7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Penelitian ini bila dilihat dari judulnya, terdapat 3 variabel teori, dimana teori ini harus dikaji lebih lanjut. Berikut 3 variabel teori yang dikaji:
1. Pengajaran Mikro Mikro Teaching
Pengajaran Mikro menurut La Sulo 1980:7 merupakan salah satu cara latihan praktek mengajar yang dilakukan dalam proses belajar mengajar
yang dimikrokan untuk membentuk atau mengembangkan ketrampilan mengajar. MC Knight La Sulo, 1980:7 mengemukakan bahwa pengajaran
mikro merupakan pengajaran dalam skala kecil yang dirancang untuk mengembangkan ketrampilan baru dan memperbaiki ketrampilan yang lama.
MC Knight berpendapat bahwa, dalam pengajaran mikro, calon guru atau guru yang sedang berlatih itu mengajar sejumlah kecil murid untuk 5-10
menit, yang kadang-kadang direkam dengan video tape recorder, untuk diobservasi dan dianalisis oleh yang berlatih bersama-sama dengan
supervisor. Bentuk mikro tersebut meliputi hampir semua komponen dalam interaksi belajar mengajar yakni: jumlah murid, bahan pelajaran, waktu, jenis
ketrampilan mengajar yang digunakan dan lain-lain. Adapun pengertian pengajaran mikro menurut MC Laughlin dan Moulton La Sulo, 1980 adalah
metode latihan penampilan yang dirancang secara jelas dengan jalan mengisolasi bagian-bagian komponen dari proses mengajar, sehingga guru
calon guru dapat menguasai setiap komponen satu persatu dalam situasi mengajar yang disederhanakan.
Berdasarkan pengertian pengajaran mikro, J.J Hasibuan 1988 mengemukakan beberapa ciri-ciri penting dalam pengajaran mikro:
Pengajaran mikro berarti dalam skala kecil. Skala kecil dapat berkaitan dengan ruang lingkup materi pelajaran, waktu, siswanya dan ketrampilannya;
Sebagaian kecil ketrampilan mengajar yang kompleks akan dipelajari lebih mendalam dan teliti; Pengajaran mikro adalah pengajaran yang sebenarnya.
Calon guru harus membuat persiapan mengajar, melaksanakan pengajaran berdasarkan rencana yang dibuat, mengelola kelas, dan sebagainya;
Pengajaran mikro juga berarti belajar yang sesungguhnya. Ditinjau dari calon guru, dia belajar bagaimana mengajar, sedangkan dari siswanya akan
memperoleh atau belajar sesuatu, sesuai dengan tujuan pengajaran yang dirumuskan oleh calon guru; Untuk mendapatkan hasil rekaman yang akurat,
pengajaran mikro harus dilengkapi dengan alat-alat perekam video maupun radio.
Adapun tujuan pengajaran mikro menurut Gilarso 1986 dapat dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah mahasiswa
cukup terlatih dalam beberapa ketrampilan dasar keguruan, sehingga siap diterjunkan dalam PPL II. Tujuan khususnya adalah setelah calon guru
mengalami latihan ini maka diharapkan: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Dapat membuat persiapan mengajar yang baik
b Dapat mengungkapkan pengertian yang jelas.
c Dapat membawakan pelajaran dengan sikap dan gaya sesuai dengan
provesinya d
Dapat berbicara dengan lancar di depan kelas e
Dapat melakukan ketrampilan membuka dan menutup pelajaran f
Dapat mengajukan pertanyaan dengan cara yang benar g
Dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa h
Dapat mengajar dengan berbagai variasi i
Dapat menggunakan alat-alat pelajaran dengan benar dan tepat j
Dapat mengamati pelaksanaan latihan ketrampilan keguruan secara obyektif dan kritis
k Dapat memerankan sebagai supervisor, siswa maupun observer
l Dapat menerapkan semua teori tentang didaktik
m Memiliki rasa percaya akan diri sendiri
Sedangkan tujuan pengajaran mikro menurut Dwight ellen adalah : a
Bagi mahasiswa calon guru 1.
Memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah ketrampilan dasar mengajar secara terpisah
2. Calon guru dapat mengembangkan ketrampilan mengajarnya sebelum
mereka terjun kekelas yang sebenarnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk mendapatkan
bermacam-macam ketrampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan bagaimana ketrampilan itu diterapkan.
b Bagi guru
1. Memberikan penyegaran dalam program pendidikan
2. Guru mendapat pengalaman mengajar yang bersifat individual demi
perkembangan profesinya 3.
Mengembangkan sikap terbuka bagi guru terhadap pembaharuan yang berlansung di pranata pendidikan.
Menurut Gilarso 1986, komponen ketrampilan keguruan dalam pengajaran mikro antara lain :
1. Membuka dan menutup pelajaran set eduction and closure
2. Menjelaskan explaining
3. Bertanya guestioning
4. Memberi penguatan reinforcement
5. Mengadakan variasi variation
Sedangkan menurut Puji Purnomo 2005, sifat mikro dalam pengajaran mikro berusaha mengisolasikan secara sistematis bagian-bagian
dari keseluruhan proses belajar mengajar yang sedemikian kompleks itu. Usaha penyederhanaan ini didasari atas pertimbangan:
1. Bahwa dengan menguasai terlebih dahulu komponen kegiatan
mengajar, akan dapat dilaksanakan kegiatan mengajar secara keseluruhan yang bersifat kompleks itu.
2. Bahwa dengan menyederhanakan situasi maka perhatian dapat
ditujukan sepenuhnya kepada pembinaan ketrampilan tertentu khusus yang merupakan komponen dari kegiatan mengajar.
3. Bahwa dengan menyederhanakan situasi latihan maka lebih
dimungkinkan untuk mengadakan observasi yang lebih saksama dengan pencatatan yang lebih teliti.
2. Program Pengalaman Lapangan di Sekolah