-bagian
yang esensial dari suatu kejadian yang intruksional”.
1 Teknik Memotivasi
Pengajaran akan berhasil mencapai tujuannya kalau anak aktif melaksanakan tugas ajar. Karena itu, taktik khusus untuk membangkitkan
motivasi siswa dan criteria berhasil juga disesuaikan dengan tingkat perkembangannya. Rusli Lutan 19992000: 68 menyatakam, “Keterlibatan anak
dalam pendidikan jasmani adalah bertujuan untuk meraih sukses. Pengalaman berhasil merupakan sumber motivasi. Berikan pengalaman sukses bagi setiap
anak”. Adang Suherman 2004: 2 menyatakan, “Untuk menanamkan motivasi dari dalam diri siswa, guru berusaha untuk tidak membanding-bandingkan skor
X X X X X X X
Gambar 1. Formasi Baris Bersaf dan Pemimpin Rusli Lutan 2000: 54
commit to user
20
hasil tes siswa yang satu dengan lainnya atau dengan standar tes. Sebagai penggantinya, guru membandingkan skor hasil tes sekarang dengan skor hasil
sebelumnya“. Dengan guru memberikan pujian kepada siswa yang menunjukkan usaha yang baik, menciptakan suasana belajar yang memberi kepuasan dan
kesenangan pada siswa dan usaha lain dipandang pantas dilakukan untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa.
2 Membina Disiplin
Perilaku disiplin akan berkembang bila anak paham akan alasan di balik perilaku dan ia dapat membuat keputusan secara mandiri. Untuk mencapai taraf
tersebut, dibutuhkan waktu sejalan dengan perkembangan anak. Pendekatan yang diterapkan untuk mengembangkan perilaku disiplin dan kesadaran menghargai
orang lain bukanlah hukuman tetapi memberi sanksi sebagai konsekwensi perilaku. Rusli Lutan 19992000: 74 menyatakan, pemberian sanksi sebagai
konsekwensi perilaku misalnya: a
Pelanggaran 1 kali : siswa diperingati b
Pelanggaran kedua kali : siswa dikucilkan misalnya 5 menit c
Pelanggaran ketiga kali : siswa dikucilkan 10 menit d
Pelanggaran keempat kali : orang tua dipanggil ke sekolah e
Pelanggaran kelima kali : siswa dipanggil oleh kepala sekolah Hal penting adalah guru harus bertindak ajeg. Setiap sanksi sesuai
dengan pelanggaran harus diberlakukan sama bagi setiap anak. Biasakan anak untuk meminta maaf kepada orang lain bila berbuat salah segera setelah kejadian
itu terjadi. Gunakan julukan positif, bukan menonjolkan kelemahan.
3. Kemampuan Gerak Dasar