mereka memiliki kemampuan untuk menyambut secara positif pengauhnya ketika terjadi pertemuan kembali dan merasa tenang.
Anak yang secure mampu mengeksplorasi lingkungan secara bebas dan percaya diri dengan adanya pengawasan dari pengauh. Mereka
juga mengembangkan citra diri yang positif dan percaya diri terhadap kemampuannya.
b. Kelekatan Tidak Aman Insecure Attacment
Insecure attachment berkembang disebabkan karena pengasuh yang utama tidak merespon secara konsisten dalam cara memberi
kehangatan, kasih, cinta, kepercayaan dan kepekaan terhadap kebutuhan anak C, Wenar P, Kerig, 2000.
Insecure attachment dibagi lagi menjadi 2 macam, yaitu: gaya kelekatan menghindar Avoidant insecure dan gaya kelekatan cemas
Anxious insecure.
1 Gaya Kelekatan Menghindar Avoidant insecure
Gaya kelekatan menghindar berkembang disebabkan karena pengasuh dalam memberikan pengasuhan cenderung menjaga jarak
dengan anak, bahkan cenderung mengabaikan kebutuhan anak. Disini pengasuh menggabungkan antara perasaan marah dan
jengkel ketika dekat dengan anak. Keadaan ini dapat menyebabkan hilangnya rasa nyaman pada anak C, Wenar P, Kerig, 2000.
Selain itu, pengasuh juga lalai dan sembrono dalam merawat anak, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperlihatkan sikap memusuhi serta sering meninggalkan anak, dan juga terkadang mengabaikan kontak mata dengan anak.
Berdasarkan hasil penelitian Collins dan Read dalam Pelawi, 2004 terbukti bahwa orang dengan gaya kelekatan menghindar
merasa tidak percaya pada ketersediaan orang lain, merasa tidak nyaman dengan kedekatan dan keintiman serta tidak takut
ditinggal. Menurut penelitian Kobak dan Sceery dalam Bartholomew dan Horowitz, 1991 menunjukkan bahwa orang
dengan gaya kelekatan menghindar sangat percaya diri, tetapi kurang dapat mengekspresikan emosinya, kurang hangat, kurang
terbuka, tidak dapat menyandarkan diri pada orang lain dan menggunakan orang lain sebagai tempat yang aman, serta lebih
cenderung mengontrol dalam hubungan persahabatan. Penerapan aspek kelekatan dalam gaya kelekatan menghindar
adalah sebagai berikut: 1 Pengasuhan
Pengasuh dalam memberikan pengasuhan cenderung menjaga jarak dengan anak, bahkan cenderung mengabaikan kebutuhan
anak, memperlihatkan sikap memusuhi serta sering meninggalkan anak, dan juga terkadang mengabaikan kontak mata dengan anak.
2 Situasi Baru a Perpisahan
Anak yang avoidant jarang menunjukkan kesedihan atau kecemasan ketika terjadi perpisahan dengan pengasuhnya.
b Pertemuan Kembali Anak yang avoidant cenderung mengabaikan atau
menghindari pengasuh ketika terjadi pertemuan c Eksplorasi
Dalam mengekplorasi lingkungan, anak yang avoidant cenderung terlihat asyik sendiri, dan mengabaikan kontak
dengan orang lain. d Karakteristik Umum
Anak yang avoidant akan mengembangkan diri sebagai anak yang bebas dan suka menentang
Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan gaya kelekatan menghindar adalah
kelekatan yang terjadi karena pengasuh dalam memberikan pengasuhan cenderung menjaga jarak dengan anak, bahkan
cenderung mengabaikan kebutuhan anak, memperlihatkan sikap memusuhi serta sering meninggalkan anak, dan juga terkadang
mengabaikan kontak mata dengan anak. Anak yang avoidant jarang menunjukkan kecemasan ketika terjadi perpisahan, dan
cenderung mengabaikan atau menghindari pengasuh ketika terjadi pertemuan. Dalam mengeksplorasi lingkungan, mereka terlihat
terlalu asyik sendiri dan cenderung menghindari kontak dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
orang lain. Anak avoidant menjadi terlalu bebas dan suka menentang.
2 Gaya Kelekatan Cemas Anxious insecure
Gaya kelekatan cemas berkembang karena pengasuh dalam memberikan pengasuhan ditandai dengan unpredictability tidak
dapat ditebak. Di satu sisi, pengasuh terlalu dekat dengan anak dan terlalu cemas pada kebutuhan anak, sehingga dia akan terlalu
mencampuri semua kebutuhan anak. Bahkan pengasuh akan merasa bersalah dan sedih apabila dirasa tidak mampu untuk
memenuhi kebutuhan si anak Chisholm, 1996. Tetapi di sisi lain dia tidak terlibat atau mudah marah pada suatu waktu.
