Hand Engraving Milling Engraving

236 C = Tuil D = Pemberat Agar seluruh permukaan rol cetak kerataanya sama, rol perlu diasah dengan mesin Cooper Roller Polishing Machine lihat gambar 9 - 9. Gambar 10 - 9 Mesin Pengasah Rol Cetakan Keterangan gambar mesin Pengasah : A = Rol cetakan a = Poros C = Bak berisi air T = Tangkai kayu E = Batu asahan F = Pemberat G = Penyekat batu asahan Pengerjaan mengasah ini ada tiga tingkatan yaitu : 1. Mengasah dengan batu asahan Grind stone 2. Mengasah dengan batu asahan halus 3. Mengasah dengan batu asahan yang sangat halus finishing grind stone Apabila rol cetakan terdapat lubang, maka lubang – lubang tersebut ditambal dengan kawat tembaga yang memiliki ukuran yang sama dengan lubangnya. Setelah rol telah rata dan halus, pengerjaan selanjutnya ialah Engraving. Ada empat cara engraving yaitu : - Hand Engraving - Milling Engraving - Pantograph Engraving - Photo Engraving

1. Hand Engraving

Motif digambar pada kertas biasa kemudian dijiplak pada kertas minyak menggunakan cattinta yang mengandung senyawa sulphur Na 2 S, motif Di unduh dari : Bukupaket.com 237 dilingkarkan pada rol cetak yang terbuat dari tembaga selama beberapa jam, sambil rol dipanaskan pada bagian dalamnya, sehingga terjadi reaksi antara tembaga dan belerang membentuk senyawa Cupri Sulphide pada rol cetak, senyawa ini membentuk motif pada rol cetak berwarna hitam, motif yang terbentuk pada rol cetak selanjutnya diukirdigrafir menggunakan tangan. Bila motif terdiri beberapa warna langkah selanjutnya untuk membuat motif berikutnya pada rol cetak dilakukan dengan cara memberi zat warna pada lubang – lubang motif yang telah digrafir, setelah itu dilingkarkan kertas yang telah diberi parafin atau lilin sehingga zat warna menempel pada kertas tersebut. Kertas yang ada zat warnanya tersebut kemudian dilingkarkan pada rol cetak baru yang telah diberi vernis pada permukaannya, zat warna akan menempel pada rol cetak yang mengandung vernis tersebut dan terbentuk motif, selanjutnya motif diukir atau digrafir, pekerjaan ini diulangi untuk warna ke 3, 4,dan seterusnya. Gambar 10 – 10 Hand Engraving

2. Milling Engraving

Prinsip pembuatan rol cetak metode milling adalah rol cetak ditekan silinder rol yang bermotif menonjol sambil diputar digiling mill sehingga terbentuk motif pada rol cetak yang melekuk kedalam motif nilay, untuk enggraving metode milling, mula-mula disediakan silinder kecil terbuat dari baja lunak dengan diameter dan panjang disesuaikan dengan pengulangan desain pada rol cetak. Silinder diberi lapisan tipis tembaga dengan mencelupkannya pada larutan vitriol biru, kertas minyak yang telah berpola dan mengandung zat warna dan belerang dilingkarankan pada silinder, dipanaskan sampai jangka waktu tertentu sehingga terbentuk motif berwarna hitam pada permukan silinder, motif Di unduh dari : Bukupaket.com 238 digrafir sehingga terbentuk desain yang melekuk kedalam pada silinder, kemudian silinder dipanaskan sehingga menjadi keras. Tahap berikutnya kita sediakan lagi rol lunak yang ukurannya sama dengan rol ke satu, kemudian rol ke dua ini kita tekankan pada rol ke satu dengan cara diputar berulang-ulang digiling, sehingga terbentuk motif yang menonjol keluar pada rol kedua, kemudian rol kedua dipanaskan. Rol kedua inilah yang digunakan untuk membuat motif pada rol cetak dengan cara menggiling berulang-ulang sehingga terbentuk motif pada rol cetak yang melekuk ke dalam. Metode milling dapat ditunjukan pada gambar 9 – 11, 1 rol bermotif menonjol ditekankan pada rol cetak 2 dengan sistem pengungkit 3, 4, dan 5 dan tahanan 6. Gambar 10 – 11 Engraving Machine Keuntungan dari metode ini adalah dapat membuat rol cetak yang sama dalam jumlah yang banyak, namun demikian metoda ini tidak bisa digunakan untuk engraving yang besar karena dibutuhkan silinder yang besar. 3. Pantograph Engraving Pantograph enggraving adalah alat pengukir foto elektrik otomatis, alat pengukir ini lebih menjamin peningkatan produksi ukiran, penghematan waktu, dan dapat memproduksi motif lebih artistik, prinsip kerjanya adalah gambar difoto dengan kamera khusus, hasil potretan ukurannya disesuaikan dengan rol Di unduh dari : Bukupaket.com 239 cetak. Rol cetak yang telah dilapisi dengan acid resistand mastic diletakkan pada foto elektrik pantograf, kemudian jarum dan tuil tuil dipasang pada pantograp.gambar yang difoto kemudian di scan dan dihubungkan dengan jarum dam tuil,jarum dan tuil tuil tersebut secara otomatis bergerak menggores rol cetak sesuai dengan hasil scannya. Gambar 10 – 12 Mesin Photoelektric Pantograf

4. Photo Engraving