Kemandirian belajar dalam penelitian ini akan diungkap dalam lima komponen yang telah dijelaskan diatas dan diukur dengan menggunakan
skala rating kemandirian belajar yang diisi oleh guru wali kelas. Data yang diperoleh berasal dari jawaban yang diberikan oleh guru. Semakin tinggi skor
total kemandirian belajar anak maka semakin tinggi pula tingkat kemandirian belajarnya. Sebaliknya, semakin rendah skor total kemandirian belajar anak,
semakin rendah pula tingkat kemandirian belajar anak.
2. Gaya Kelekatan
Yang dimaksud dengan gaya kelekatan adalah suatu bentuk ikatan yang bersifat emosional dan terjadi secara intens terus menerus dan timbal balik
resiprokal antara bayianak dengan pengasuh orang tua. Gaya kelekatan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala
pelaporan orang tua Parent report scale. Pengaktegorian gaya kelekatan yang dialami oleh anak, berdasarkan skor Z terbesar. Skala kelekatan ini akan
diberikan pada orang tua atau pengasuh. Skala kelekatan ini disusun dengan mengacu pada teori C. Wenar dan P. Kerig 2000 tentang macam-macam
gaya kelekatan, dimana dalam penelitian ini ada 3 macam gaya kelekatan yang akan diteliti yaitu gaya kelekatan aman, kelekatan menghindar serta
kelekatan cemas. Aspek dasar yang melandasi ketiga macam gaya kelekatan ini adalah aspek pengasuhan dan situasi barustrange situation yang meliputi:
perpisahan, pertemuan, eksplorasi, dan karakteristik umum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pembedaan ketiga gaya kelekatan dilakukan berdasarkan pada kedua aspek tersebut yaitu pengasuhan dan situasi baru. Adapun penerapan kedua
aspek tersebut dalam masing-masing gaya kelekatan dijelaskan sebagai berikut:
a. Kelekatan Aman
1 Pengasuhan
Pengasuh sensitif dan responsif terhadap kebutuhan anak, serta memberikan perhatian dan kasih sayang yang tepat, hangat dan
konsisten kepada anak. 2
Situasi Baru a
Perpisahan Anak yang secure mungkin atau tidak mungkin merasa terganggu
dengan adanya perpisahan. Mereka akan menjadi terbatas dalam mengeksplorasi
lingkungan ketika
pengasuh tidak
ada bersamanya.
b Pertemuan kembali
Anak yang secure mampu memiliki kemampuan untuk menerima kembali dan menyambut positif pengasuh, serta menjadi nyaman.
c Eksplorasi
Anak yang secure mampu mengeksplorasi lingkungan secara bebas dan percaya diri dengan adanya pengawasan dari pengasuh.
d Karakteristik Umum
Anak yang secure mengembangkan citra diri positif, memiliki rasa aman, percaya diri serta memiliki ekspresi emosi.
b. Kelekatan Menghindar
1 Pengasuhan
Pengasuh dalam memberikan pengasuhan cenderung menjaga jarak dengan anak, bahkan cenderung mengabaikan kebutuhan anak,
memperlihatkan sikap memusuhi serta sering meninggalkan anak, dan juga terkadang mengabaikan kontak mata dengan anak.
2 Situasi Baru
a Perpisahan
Anak yang avoidant jarang menunjukkan kesedihan atau kecemasan ketika terjadi perpisahan dengan pengasuhnya.
b Pertemuan Kembali
Anak yang avoidant cenderung mengabaikan atau menghindari pengasuh ketika terjadi pertemuan
c Eksplorasi
Dalam mengekplorasi lingkungan, anak yang avoidant cenderung terlihat asyik sendiri, dan mengabaikan kontak dengan orang lain.
d Karakteristik Umum
Anak yang avoidant akan mengembangkan diri sebagai anak yang bebas dan suka menentang
c. Kelekatan Cemas
1 Pengasuhan
pengasuh kurang tepat dalam memberi respon, unpredictabillity tidak dapat ditebak. Di satu sisi dia terlalu dekat dan cemas terhadap
kebutuhan bayi sehingga dia akan terlalu mencampuri semua hal mengenai kebutuhan anak, namun disisi lain dia tidak terlibat dengan
anak. 2
Situasi Baru a
Perpisahan Anak yang anxious merasa sangat terganggu dengan adanya
perpisahan. Mereka menunjukkan kecemasan dan kesedihan ketika ditinggalkan pengasuh.
b Pertemuan Kembali
Anak akan menunjukkan tingkah laku ambivalen, di satu sisi dia tidak ingin berpisah dengan pengasuhnya namun ketika didekati
akan marah dan menjauhkan pengasuh. c
Eksplorasi Dalam mengeksplorasi lingkungan, anak yang anxious memiliki
kemampuan eksplorasi yang terbataskurang. d
Karakteristik Umum Anak yang anxious mengembangkan citra diri sebagai orang yang
tidak percaya diri serta terlalu asyik dengan pengasuh. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data yang diperoleh dalam skala ini berasal dari hasil respon yang diberikan orang tua. Skor yang diperoleh dari skala gaya kelekatan yang
diberikan akan menggambarkan gaya kelekatan apa yang dialami olehnya. Pengkategorian ini berdasarkan pada skor Z terbesar yang diperoleh subyek
pada tiap kategori gaya kelekatan yang ada.
D. Subyek Penelitian