Ketidakstabilan ini berakar dari tingginya harapan yang tidak realistik dari si ibu atau pengasuh bahwa dia dapat sepenuhnya
mencintai dan melindungi si anak C, Wenar P, Kerig, 2000 Individu dengan gaya kelekatan cemas memiliki ciri
mengembangkan model mental dirinya merupakan orang yang kurang pengertian, kurang percaya diri dan merasa kurang berharga
serta mengembangkan model mental mengenai orang lain sebagai orang yang mudah berubah-ubah pendapat dan mempunyai
komitmen yang rendah dalam berhubungan. Menurut Collins dan Read 1990 individu dengan gaya kelekatan cemas mempunyai
keyakinan negatif mengenai diri sendiri dan orang lain, kepercayaan diri rendah, kurang asertif dan merasa takut dtinggal
atau dicintai orang lain, memandang orang lain sebagai orang yang kurang menolong dan susah untuk dimengerti.
Lebih lanjut lagi menurut penelitan Ainswoth dalam Pelawi, 2004 membuktikan bahwa anak-anak yang lekat cemas
menunjukkan tingkah laku ambivalen terhadap kedatangan ibu. Mereka tampak mengalami konflik, disatu sisi memperlihatkan
kecenderungan untuk dekat dengan ibu, tetapi begitu digendong ibunya mereka meminta segera diturunkan dengan menunjukkan
ekspresi emosi yang berlebihan. Penerapan aspek-aspek kelekatan dalam gaya kelekatan cemas
adalah sebagai berikut: 1 Pengasuhan
pengasuh kurang tepat dalam memberi respon, unpredictabillity tidak dapat ditebak. Di satu sisi dia terlalu dekat dan cemas
terhadap kebutuhan bayi sehingga dia akan terlalu mencampuri semua hal mengenai kebutuhan anak, namun disisi lain dia tidak
terlibat dengan anak. 2 Situasi Baru
a Perpisahan Anak yang anxious merasa sangat terganggu dengan adanya
perpisahan. Mereka menunjukkan kecemasan dan kesedihan ketika ditinggalkan pengasuh.
b Pertemuan Kembali Anak akan menunjukkan tingkah laku ambivalen, di satu sisi
dia tidak ingin berpisah dengan pengasuhnya namun ketika didekati akan marah dan menjauhkan pengasuh.
c Eksplorasi Dalam mengeksplorasi lingkungan, anak yang anxious
memiliki kemampuan eksplorasi yang terbataskurang. d Karakteristik Umum
Anak yang anxious mengembangkan citra diri sebagai orang yang tidak percaya diri serta terlalu asyik dengan pengasuh.
Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan gaya kelekatan cemas
adalah gaya kelekatan yang terjadi karena pengasuh kurang tepat dalam memberi respon, unpredictabillity tidak dapat ditebak. Di
satu sisi dia terlalu dekat dan cemas terhadap kebutuhan bayi sehingga dia akan terlalu mencampuri semua hal mengenai
kebutuhan anak, namun disisi lain dia tidak terlibat dengan anak. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada si anak. Anak
akan menunjukkan tingkah laku ambivalen, di satu sisi dia tidak ingin berpisah dengan pengasuhnya namun ketika didekati akan
menolak. Anak yang juga kurang memiliki kemampuan mengeksplorasi lingkungannya sehingga eksplorasi mereka
menjadi terbatas. Hal ini disebabkan karena anak terlalu asyik dengan pengauhnya.
Secara ringkas, pembedaan mengenai gaya kelekatan yang didasarkan pada kedua aspeknya yaitu pengasuhan dan situasi baru yang meliputi
perpisahan, pertemuan kembali, eksplorasi serta karakteristik umu dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel I: Aspek Gaya kelekatan
Aspek Secure
attachment Avoidant
attachment Anxious
attachment A.Strange
Situation.
1. Perpisahan Mungkin
atau tidak mungkin
merasa terganggu;
terbatas dalam ekplorasi
Jarang menunjukkan
kesedihan. Sangat merasa
terganggu.
2. Pertemuan kembali.
Menyambut positif atau
menjadi nyaman. Mengabaikan
atau menolak pengasuh.
Menunjukkan tingkah laku
ambivalent, mengggabungkan
antara keinginan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk dekat dengan
menjauhkan pengasuh.
3. Eksplorasi Mengeksplorasi
secara bebas dan percaya diri
dengan adanya pengawasan
pengasuh.. Terlalu asyik
sendiri, cenderung
mengabaikan kontakhubungan
dengan orang lain.
Kurang atau terbatas.
4. Karakteristik umum
Aman, percaya, memiliki ekspresi
emosi Terlalu bebas.
Terlalu asyik
dengan pengasuh.
B . Pengasuhan
sensitif; cepat dan tepat dalam
memberikan respon yang
hangat terhadap kebutuhan anak.
Menjaga jarak, merasa jengkel
dan marah ketika dekat.
Tidak dapat ditebak dalam
memberikan respon yang
berkenaan dengan kebutuhann atau
perasaan anak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Perbedaan Kemandirian Belajar Pada Anak TK Ditinjau Dari Gaya