425
BAB XII PEMBATIKAN
12.1 Persiapan Membuat Batik
Persiapan kain mori untuk pembuatan batik terdiri atas berbagai macam pekerjaan, sehingga menjadi kain yang siap untuk dibatik. Pekerjaan tersebut
meliputi : - Memotong
kain -
Nggirah mencuci atau ngetel - Nganji
menganji - Ngemplong
seterika, kalander
12.1.1 Memotong Kain
Kain batik atau mori yang masih berbentuk gulungan dipotong–potong dengan ukuran sesuai panjang kain batik yang akan dibuat. Untuk membuat kain
panjang untuk wanita tapih kain dipotong dengan ukuran 2,75 yard. Demikian pula untuk mori prima, tiap gulungan mempunyai ukuran panjang 48 yard
43 m dan lebar ± 105 cm, biasanya dipotong menjadi 19 ukuran batik normal atau menjadi 20 ukuran batik sedang. Ukuran yang lain digunakan sebagai
batik selendang, ikat kepala, sarung, hiasan dinding dan sebagainya. Selesai dipotong-potong, setiap ujung kain diberi lipatan kecil dan dijahit diplipit,
dengan maksud, agar benang–benang yang paling tepi tidak lepas berjerabai.
12.1.2 MencuciNggirah Ngetel
Biasanya mori batik diperdagangkan dengan diberi kanji secara berlebihan, agar kain tampak tebal dan berat. Karena kanji dalam proses pemberian warna
bersifat menghalangi penyerapan, maka perlu dihilangkan kemudian diganti dengan kanji ringan. Cara menghilangkan kanji tersebut, kain direndam dalam
larutan enzim atau direndan satu malam, kemudian dikeprokdicuci kemudian dibilas dengan air bersih. Bila kain tersebut akan dibuat batik halus kualitas
prima atau primisima, maka mori itu tidak cukup hanya dicuci saja, tetapi di “kloyor” atau di “ketel”.
Pekerjaan ngetel mori tidak hanya menghilangkan kanji saja, melainkan kain mempunyai daya penyerapan lebih tinggi dan supel, tetapi terjadi penurunan
kekuatan kain walaupun sedikit. Proses ini menyerupai proses merserisasi. Pada pembatikan sekarang, kain sudah siap untuk dibatik karena kain
dipasaran kanji yang diberikan pada kain merupakan kanji ringan dan kain telah mengalami proses merser.
Di unduh dari : Bukupaket.com
426
Yang dipakai untuk ngetel pada dasarnya adalah campuran minyak nabati minyak kacang, minyak klenteng, minyak kelapa dan bahan–bahan pelarut
lain seperti soda abu, soda kostik, soda kue. Kain dikerjakan berulang–ulang dengan larutan tersebut dimana setiap pengerjaan ulang kain
dikeringkandijemur.
Pekerjaan ngetel mori batik ada beberapa cara meliputi : 1. Ngetel dengan campuran minyak kacang dan soda kostik. Larutan ini dipakai
untuk ngetel mori kasar atau blacu. Untuk kain mori dengan panjang 15 yard untuk 5 potong kain batik disediakan larutan
ngetel dengan resep sebagai
berikut : 70 g
soda kostik NaOH dilarutkan dalam 10 L air 300 cc
minyak kacang Cara mengerjakannya, hari pertama kain dibasahi dengan 2 liter air, kemudian
diberi 2 liter larutan soda kostik dan 300 minyak kacang, kemudian dikerjakan dalam larutan tersebut selama beberapa waktu kemudian kain digulung atau
dilipat dan disimpan dalam bak selama 12 jam. Setelah selesai kain dijemur sampai kering kemudian dimasukan kembali dalam bak pengetel, diberi 1½ liter
larutan soda kostik, dilipat, disimpan dalam bak pengetel selama 12 jam, dikeringkan. Pekerjaan tersebut diulang sampai 5 kali. Pekerjaan terakhir
dilakukan pencucian sampai bersih kemudian dikeringkan.
2. Mengetel dengan minyak kacang Pengetelan ini untuk mengerjakan kain yang halus, untuk 1 gulung kain mori
17 yard disediakan bahan – bahan berikut : 300 g minyak kacang
20 l larutan merang
Cara mengerjakannya, kain dibuka, dimasukkan dalam bak pengetel bak bundar atau wajan, dibasahi dengan air, diberi 300 cc minyak kacang dan
2 liter air abu merang, direndam, kemudian disimpan basah selama 12 jam dalam keadaan dilipat, kemudian dikeringkan. Pekerjaan seperti ini diulangi
sampai 9 kali. Pada hari terakhir kain dicuci bersih dan dikeringkan.
3. Mengetel dengan minyak kacang dan soda abu Pekerjaan ini dilakukan untuk mengetel mori kualitas sedang dan halus.
Untuk satu potong kain ukuran 3 yard diperlukan : 70 g Minyak kacang
45 g Soda abu
Kain dikerjakan dalam larutan bak ketelan dalam larutan yang mengandung 75 cc minyak kacang dicampur dengan ½ liter larutan soda abu, campuran ini
dituangkan dalam bak ketelan, kain direndam beberapa saat kemudian dikeringkan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
427
Setelah kering kain diberi 0,5 liter larutan soda abu direndam, dikeringkan lagi, diulangi sampai 6 kali atau lebih. Cara ini tidak memakai penyimpanan basah.
Pada pengerjaan terakhir kain kemudian dicuci dan dikeringkan. Pekerjaan ketelan tersebut masih banyak cara–cara dan variasinya, tiap
daerah pembatikan mempunyai cara dan pengalaman sendiri – sendiri. Beberapa cara diatas merupakan contoh.
Pada era sekarang ini pengerjaan mengetel sudah tidak dikerjakan lagi mengingat lama dan kurang efesien. Sebagai gantinya kain direndam dalam
larutan penghilang kanji seperti enzim dan sebagainya.
12.1.3 Menganji Kain