Kerangka Berpikir Hipotesis Penelitian

2.3 Kerangka Berpikir

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Ungaran pada materi kubus dan balok adalah hasil belajar siswa kelas VIII yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM baik secara individual yang menunjukkan rata-rata 78 maupun klasikal yang hanya 57,33 Hal itu dikarenakan materi bangun ruang sisi datar yang lebih khusus pada materi kubus dan balok menuntut pemahaman yang kuat dari siswa untuk menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah. Selain itu, alasan lain yang menjadi penyebab masih rendahnya kemampuan pemahaman konsep siswa yang berdampak pada rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa adalah pemilihan model pembelajaran yang belum tepat. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa menjadi lebih baik. Model yang dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII materi bangun ruang sisi datar adalah SAVI Somatic, Auditory, Visual, Intellectual dan REACT Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring. Model pembelajaran SAVI dan REACT memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan banyak berlatih dalam mengerjakan soal-soal pemecahan masalah.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada suatu penelitian Sugiyono. 2012: 85. Berdasarkan landasan teori yang mencakup tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan serta kerangka berpikir, maka penulis merumuskan hipotesis penelitian adalah “terdapat perbedaan kemampuan masalah siswa kelas VIII materi kubus dan balok antara pembelajaran SAVI dan REACT”. Hipotesis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII materi kubus dan balok melalui pembelajaran SAVI Somatic, Auditory, Visual, Intellectual mencapai ketuntasan belajar. 2. Kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII materi kubus dan balok melalui pembelajaran REACT Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring mencapai ketuntasan belajar. 3. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII materi kubus dan balok antara pembelajaran SAVI Somatic, Auditory, Visual, Intellectual, pembelajaran REACT Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring, dan pembelajaran Direct Instruction. Hipotesis ketiga dapat diuraikan sebagai berikut. a. Kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII materi kubus dan balok melalui pembelajaran SAVI Somatic, Auditory, Visual, Intellectual lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII materi kubus dan balok melalui pembelajaran Direct Instruction. b. Kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII materi kubus dan balok melalui pembelajaran REACT Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII materi kubus dan balok melalui pembelajaran Direct Instruction. c. Kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII materi kubus dan balok melalui pembelajaran REACT Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII materi kubus dan balok melalui pembelajaran SAVI Somatic, Auditory, Visual, Intellectual. 56 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian