3. Uji Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis Mayor
Hipotesis mayor berbunyi: Ada perbedaan kemandirian belajar pada anak TK ditinjau dari gaya kelekatan yang dialami.
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan analisis varians satu jalur dengan alat bantu SPSS for windows veri 12.0. Pengujian hipotesis ini
dilakukan dengan cara membandingkan F hitung dengan F tabel serta dengan melihat signifikansinya. Hipotesis ini akan diterima apabila
nilai F hitung lebih bear dari F tabel FhitFtab, dan memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 p0,05, yang berarti ada perbedaan
kemandirian belajar pada anak TK ditinjau dari gaya kelekatan. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai F sebesar 44,052
dengan taraf signifikansi 0,000. Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis pertama ini diterima, yang berarti ada perbedaan kemandirian
belajar pada anak TK ditinjau dari gaya kelekatan yang dialami.
Tabel XII: ANOVA
kemandirian belajar Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Between Groups
5262,896 2
2631,448 44,052
,000 Within Groups 4659,351
78 59,735
Total 9922,247
80
b. Pengujian Hipotesis Minor
1 Hipotesis kedua berbunyi: ada perbedaan kemandirian belajar
antara anak yang mengalami kelekatan aman dengan anak yang mengalami kelekatan menghindar.
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan Post Hoc Test. Melalui Post Hoc test, dapat diketahui bahwa mean skor kelompok gaya
kelekatan aman sebesar 113,38 berbeda signifikan dengan mean skor kelompok gaya kelekatan menghindar sebesar 98,17. Hal ini
juga dapat terlihat dari signifikansinya yaitu sebesar 0,00 yang berarti lebih kecil dari 0,05 0,0000,05, sehingga menunjukkan
adanya perbedaan yang signifikan tingkat kemandirian belajar pada kelompok gaya kelekatan aman dengan gaya kelekatan
menghindar. Berarti hipotesis kedua ini diterima. 2
Hipotesis ketiga berbunyi: ada perbedaan kemandirian belajar antara anak yang mengalami kelekatan aman dengan anak yang
mengalami kelekatan cemas Berdasarkan perhitungan Post Hoc test didapatkan bahwa mean
kelompok gaya kelekatan aman sebesar 113,38 berbeda signifikan dengan mean kelompok gaya kelekatan cemas sebesar 95,26, dan
memiliki taraf signifikansi 0,000. Hal ini berarti bahwa hipotesis ketiga diterima.
3 Hipotesis keempat berbunyi: ada perbedaan kemandirian belajar
antara anak yang mengalami kelekatan menghindar dengan anak yang mengalami kelekatan cemas.
Melalui perhitungan Post Hoc Test, didapatkan bahwa taraf signifikansi kedua kelompok gaya kelekatan tersebut sebesar 0,410
yang berarti taraf signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 0,4100,05. Begitu pula halnya dengan mean kelompok gaya
kelekatan menghindar sebesar 98,17 dengan kelompok gaya kelekatan cemas sebesar 95,26 yang tidak berbeda signifikan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis keempat ini ditolak, yang berarti tidak ada perbedaan kemandirian belajar yang
signifikan antara anak yang mengalami kelekatan menghindar dengan anak yang mengalami kelekatan cemas.
Tabel XIII: Ringkasan Post Hoc Test
Dependent Variable: kemandirian belajar
I gaya kelekatan
J gaya kelekatan
Mean Difference
I-J Std. Error
Sig.
cemas 18,112
2,238 ,000
Aman hindar
15,208 1,964
,000 aman
-18,112 2,238
,000 Cemas
hindar -2,904
2,266 ,410
aman -15,208
1,964 ,000
Hindar cemas
2,904 2,266
,410
Dari hasil Anova tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan tingkat kemandirian belajar pada anak TK ditinjau dari
gaya kelekatan, dengan rata-rata paling tinggi adalah gaya kelekatan aman M=113,38, yang kedua adalah gaya kelekatan
menghindar M=98,17, dan yang paling rendah adalah gaya kelekatan cemas M=95,26
E. PEMBAHASAN