Hasil Belajar Siswa Siklus I Analisis Dan Refleksi Tidakan Siklus I

f Presentasi kelompok Berdasarkan tabel pengamatan aktivitas siswa dan catatan lapangan diperoleh skor rata-rata 2,37 dengan presentase keberhasilan sebesar 59,8 yang masuk kategori cukup g Mengerjakan kuis Berdasarkan tabel pengamatan aktivitas siswa dan catatan lapangan diperoleh skor rata-rata 2,43 dengan presentase keberhasilan sebesar 61,11 yang masuk kategori cukup h Mengerjakan Soal evaluasi Berdasarkan tabel pengamatan aktivitas siswa dan catatan lapangan diperoleh skor rata-rata 2,40 dengan presentase keberhasilan sebesar 59 yang masuk kategori cukup

4.1.1.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I

Kemampuan penguasaan materi pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus I dalam tabel berikut ini. Tabel 4.3. Analisa Hasil Tes Siklus I No. Pencapaian Data Awal Siklus I 1. Nilai Rata-rata 59,16 64,32 2. Nilai terendah 30 30 3. Nilai tertinggi 90 80 4. Siswa belum tuntas 27 17 5. Siswa yang tuntas 10 20 6. Presentase ketuntasan belajar secara klasikal 44,44 50 Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa pada pembelajaran siklus I pemerolehan nilai rata-rata mengalami yakni dari 59,16 menjadi 64,32. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 50 atau mengalami kenaikan 6 dari sebelum diterapkan RPP I 44,44. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I meningkat dibandingkan dengan kondisi awal sebelum PTK dilakukan. Gambar 5 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I Diagram batang diatas menunjukkan bahwa 40 siswa yang mengalami ketuntasan belajar, dan 60 siswa tidak tuntas belajar. Ketuntasan tersebut belum mencapai target yang di inginkan oleh peneliti yang tercantum dalam indikator keberasilan yaitu sekurang- 40 60 10 20 30 40 50 60 70 siswa yang tuntas belajar siswa yang belum tuntas belajar kurangnya 80 dari ketuntasan belajar klasikal siswa. Oleh karena itu peneliti melanjutkan untuk melakukan penelitian pada siklus II.

4.1.1.4 Analisis Dan Refleksi Tidakan Siklus I

Dari hasil observasi dan data yang di peroleh pada pelaksanaan siklus I dapat di uraikan sebagai berikut: Dalam proses pembelajaran pada siklus I ini masih banyak menemukan kekurangan-kekurangan atau hal-hal yang kurang tepat dan perlu perbaikan pada siklus berikiutnya. Hal tersebut antara lain: A Dalam penyampaian materi pembelajaran, masih banyak kekurangan antara lain, dalam penyampaian materi masih belum jelas, guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi dan menampilkan bagan pemerintahan pusat. B Dalam pembelajaran, pendekatan kooperatif tipe STAD masih belum jelas, dalam siklus I ini siswa masih bingung untuk melakukan diskusi dan menjelaskan kepada temannya yang belum jelas tentang materi pemerintahan pusat. C Interaksi guru dengan siswa masih kurang menyeluruh D Selama proses pembelajaran masih banyak anak yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru, terlihat beberapa anak masih asik berbicara dengan teman sebangkunya serta asik main sendiri Dalam perolehan hasil belajar siswa pada siklus I dapat di ketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa di bandingkan dengan kondisi awal siswa sebelum di lakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dengan multimedia . Ketuntasan belajar meningkat sebesar 6 yakni dari 44,44 menjadi 50. Hal ini di karenakan adanya keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Dari hasil belajar siswa pada siklus I, ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum mampu mencapai batas minimal indikator ketuntasan belajar yaitu 80 siswa tuntas belajar. Berdasarkan analisis data pada siklus I maka perbaikan pada siklus II upaya yang dapat di tempuh adalah menyiapkan dan merencanakan kembali sekenario pembelajaran dalam bentuk RPP beserta LKSnya guru melakukan perbaikan dengan memotivasi siswa untuk lebih berperan aktif dalam setiap pembelajaran dengan aktif bertanya dan mengemukakan pendapat di depan kelas. Guru menjelaskan langkah-langkah pendekatan kooperatif tipe STAD dengan lebih jelas dan sistematik. Guru memperbaiki pengelolaan waktu sehingga pembelajaran dapat di lakukan secara optimal.

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Sikllus II

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IV SD 4 GONDANGMANIS KUDUS

1 3 295

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 4 315

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Pendekatan STM dengan CD Interaktif Pada siswa Kelas IVB SD N Tawang Mas 01 Kota Semarang

5 51 212

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Student Teams Achivement Division (STAD) TERHADAP PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA

0 4 218