Kain untuk Batik Malam Lilin

431 Bak celup adalah alat untuk mencelup batik yang terbuat dari kayu atau baja tahan karat, dengan ukuran panjang disesuaikan dengan lebar kain batik dan biasanya untuk mempermudah proses pencelupan ditengah dilengkapi dengan rol pemberat yang terbuat dari kayu atau baja tahan karat. Gambar 12 – 7 Canting Cap 8. Bak penghilangan lilin Adalah alat yang terbuat dari logam yang akan digunakan untuk memanaskan air guna melepas lilin batik yang menempel pada mori batik nglorod, berbentuk silinder dan kapasitasnya disesuaikan dengan jumlah batik yang akan dilorod.

12.3 Bahan–bahan Batik

Bahan untuk membuat batik meliputi mori batik, lilin batik, zat warna dan zat pembantu untuk batik.

12.3.1 Kain untuk Batik

Kain sebagai bahan yang akan dibuat batik disebut mori, muslim atau cambric. Kata mori berasal dari “Bombyx mori” yaitu jenis ulat sutera yang menghasilkan sutera putih dan halus, sedang kain putih untuk batik sifat-sifatnya seperti kain sutera tersebut. Muslim berasal dari “muslin” kependekan dari “moussuline” yaitu nama semacam kain yang sangat halus, terbuat dari sutera atau katun. Sedang cambric artinya “fine linnen” atau kain batis, yaitu kain putih yang ringan dan halus. Berdasarkan kehalusannya mori dibedakan dalam empat golongan yaitu : - Mori primissima merupakan golongan mori yang paling halus. - Mori prima, merupakan golongan mori yang kedua sesudah primissima, mori golongan ini digunakan untuk batik halus dan batik cap. Di unduh dari : Bukupaket.com 432 - Mori biru, merupakan mori kualitas ketiga, biasanya untuk batik kasar dan sedang. - Kain grey atau blaco, adalah kategori bahan batik kualitas kasar. - Kain sutera, merupakan bahan kain untuk batik. Batik dari kain sutera biasanya untuk batik halus dan harganya mahal.

12.3.2 Malam Lilin

Malam batik adalah bahan yang digunakan untuk menutup permukaan kain menurut desain sehingga permukaan yang tertutup tersebut menolak zat warna yang diberikan pada kain. Malam batik terdiri dari campuran beberapa bahan pokok malam yaitu gondorukem, damarmata kucing, parafin, microwax, lemak binatang minyak kelapa, malam tawon dan malam lanceng. Jumlah dan perbandingan pemakaiannya bervariasi tergantung tujuan penggunaanya. Pada akhir proses pembuatan batik, seluruh lilin batik dihilangkan dari permukaan kain, dengan cara kain tersebut dimasukkan kedalam bak yang berisi air panas, sehingga seluruh lilin batik lepas. Lilin batik pada bak disaring kemudian didinginkan sehingga akan terbentuk lilin batik yang membeku. Lilin batik sisa lorotan biasanya dipakai untuk menutup batik yang disebut tembokan yaitu menutup kain batik secara keseluruhan. Sifat-sifat pokok malam batik adalah sebagai berikut. 1. Malam tawon Disebut juga kote atau malam klanceng berwarna kuning suram, mudah meleleh, titik didihnya rendah 59 o C, mudah melekat pada kain, tahan lama, tak berubah oleh iklim, dan mudah dilepaskan, penggunaannya banyak dicampurkan pada lilin klowong. 2. Gondorukem Berasal dari pinus merkusu yang telah dipisahkan terpentin dan airnya. Gondorukem dalam perdagangan disebut dengan gondo, pabrik pengolahan gondo tersebar di daerah Pekalongan, Pemalang, Ponorogo dan sebagainya. Dalam pembatikan dikenal beberapa jenis gondorukem seperti gondorukem Amerika, Hongkong, Aceh, dan Gondorukem Pekalongan. Sifat–sifat gondorukem yaitu : - Titik lelehnya agak tinggi sehingga memerlukan waktu yang lama untuk melelehkannya - Tidak tahan alkali, - Mudah menembus kain dalam keadaan encer - Mudah patah setelah dingin dan melekat - Titik lelehnya 70 o C - 80 o C Penggunaannya dicampurkan pada malam klowong sehingga menjadi lebih keras dan tidak mudah membeku. 3. Damar mata kucing Di unduh dari : Bukupaket.com 433 Diambil dari pohon shoria apec, langsung dipecah-pecah menjadi lebih kecil. Sifatnya sukar meleleh, lekas membeku dan tahan alkali, penggunaannya sebagai campuran malam batik agar malam dapat membentuk bekas yang ajam dan melekat dengan baik. 4. Parafin, atau malam BPM Berwarna putih atau kuning muda, mempunyai daya tolak tembus basah yang baik, mudah encer dan cepat membeku, daya lekat kecil, mudah lepas dan titik lelehnya rendah. Penggunaannya dalam campuran malam batik, agar malam mempunyai daya tahan tembus basah yang baik dan mudah lepas pada waktu dilorod. 5. Microwax, atau malam mikro Adalah jenis parafin yang lebih halus, warnanya kuning muda, sukar meleleh, mudah lepas dalam rendaman air, sukar menembus kain dan tahan alkali, penggunaannya dalam campuran malam batik sebagai malam tembok atau campuran malam klowong terutama untuk batik halus. 6. Lemak binatangkendal, atau gajih Disebut juga lemak, warnanya seperti mentega, mudah menjadi encer, penggunaanya sebagai campuran malam batik dalam jumlah kecil dan berfungsi untuk menurunkan titik leleh, membuat lemas dan mudah lepas pada waktu dilorod. 7. Campuran lilin batik Lilin batik terdiri dari campuran bahan-bahan pokok lilin batik, dengan perbandingan sedemikian rupa sehingga mencapai sifat – sifat yang dikehendaki seperti daya tahan tembus, kebasahan, lemas dan fleksibel, dan tidak mudah pecah, dapat membuat garis motif yang tidak mudah pecahtajam, mudah dihilangkan kembali dalam pemanasan. Cara membuat campuran lilin batik dilakukan dengan memperhatikan hal berikut : - Bahan batik yang mempunyai titik leleh tinggi, dilelehkan terlebih dahulu, kemudian berturut – turut yang lebih rendah. - Dalam pengerjaan mencampur ini, setelah semua bahan–bahan pokok dimasukkan dan menjadi cair, diaduk dengan baik dan rata agar campuran benar–benar homogen. - Campuran lilin yang masih cair disaring, kemudian dicetak sesuai ukuran yang dinginkan. Contoh – contoh campuran lilin batik antara lain : 1. Lilin tembokan 1 bagian malam lanceng 2 bagian lilin parafin putih 2. Lilin batik klowongan biasa 1 bagian malam lanceng ½ bagian lilin lorotan Di unduh dari : Bukupaket.com 434 2 bagian parafin 3. Lilin batik klowongan 1 bagian malam lanceng 1 bagian lilin lorotan 2 bagian parafin 4. Lilin batik untuk cecekisen 1 bagian malam lanceng 1 bagian gajih 1 bagian parafin 5. Lilin batik klowongan dari Pekalongan 10 bagian malam lanceng 5 bagian gajih 1 bagian parafin Campuran diatas tidak baku tergantung daerah dan pengalaman dari pembatik.

12.3.3 Zat Warna