2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian seseorang, antara lain yaitu:
a. Faktor-faktor Kodrati 1 Usia
Keinginan yang kuat untuk mandiri berkembang pada awal masa remaja dan mencapai puncaknya menjelang periode berahir Hurlock,
1979. Menurut Sumarsih 2006, bahwa kemandirian ada di semua rentang usia, hanya tingkatannya berbeda karena masing-masing
tahapan perkembangan memiliki ciri tersendiri. Dengan demikian, kemandirian anak balita, anak usia pra sekolah, anak sekolah, serta
remaja sangatlah berbeda. Sutton menjelaskan bahwa ada peningkatan perilaku mandiri
sesuai dengan usia artinya semakin bertambah usia seseorang, perilaku mandri akan semakin berkembang dan perilaku tergantung
akan semakin berkurang dalam Masrun dkk, 1986. 2 Jenis Kelamin
Perbedaan sifat-sifat yang dimilki oleh pria dan wanita bisa disebabkan oleh perbedaan perlakuan yang diberikan pada
pengalaman sewaktu kecil. Hurlock 1974 menyatakan bahwa ada perbedaan sifat kemandirian pada laki-laki dan perempuan. Anak laki-
laki lebih banyak diberi kesempatan untuk berdiri sendiri dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menangung resiko serta banyak dituntut untuk menunjukkan inisiatif dan originalitas daripada perempuan.
3 Urutan Kelahiran Adler dalam pelawi, 2004 mencoba menjelaskan adanya
perbedaan kepribadian pada anak dari urutan kelahiran yang berbeda. Anak dihadapkan pada masalah bagaimana bersaing untuk
mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tua. Masrun dkk 1986, mengatakan bahwa peranan faktor urutan
kelahiran dalam mepengaruhi kemandirian, bekerja secara tidak langsung yaitu melalui kebutuhan seeorang akan perhatian dari
lingkungannya. Pada masa anak-anak perhatian dari lingkungan khusunya orang tua sangat berarti bagi anak.
b. Faktor Lingkungan 1 Lingkungan Permanen
Lingkungan permanen meliputi pendidikan dan pekerjaan. Pendidikan seseorang tidak hanya berasal dari sekolah tetapi juga
dari masyarakat. Pendidikan formal yang didapat oleh seeorang dapat meningkatkan kemandirian dan perkembangan kesadaran diri.
Pendidikan dari masyarakat atau lebih dikenal dengan pendidikan informal dialami oleh anak dalam ligkungan sosialnya. Pendidikan
ini diperoleh secara langung ketika mereka berusaha melepaskan diri dari lingkungan keluarganya dan mengelompok dengan teman
sebayanya dalam usaha untuk mendapatkan dirinya. Perkembangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ke arah individualitas yang mantap merupakan aspek penting dalam perkembangan seseorang untuk mandiri.
Menurut Masrun dkk 1986, pekerjaan bagi seseorang bukan semata-mata sebagai mata pencaharian, tetapi juga sebagai pengisi
waktu dan merupakan status bagi seseorang. Oleh karena pekerjaan menuntut pemanfaatan waktu yang khuus dan relatif lama, maka
interaksi yang terjadi dalam lingkungan kerja ikut mempengaruhi diri seseorang
2 Lingkungan Tidak Permanen Robinson dan Shaver dalam Pelawi, 2004 mengatakan bahwa
faktor lingkungan yang tidak permanen, yaitu peristiwa-peristiwa penting dalam hidup yang mengakibatkan terganggunya integritas
kepribadian seseorang untuk sementara waktu, contoh; kematian orang yang dicintai, bencana alam dan lain-lain.
Menurut Kartawijaya dan Kuswanto 2004, kunci kemandirian anak sebenarnya ada di tangan orang tua. Beberapa hal yang dapat membentuk
kemandirian anak antara lain: a. Rasa percaya diri
Rasa percaya diri terbentuk ketika anak memperoleh kepercayaan untuk melakukan suatu hal yang mampu dikerjakan sendiri oleh anak. Rasa
percaya diri dapat dibentuk sejak anak masih bayi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Kebiasaan Salah satu peranan orang tua dalam kehidupan sehari-hari adalah
membentuk kebiasaan. Jikalau anak sudah terbiasa dimanja dan selalu dilayani, anak akan menjadi individu yang selalu tergantung pada orang
lain. c. Disiplin
Kemandirian berkaitan erat dengan disiplin. Sebelum seorang anak dapat mendisiplinkan dirinya sendiri, terlebih dahulu harus
didisiplinkan oleh orang tuanya. Syarat utama dalam hal ini adalah pengawasan dan bimbingan yang konsisten dan konsekuen dari orang
tua. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian. Faktor-faktor terebut terdiri dari faktor kodrati dan faktor lingkungan. Faktor kodrati
yang mempengaruhi kemandirian meliputi usia, jenis kelamin dan urutan kelahiran sedangkan faktor lingkungan meliputi lingkungan permanen
yang terdiri dari pendidikan dan pekerjaan serta lingkungan tidak permanen misalnya bencana alam, kematian orang yang dicintai, dan lain-
lain. Selain itu, peranan orang tua dalam hal ini pola auh orang tua juga dapat mempengaruhi kemandirian anak.
3. Aspek-aspek Kemandirian