Deskripsi Data Penelitian HASIL PENELITIAN

Dalam hal ini jumlah variansi bagian untuk skala tingkat kemandirian belajar berjumlah 4, yaitu 1, 2, 3, dan 4. Begitu pula halnya dengan skala gaya kelekatan. Adapun hasil perhitungan koefisien reliabilitas alpha untuk gaya kelekatan adalah sebagai berikut: a Skala Gaya Kelekatan Gaya kelekatan aman = 0,878 Gaya kelekatan cemas = 0,834 Gaya kelekatan menghindar = 0,723 b Skala Kemandirian Belajar =0,903 Koefisien-koefisien reliabilitas untuk kedua skala itu dapat dikatakan termasuk tinggi, yang berarti keajegan atau tingkat kepercayaannya termasuk tinggi. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran.

D. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Data Penelitian

a. Data Subyek penelitian Berdasarkan gaya kelekatan. Dalam menentukan kategori gaya kelekatan yang dialami oleh subyek penelitian adalah dengan cara melihat skor Z subyek. Skor subyek untuk setiap jenis gaya kelekatan diubah ke dalam skor Z sehingga setiap subyek mempunyai 3 skor z untuk 3 jenis gaya kelekatan yang ingin diungkap. Hal tersebut disebabkan karena, gaya kelekatan termasuk dalam jenis data kategori nominal,dan bukan data ordinal sehingga tidak memiliki makna “lebih” dan “kurang” atau “tinggi” dan “rendah” Ketiga skor Z tersebut kemudian dimasukkan dalam kategori skor gaya kelekatan untuk melihat jenis gaya kelekatan yang didapatkan. Rumus umum yang digunakan untuk menghitung skor Z adalah sebagai berikut azwar, 1999 Z = X-M SD Dimana: Z = Skor Z X = Skor subyek M = Mean kelompok subyek SD = Standar Deviasi. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung skor Z setiap jenis gaya kelekatan adalah: Z aman = X aman-M aman S aman Z cemas = X cemas-M cemas S cemas Z menghindar = X menghinadr-M menghindar S menghindar Kategori gaya kelekatan yang digunakan adalah: Aman : Z am ≥0,5; Z cem 0; Z hin0 Cemas : Z am0; Z cem ≥0,5; Z hin0 Menghindar : Z am 0; Z cem 0; Z hin ≥0,5 Sesuai dengan tabel, dari 112 anak yang dijadikan subyek penelitian terdapat 31 orang anak atau 27,68 anak dengan gaya kelekatan yang tidak dapat teridentifikasi atau tidak termasuk dalam 3 jenis gaya kelekatan yang ingin diungkap. Hal ini dikarenakan skor Z untuk masing-masing gaya kelekatan yang dimiliki oleh 31 anak tersebut tidak memenuhi kriteria kategorisasi gaya kelekatan yang digunakan. Dengan demikian ke 31 anak otomatis gugur dan tidak disertakan sebagai subyek penelitian yang akan dianalisis lebih jauh untuk dilihat perbedaan kemandirian belajarnya. Subyek yang termasuk dalam kategori gaya kelekatan aman sebanyak 32 anak atau 28,57, gaya kelekatan cemas sebanyak 19 anak atau 16,96, dan gaya kelekatan menghindar sebanyak 30 anak atau 26,79. Selanjutnya jumlah subyek yang dapat dianalisis lebih jauh dan akan dilihat perbedaan kemandirian belajarnya sebanyak 81 anak 72,32. Tabel VIII: Jumlah subyek penelitian berdasarkan gaya kelekatan Gaya Kelekatan jumlah Prosentase Aman 32 28,57 Cemas 19 16,96 Menghindar 30 26,79 Tidak teridentifikasi 31 27,68 total 112 100 b. Kategorisasi Skor Kemandirian Belajar. Pada penelitian ini, peneliti menggolongkan subyek penelitian berdasarkan pada skor kumulatif ke dalam lima kategori berdasarkan distribusi normal dari Azwar 2000, yaitu sebagai berikut: X M+1,5s Sangat Tinggi M+0,5s X M+1,5s Tinggi M-0,5s X M+0,5s Sedang M-1,5s X M-0,5s Rendah X M-1,5s Sangat Rendah Sehingga dengan nilai mean sebesar 103,49 dan standar deviasi sebesar 11,137 maka kategori untuk kemandirian belajar adalah: X 120,20 Sangat Tinggi 109,06 X 120,20 Tinggi 97,92 X 109,06 Sedang 86,78 X 97,92 Rendah X 87,94 Sangat Rendah c. Data Tingkat Kemandirian Belajar Subyek Ditinjau dari gaya Kelekatan Tabel IX: Data tingkat kemandirian belajar ditinjau dari gaya kelekatan N Mean Std. Deviation Minimum Maximum aman 32 113,38 7,052 100 125 cemas 19 95,26 10,203 68 107 hindar 30 98,17 6,550 84 116 Total 81 103,49 11,137 68 125 Jumlah keseluruhan subyek penelitian ada 81 anak dengan rata-rata skor kemandirian belajar 103,49. Kategori skor rata-rata ini secara keseluruhan berada dalam taraf sedang. Skor kemandirian belajar tertinggi terdapat pada gaya kelekatan aman yaitu sebesar 125 dan terendah terdapat pada gaya kelekatan cemas sebesar 68. Data selengkapnya dapat dilihat di lampiran. Adapun kemandirian belajar berdasarkan masing-masing gaya kelekatan dijelaskan sebagai berikut: 1 Kemandirian Belajar Berdasarkan Gaya Kelekatan Aman Jumlah subyek yang masuk dalam kelompok gaya kelekatan aman berjumlah 32 anak. Kemandirian belajar dalam gaya kelekatan aman memiliki rentang nilai maksimum sebesar 125, dan nillai minimumnya sebesar 100. Rata-rata skor kemandirian belajar pada gaya kelekatan ini sebesar 113,38. Rata-rata tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan, subyek yang berada dalam kelompok gaya kelekatan aman, memiliki kemandirian belajar yang temasuk tinggi. 2 Kemandirian Belajar Berdasarkan Gaya Kelekatan Menghindar Jumlah subyek yang masuk dalam kelompok gaya kelekatan menghindar berjumlah 30 anak. Kemandirian belajar dalam gaya kelekatan menghindar memiliki rentang nilai maksimum sebesar 116, dan nillai minimumnya sebesar 84, serta rata-rata skor untuk tingkat kemandirian belajar pada gaya kelekatan ini sebesar 98,17. Rata-rata tersebut termasuk dalam kategori sedang. Sehingga dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan, subyek yang berada dalam kelompok gaya kelekatan menghindar, memiliki kemandirian belajar yang temasuk dalam kategori sedang. 3 Kemandirian Belajar Berdasarkan Gaya Kelekatan Cemas Subyek yang masuk dalam kelompok gaya kelekatan cemas berjumlah 19 anak. Kemandirian belajar dalam gaya kelekatan cemas memiliki rentang nilai maksimum sebesar 107, dan nillai minimumnya sebesar 68. Rata-rata skor kemandirian belajar pada gaya kelekatan ini sebesar 95,26. Rata-rata tersebut termasuk dalam kategori rendah. Sehingga dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan, subyek yang berada dalam kelompok gaya kelekatan cemas, memiliki tingkat kemandirian belajar yang temasuk kategori rendah.

