1. Bahwa dengan menguasai terlebih dahulu komponen kegiatan
mengajar, akan dapat dilaksanakan kegiatan mengajar secara keseluruhan yang bersifat kompleks itu.
2. Bahwa dengan menyederhanakan situasi maka perhatian dapat
ditujukan sepenuhnya kepada pembinaan ketrampilan tertentu khusus yang merupakan komponen dari kegiatan mengajar.
3. Bahwa dengan menyederhanakan situasi latihan maka lebih
dimungkinkan untuk mengadakan observasi yang lebih saksama dengan pencatatan yang lebih teliti.
2. Program Pengalaman Lapangan di Sekolah
Menurut Suparno 1992, Program Pengalaman Lapangan adalah suatu program dalam pendidikan prajabatan guru, yang dirancang untuk melatih
para calon guru menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya mereka siap untuk secara
mandiri mengemban tugas sebagai guru. Pada dasarnya, kemampuan profesional keguruan yang terbentuk melalui pendidikan prajabatan itu
memiliki 2 sisi yang saling menunjang yaitu kemampuan untuk melaksanakan tugas dan mengenal batas-batas kemampuan serta kesiapan dan kemampuan-
kemampuan sumber yang dapat membantu mengatasi keterbatasan kemampuan melaksanakan tugas tersebut.
Menurut Sunaryo 1984, Program Pengalaman Lapangan merupakan suatu kegiatan lapangan atau pengalaman lapangan yang dilaksanakan oleh
mahasiswa yang mencakup latihan mengajar dan tugas kependidikan serta terbimbing dan terpadu untuk memenuhi syarat pembentukan profesi
kependidikan. Kegiatan praktek pengalaman tersebut meliputi kegiatan latihan mengajar, mengenal siswa, pengelolaan sekolah, sebagai yang telah
ditetapkan dalam pedoman yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Sedangkan menurut buku Pedoman Program Pelaksanaan Pengalaman
Lapangan, Program Pengalaman Lapangan dirancang untuk melatih para calon guru agar menguasai kecakapan keguruan secara lengkap dan
terintegrasi. Program ini meliputi latihan pembelajaran dan latihan melaksanakan tugas-tugas kependidikan selain pembelajaran.
Program Pengalaman Lapangan dalam kurikulum Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi PGBK termasuk komponen proses belajar
mengajar. Pelaksanaan kegiatannya digolongkan atas tingkatan-tingkatan yang berbeda-beda walaupun secara keseluruhan diarahkan kepada satu tujuan
yaitu pembentukan profesional keguruan. Menurut Suparno 1992, pembentukan kemampuan keguruan dilakukan secara bertahap yaitu mulai
dari pembentukan berbagai unsur kemampuan, penghayatan sikap dan nilai melalui berbagai matakuliah dan kemudian secara bertahap lagi dalam latihan
PPL. Tahap-tahap latihan dalam PPL adalah sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Pengenalan lapangan
Tahap ini bertujuan untuk mengakrapkan mahasiswa calon guru dengan dunia sekolah, melalui observasi dan penghayatan lansung sebagai
aspek ‘’kehidupan’’ di sekolah. b.
Latihan ketrampilan terbatas Dalam tahap ini, mahasiswa calon guru diberi kesempatan untuk
menguasai ketrampilan mengajar secara terbatas melalui latihan dan pengajaran mikro, baik yang berlansung dalam situasi yang sebenarnya
menggunakan murid SMASMK maupun yang berlansung dalam situasi buatan.
c. Latihan terbimbing
Pada tahap ini, mahasiswa calon guru mulai berlatih mengintegrasikan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dalam
situasi yang sebenarnya, dibawah bimbingan para pembimbing. d.
Latihan mandiri Pada tahap ini, mahasiswa calon guru diberi kesempatan untuk
berperan sebagai guru kelas dengan bimbingan yang sangat minimal, bahkan bila mungkin tanpa bimbingan.
Suparno 1992 juga mengemukakan beberapa tujuan akhir dari Program Pengalaman Lapangan yaitu:
a. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrative, serta
akademik social sekolah sebagai tempat kerjanya kelak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Menguasai berbagai ketrampilan mengajar terbatas
c. Mampu menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan
terintegrasi dalam situasi yang sebenarnya dibawah bimbingan para pembimbing.
d. Mampu menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan
terintegrasi dalam situasi yang sebenarnya dengan bimbingan yang minimal atau bahkan tanpa bimbingan.
e. Mampu menarik pelajaran dari penghayatan dan pengalamannya
selama latihan melalui refleksi yang merupakan salah satu ciri penting pekerjaan profesional.
3. Minat Menjadi Guru