bagiannya, serta menentukan ukurannya. Materi pokok ini diajarkan pada kelas VIII semester 2. Salah satu kompetensi dasar yang digunakan dalam standar
kompetensi tersebut adalah menentukan luas permukaan dan volum kubus, balok, prisma dan limas, tetapi yang digunakan dalam penelitian ini hanya
menemukan luas permukaan dan volum pada bangun kubus dan balok. Dalam kompetensi dasar tersebut terdapat beberapa indikator yang harus dipenuhi siswa,
yaitu sebagai berikut. 1
Siswa mampu menghitung luas permukaan dan volum kubus serta balok. 2
Siswa mampu menggunakan konsep kubus dan balok dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.7.1 Kubus
2.1.7.1.1 Luas Permukaan Kubus
Luas permukaan kubus adalah jumlah seluruh sisi kubus Nuharini 2008: 213. Agus 2007: 189
mengemukakan untuk mencari luas permukaan kubus, berarti sama saja dengan menghitung luas jaring-jaring
kubus tersebut, yang merupakan 6 buah persegi yang sama dan kongruen. Jika rusuk dari kubus adalah s, maka:
Luas permukaan kubus = luas jaring-jaring kubus
= 6 × s × s = 6 × s
2
= 6 s
2
Jadi, luas permukaan kubus dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
Luas permukaan kubus = 6 s
2
Gambar 2.1 Kubus
s s
s
2.1.7.1.2 Volum Kubus
Nuharini 2008: 215 menyatakan bahwa untuk menentukan volum sebuah kubus perhatikan
gambar 2.2 di samping. Gambar tersebut menunjukkan sebuah kubus satuan dengan panjang rusuk 2 satuan
panjang. Volum kubus tersebut = Panjang kubus × lebar kubus × tinggi kubus
= 2 × 2 × 2 = 2
3
= 8 satuan volum Jadi, diperoleh rumus volum kubus dengan panjang rusuk s sebagai berikut:
Volum kubus =
rusuk × rusuk × rusuk =
s × s × s =
s
3
2.1.7.2 Balok
2.1.7.2.1 Luas Permukaan Balok
Nuharini 2008: 213 menyatakan bahwa untuk menentukan luas permukaan balok perhatikan
Gambar 2.3 di samping. Balok ABCD.EFGH mempunyai tiga pasang sisi yang tiap pasangnya sama
dan sebangun, yaitu: a
sisi ABCD sama dan sebangun dengan sisi EFGH; b
sisi ADHE sama dan sebangun dengan sisi BCGF; Gambar 2.2 Volum Kubus
Gambar 2.3 Balok p
t l
A B
C D
E F
G H
c sisi ABFE sama dan sebangun dengan sisi DCGH.
Jika panjang balok p, lebar balok l, dan tinggi balok t, maka akan diperoleh: Luas permukaan ABCD = luas permukaan EFGH = p × l
Luas permukaan ADHE = luas permukaan BCGF = l × t Luas permukaan ABFE = luas permukaan DCGH = p × t
Dengan demikian, luas permukaan balok sama dengan jumlah ketiga pasang sisi yang saling kongruen pada balok tersebut. Luas permukaan balok di
rumuskan sebagai berikut. Luas permukaan balok
= 2 p × l + 2 l × t + 2 p × t = 2 [p × l + l × t + p × t]
Jadi, luas permukaan balok dengan panjang p, lebar l, dan tinggi t dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.
Luas permukaan balok = 2 [p × l + l × t + p × t]
2.1.7.2.2 Volum Balok
Proses penurunan rumus balok memiliki cara yang sama seperti pada kubus. Caranya adalah dengan menentukan satu kubus satuan yang dijadikan
acuan untuk balok yang lain. Proses ini digambarkan pada gambar berikut. Coba cermati dengan saksama.
Gambar di atas menunjukkan pembentukan berbagai balok dari kubus satuan. Gambar a membutuhkan 2 × 1 × 1 = 2 kubus satuan. Untuk membuat
balok seperti pada Gambar b, diperlukan 3 × 1 × 2 = 6 kubus satuan, sedangkan untuk membuat balok seperti pada Gambar c diperlukan 4 × 2 × 2 = 16 kubus
satuan. Hal ini menunjukkan bahwa volum suatu balok diperoleh dengan cara mengalikan ukuran panjang, lebar, dan tinggi balok tersebut.
Jadi, volum balok dengan panjang p, lebar l, tinggi t dapat dinyatakan sebagai berikut.
Volum balok = p × l × t
2.2 Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan merupakan hasil penelitian orang lain yang relevan dijadikan titik tolak penelitian ini dalam melakukan pengulangan, revisi,
modifikasi, dan sebagainya. Penelitian yang relevan dan selaras dengan judul penelitian yang diambil, yaitu “Komparasi Pembelajaran SAVI dan REACT pada
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas-VIII Materi Kubus dan Balok” adalah sebagai berikut.