Cooperating, Transferring tidak mencapai KKM. Rumus yang digunakan yaitu:
� �
� √�
� Keterangan:
x : banyaknya siswa yang tuntas n : banyaknya anggota kelas eksperimen
� : proporsikriteria ketuntasan belajar minimal
Kriteria pengujiannya adalah tolak � jika � �
0, −�
dimana �
0, −�
didapat dari daftar normal baku dengan peluang 0, – � Sudjana, 2005: 235.
3.9.2.3 Uji Hipotesis 3
Uji perbedaan rata-rata data akhir bertujuan untuk mengetahui apakah ketiga sampel mempunyai rata-rata kemampuan pemecahan masalah yang sama
atau tidak. Uji perbedaan rata-rata dalam penelitian ini menggunakan uji ANAVA Analisis Varians Satu Arah. Sugiyono 2010: 171-172 menjelaskan bahwa
langkah-langkah uji ANAVA satu arah adalah sebagai berikut. 1.
Menghitung Jumlah Kuadrat Total dengan rumus:
∑
∑ �
� �
. 2.
Menghitung Jumlah Kuadrat Antar Kelompok dengan
rumus: ∑
� ∑ �
� �
. 3.
Menghitung Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok dengan
rumus: .
4. Menghitung Mean Kuadrat Antar Kelompok �
dengan rumus:
�
� �
−
. 5.
Menghitung Mean Kuadrat Dalam Kelompok � dengan
rumus: �
�
−
.
6. Menghitung F hitung �
ℎ
dengan rumus: �
ℎ
� � �
. 7.
Membandingkan harga F hitung F tebel dengan dk pembilang m- 1 dan dk penyebut N-1. Harga F hasil perhitungan tersebut
selanjutnya disebut F hitung, yang berdistribusi F dengan dk pembilang m-1 dan dk penyebut N-1 tertentu. Ketentuan
pengujian hipotesis: Bila harga F hitung lebih kecil atau sama dengan harga F tabel Fh≤Ft maka Ho diterima, dan Ha ditolak,
sebaliknya bila FhFt, maka Ha diterima dan Ho ditolak. 8.
Membuat kesimpulan pengujian hipotesis: Ho diterima atau Ho ditolak.
Uji perbedaan rata-rata ANAVA satu arah dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan software SPSS. Hipotesis yang digunakan untuk uji ANAVA
satu arah adalah sebagai berikut. �
: � �
� , artinya tidak ada perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran SAVI Somatic, Auditory, Visual,
Intellectual, model pembelajaran REACT Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring, dan model pembelajaran Direct Instruction.
� : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku, artinya terdapat
perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran SAVI Somatic, Auditory, Visual, Intellectual, model
pembelajaran REACT Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring, dan model pembelajaran Direct Instruction.
Kriteria dalam uji homogenitas ini adalah terima � jika nilai
. 0,0 .
Kemudian, untuk uji lanjut menggunakan uji post hocuji lanjut Tukey. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
� �
√�
�
Keterangan: � = treatmentgroup mean
= number per treatmentgroup �
�
= Mean square within.Hall, 1998 Hall 1998 menjelaskan langkah-langkah Uji Post Hoc Tukey adalah
sebagai berikut. 1.
Calculate an analysis of variance e.g., One-way between- subjects ANOVA.
2. Select two means and note the relevant variables Means, Mean
Square Within, and number per conditiongroup. 3.
Calculate Tukeys test for each mean comparison. 4.
Check to see if Tukeys score is statistically significant with Tukeys probabilitycritical value table taking into account
appropriate df
within
and number of treatments.
Uji lanjut Tukey dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan software SPSS. Pasangan hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.
1 H : �
� , artinya rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran SAVI Somatic, Auditory, Visual,
Intellectual sama dengan rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Direct
Instruction. H
1
: � � , artinya rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah
dengan model pembelajaran SAVI Somatic, Auditory, Visual, Intellectual lebih baik dari rata-rata nilai tes kemampuan
pemecahan masalah dengan model pembelajaran Direct
Instruction. 2 H
: � � , artinya rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah
dengan model pembelajaran REACT Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring sama dengan rata-rata
nilai tes kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Direct Instruction.
H
1
: � � , artinya rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah
dengan model pembelajaran REACT Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring. Lebih baik dari rata-rata
nilai tes kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Direct Instruction.
3 H : �
� , artinya rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah
dengan model pembelajaran REACT Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring sama dengan rata-rata
nilai tes kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran SAVI Somatic, Auditory, Visual, Intellectual.
H
1
: � �
, artinya rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran REACT Relating, Experiencing,
Applying, Cooperating, Transferring lebih baik dari rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah dengan model
pembelajaran SAVI Somatic, Auditory, Visual, Intellectual. Kriteria pengujiannya adalah terima H
jika nilai Sig. 0,05.
84
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Analisis Data Awal
Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian berawal dari keadaan awal yang sama. Sampel terdiri dari 3 kelas yaitu
kelas VIII-E kelas kontrol, kelas VIII-D kelas eksperimen 2, dan kelas VIII-C kelas eksperimen 1. Analisis tahap awal dilakukan pada data hasil nilai Ulangan
Akhir Sekolah semester gasal tahun ajaran 20132014 ketiga kelas tersebut, dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji perbedaan rata-rata ANAVA satu
arah.
4.1.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran sampel penelitian yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji
normalitas data awal menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan alat bantu program SPSS16.0. Hipotesis yang digunakan untuk uji normalitas adalah sebagai
berikut.
H : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H
1
: data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria dalam uji normalitas ini adalah terima H
jika nilai Sig. 0,05. Hasil output uji normalitas data awal dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.