Kelekatan Aman Secure Attachment

yang dikemukakan oleh John Bowlby dan teori parallel yang didasarkan padateori Maccoby dan Masters.

3. Gaya Kelekatan

Menurut C, Wenar P, Kerig 2000 , gaya kelekatan terdiri dari 2 macam yaitu gaya kelekatan aman secure attachment dan gaya kelekatan tidak aman insecure attachment. Masing-masing gaya kelekatan pada anak itu, akan mempengaruhi anak dalam menghadapi lingkungannya.

a. Kelekatan Aman Secure Attachment

Hubungan kelekatan yang aman antara pengasuh dengan anak dapat terjadi apabila pengasuh sensitif dan responsif terhadap anak, merawat serta memenuhi kebutuhan anak secara tepat. Pengasuh yang memiliki sensitifitas dan responsifitas yang baik biasanya memiliki ciri-ciri: 1memiliki respon yang konsisten terhadap kebutuhan anak misalnya: dengan secara rutin memberi makan, merawat serta memeluk anak dengan tulus, tidak meninggalkan anak ketika merengek tetapi secara tepat dapat menenangkan si anak. 2 mampu menunjukkan kasih sayang secara tepat misalnya: sering melakukan kontak mata dengan anak, mengasuh dan menjaga anak, mengajak berbicara, menunjukkan kesabaran dan kehangatan. Sehingga dengan demikian anak akan merasa aman dan nyaman, dan menganggap pengasuh sebagai tempat berlindung yang baik Chisholm 1996,. Menurut C, Wenar P, Kerig 2000 kelekatan aman terjadi apabila pengasuh peka terhadap kebutuhan anak serta memberikan perhatian dan kasih sayang yang tepat, hangat dan konsisten kepada anak. Menurut Rini 2002, kelekatan yang aman akan dialami oleh individu yang menerima kasih sayang yang stabil dari kehadiran orang tua yang konsisten; sehingga bayi atau anak dapat merasakan sentuhan hangat, gerakan lembut, kontak mata yang penuh kasih dan senyuman orangtua. Hubungan kelekatan antara orang tua dan anak tersebut dapat mempengaruhi beberapa hal antara lain rasa percaya diri, kemampuan membina hubungan yang hangat, mengasihi sesama dan peduli pada orang lain serta disiplin. Selain itu, kelekatan yang baik juga akan menumbuhkan perkembangan intelektual dan psikologis yang sehat. Menurut C, Wenar P, Kerig 2000, kelekatan memiliki 2 apek dasar yaitu pengasuhan dan situasi baru meliputi perpisahan, pertemuan kembali, eksplorasi dan karakteristik umum. Penerapan kedua aspek tersebut dalam gaya kelekatan aman: 1 Pengasuhan Pengasuh sensitif dan responsif terhadap kebutuhan anak, serta memberikan perhatian dan kasih sayang yang tepat, hangat dan konsisten kepada anak. 2 Situasi Baru a Perpisahan Anak yang secure mungkin atau tidak mungkin merasa terganggu dengan adanya perpisahan. Mereka akan menjadi terbatas dalam mengeksplorasi lingkungan ketika pengasuh tidak ada bersamanya. b Pertemuan kembali Anak yang secure mampu memiliki kemampuan untuk menerima kembali dan menyambut positif pengasuh, serta menjadi nyaman. c Eksplorasi Anak yang secure mampu mengeksplorasi lingkungan secara bebas dan percaya diri dengan adanya pengawasan dari pengasuh. d Karakteristik Umum Anak yang secure mengembangkan citra diri positif, memiliki rasa aman, percaya diri serta memiliki ekspresi emosi. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kelekatan aman dapat terjadi apabila pengasuh sensitif dan responsif terhadap anak, serta memberikan perhatian dan kasih sayang yang tepat, hangat dan konsisten kepada anak. Anak yang secure memberikan respon yang positif terhadap pengasuh, dan memiliki keyakinan dalam bertindak. Mereka sebenarnya tidak menyukai perpisahan dengan pengasuh dan akan menjadi terbatas dalam mengekplorasi lingkungan ketika pengasuh tidak bersamanya, namun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mereka memiliki kemampuan untuk menyambut secara positif pengauhnya ketika terjadi pertemuan kembali dan merasa tenang. Anak yang secure mampu mengeksplorasi lingkungan secara bebas dan percaya diri dengan adanya pengawasan dari pengauh. Mereka juga mengembangkan citra diri yang positif dan percaya diri terhadap kemampuannya.

b. Kelekatan Tidak Aman Insecure Attacment

Dokumen yang terkait

Perbedaan Konsep Diri Akademis Ditinjau Dari Gaya Kelekatan Siswa

0 46 124

PERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL REMAJA DITINJAU DARI GAYA KELEKATAN DENGAN TEMAN SEBAYA

1 10 75

RISIKO PENYALAHGUNAAN NAPZA DITINJAU DARI KELEKATAN ORANGTUA-ANAK DAN KELEKATAN TEMAN SEBAYA Risiko Penyalahgunaan Napza Ditinjau Dari Kelekatan Orangtua-Anak Dan Kelekatan Teman Sebaya.

3 8 16

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERHITUNG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR ANAK PADA ANAK TK KELOMPOK B TK AISIYAH DESA Perbedaan Kemampuan Berhitung Ditinjau Dari Gaya Belajar Anak Pada Anak Tk Kelompok B Tk Aisiyah Desa Kaligentong, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali

0 4 12

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERHITUNG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR ANAK PADA ANAK TK KELOMPOK B TK AISIYAH DESA KALIGENTONG, Perbedaan Kemampuan Berhitung Ditinjau Dari Gaya Belajar Anak Pada Anak Tk Kelompok B Tk Aisiyah Desa Kaligentong, Kecamatan Ampel, Kabup

0 3 14

PENDAHULUAN Perbedaan Kemampuan Berhitung Ditinjau Dari Gaya Belajar Anak Pada Anak Tk Kelompok B Tk Aisiyah Desa Kaligentong, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali Tahun 2012/2013.

0 2 10

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR.

0 0 10

PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR DITINJAU DARI PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA Perbedaan Kemandirian Belajar Ditinjau Dari Persepsi anak Terhadap Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Sulung dan Anak Bungsu.

0 1 14

Perbedaan kemandirian belajar pada anak TK ditinjau dari gaya kelekatan - USD Repository

0 0 214

PERBEDAAN TINGKAT KELEKATAN ANAK DENGAN IBU DITINJAU DARI JENIS TEMPERAMEN ANAK

1 1 135