II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sekilas Tentang Jalan 2.1.1. Pengertian Jalan Sebagai Sarana Transportasi
Menurut Alma 2002, yang dimaksud dengan jalan adalah jalur transportasi yang menggunakan tanah darat yang dilalui oleh
manusia, kendaraan, dan barang. Alat angkut yang digunakan mulai dari yang paling sederhana, yaitu binatang sampai kendaraan tak
bermesin dan kendaraan memakai mesin. Jadi jelas, bahwa kedudukan jalan adalah sebagai tempat lalu
lintasnya manusia dengan segala aktivitasnya dan dijadikan sebagai salah satu usaha komunikasi penduduk di satu daerah dengan daerah
lain. Makin besar kegiatan yang dilakukan, maka kebutuhan akan sarana jalan dan alat angkutnya maupun sistem jalan semakin
kompleks dan besar.
2.1.2. Pertumbuhan Jalan
Menurut Alma 2002, pertumbuhan jalan tidak terlepas dari pertumbuhan aspek dasarnya, yaitu sistem transportasi yang terdiri dari
kegiatan lalu lintas, prasarana jalan, dan alat angkutnya. Tahap dari pertumbuhan transportasi khususnya prasarana jalan meliputi :
a. Tahap Imobilitas Tradisional Pada tahap ini kegiatan masih terbatas, hubungan keluar belum
ada, perekonomian tertutup, kegiatan perdagangan kecil, hanya berpenghasilan dari pertanian dan kegiatan angkutan terbatas dan
pendek. Jadi pada masa ini perkembangan jalan relative kecil. b. Tahap Perbaikan Alat Angkut dan Pertumbuhan Perdagangan
Pada tahap ini terdapat usaha mencapai sasaran yang lebih jauh dan mulai dibangun prasarana; jalan tanah, kanal, dll. Dan pada tahap
ini hewan masih dimanfaatkan sebagai alat angkut.
c. Tahap Menuju Stabilitas dan Tingkat Hidup yang Lebih Baik Pada tahap ini mulai menggunakan alat mekanis atau mesin-mesin;
kapal laut, kereta api, dan kendaraan bermotor. Pada masa ini timbul sistem jaringan jalan dan pola transportasi yang semakin
beragam. d. Tahap Perkembangan Penerbangan
Pada tahap ini semakin terjalin transportasi yang lebih maju dan memiliki tingkat pencapaian yang efisien dan efektif. Keadaan
jaringan jalan semakin membalik dari segi peraturan lalu lintas sampai kontruksi jalannya.
2.1.3. Klasifikasi Jalan dan Jenis Jalan
Menurut Alma 2002, jalan memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan besar kecilnya kegiatan. Jalan dapat dikelompokkan
berdasarkan jenisnya serta klasifikasinya, diantaranya : a. Jalan Tanah
Yaitu jalan yang terbuat dari tanah yang dikeraskan, biasanya terdapat di pedesaan atau daerah yang masih terpencil
b. Jalan Batu Jenis jalan ini lebih baik dari jalan tanah, cirinya terdiri dari
susunan batu yang tidak diaspa. Jalan ini dijumpai di daerah yang kegiatannya sedang dan jalan pedesaan yang agak maju serta
daerah berbukit. Jenis jalan ini biasanya dapat dilalui kendaraan roda empat baik pada musim hujanpanas.
c. Jalan Aspal Jenis jalan ini adalah paling baik, dibandingkan dengan kedua jenis
jalan di atas, selain nyaman juga memberikan kecepatan bagi pemakai jalan.
d. Jalan Semen Bagi daerah yang kesukaran aspal dan keadaan tanahnya kurang
baik juga telah dicoba menggunakan buat pengerasan lapisan jalan. Tetapi penggunaan jalan semen ini belum seluas penggunaan aspal.
Menurut Alma 2002, jalan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Jalan Arteri, yaitu jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, jumlah kendaraan
masuk dibatasi, dan biasanya menghubungkan antara kota dan bisa juga sebagai jalan pintas Tol, By Pass, dll.
b. Jalan Kolektor, yaitu jalan pengumpul dengan menampung lalu lintas antara jalan arteri dengan jalan lokal, jarak tempuh sedang
dan kecepatan sedang. c. Jalan Lokal, yaitu jalan yang langsung ke tempat kegiatan dan
melayani angkutan setempat.
2.1.4. Pengertian Jalan Bebas Hambatan By Pass, Jalan Layang fly