signifikan diantara kelas-kelas yang diambil sebagai sampel. Hal ini berarti sampel berasal dari kondisi atau keadaan yang sama yaitu memiliki tingkat
pengetahuan yang sama.
4.2.2.1 Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen 1
Berdasarkan uji hipotesis 1 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam aspek kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas eksperimen 1
yang dikenai pembelajaran SAVI mencapai ketuntasan belajar secara individual dan ketuntasan klasikal. Hasil ini sesuai dengan Qulsum 2012 yaitu model
pembelajaran SAVI efektif mengembangkan kemampuan pemecahan masalah
siswa.
Pencapaian hasil belajar siswa kelas eksperimen 1 disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah sintaks
model pembelajaran SAVI. Model pembelajaran SAVI menuntut siswa untuk menggunakan seluruh indera yang mereka miliki dalam pembelajaran. Di dalam
SAVI terdapat unsur somatic, auditory, visual, dan intellectual yang membuat siswa aktif bergerak dan berpikir selama pembelajaran. Dalam unsur somatic,
siswa ditekankan untuk belajar dengan memanfaatkan dan melibatkan tubuh selama pembelajaran dengan terlibat secara langsung dalam perbuatan yang dalam
hal ini memanipulasi alat peraga. Dalam unsur auditory dan visual, siswa diajak untuk menggunakan indera penglihatan dan pendengaran mereka pada saat
memanipulasi alat peraga, berdiskusi dengan teman satu kelompok, serta memperhatikan penjelasan temannya dan bertukar pikiran saat tahap penampilan
hasil dengan kelompok lainnya. Sedangkan dalam intellectual, selain aktif dalam
bergerak siswa juga dituntut untuk aktif berpikir dalam menemukan konsep baru dan menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan dengan teman satu
kelompoknya. Dalam pelaksanaan model pembelajaran SAVI di kelas eksperimen 1
tersebut, siswa sudah terlihat aktif selama pembelajaran melalui pemanipulasian alat peraga, diskusi dan presentasi kelompok sesuai dengan sintakslangkah-
langkah pembelajaran yang ada pada RPP. Dengan demikian, model pembelajaran SAVI yang menitikberatkan kepada aktivitas fisik dan berpikir siswa selama
pembelajaran berdampak positif dalam pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah-
masalah yang dimilikinya. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan Bruner dalam teorinya dimana dalam proses belajar anak sebaiknya diberi
kesempatan untuk memanipulasi benda-benda alat peraga Suherman dkk, 2003: 43.
4.2.2.2 Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen 2