2. Uji Asumsi Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbedaan Konsep Diri Akademis Ditinjau Dari Gaya Kelekatan Siswa

0 46 124

PERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL REMAJA DITINJAU DARI GAYA KELEKATAN DENGAN TEMAN SEBAYA

1 10 75

RISIKO PENYALAHGUNAAN NAPZA DITINJAU DARI KELEKATAN ORANGTUA-ANAK DAN KELEKATAN TEMAN SEBAYA Risiko Penyalahgunaan Napza Ditinjau Dari Kelekatan Orangtua-Anak Dan Kelekatan Teman Sebaya.

3 8 16

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERHITUNG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR ANAK PADA ANAK TK KELOMPOK B TK AISIYAH DESA Perbedaan Kemampuan Berhitung Ditinjau Dari Gaya Belajar Anak Pada Anak Tk Kelompok B Tk Aisiyah Desa Kaligentong, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali

0 4 12

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERHITUNG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR ANAK PADA ANAK TK KELOMPOK B TK AISIYAH DESA KALIGENTONG, Perbedaan Kemampuan Berhitung Ditinjau Dari Gaya Belajar Anak Pada Anak Tk Kelompok B Tk Aisiyah Desa Kaligentong, Kecamatan Ampel, Kabup

0 3 14

PENDAHULUAN Perbedaan Kemampuan Berhitung Ditinjau Dari Gaya Belajar Anak Pada Anak Tk Kelompok B Tk Aisiyah Desa Kaligentong, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali Tahun 2012/2013.

0 2 10

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR.

0 0 10

PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR DITINJAU DARI PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA Perbedaan Kemandirian Belajar Ditinjau Dari Persepsi anak Terhadap Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Sulung dan Anak Bungsu.

0 1 14

Perbedaan kemandirian belajar pada anak TK ditinjau dari gaya kelekatan - USD Repository

0 0 214

PERBEDAAN TINGKAT KELEKATAN ANAK DENGAN IBU DITINJAU DARI JENIS TEMPERAMEN ANAK

1 1 135