332
Contoh resep dengan asam: Oksalat kristal
20 g Asam nitral
10 g Pengental tragan-
600 g tapioka
Gliserin 50
g Airpengental
320 g
Jumlah 1000 g
Pasta rintang
Contoh resep dengan ronggalit : Ronggalit CL
50 g Ronggalit C
25 g Kostiksoda
38 Be 10
g Gliserin
50 g
Pengental trogan- 600 g
tapioka Airpengental
265 g
Jumlah 1000 g Pasta rintang
Urutan prosesnya : Bahan dipadd dengan Naftolat, keringkan
Diuap selama 1 – 5 menit Dibangkit dengan senyawa diazonium
Dibilas Diproses
penyabunan Dibilas lagi dan keringkan
10.4.6. Pencapan Zat Warna Naftol yang Distabilkan
Komponen naftol dan garam diazonium yang distabilkan dapat diaplikasikan dalam suatu pasta pencapan, sehingga memberikan beberapa keuntungan.
Produk pertama yang diperkenalkan di bawah nama dagang zat warna Rapid Fast, produk berikutnya dengan nama dagang Rapidogen.
1. Zat warna Rapid Fast Adalah garam diazonium yang distabilkan dalam suasana alkali berlebih
sehingga berubah menjadi bentuk alkali diazonat, sangat stabil dan dapat disimpan dalam jangka waktu yanglama dalam kondisi yang sesuai sehingga
disebut antidiazotat. Senyawa antidiazotat tersebut tidak akan berkopling dengan naftolat, tetapi dalam pengasaman dengan asam asetat atau bahkan
asam yang terkandung di dalam udara akan merubahnya kembali menjadi bentuk senyawa diazotasi yang aktif. Prinsip kestabilan tersebut digunakan
dalam pembuatan zat warna Rapid Fast, di mana merupakan campuran antara antidiazotat dengan naftol. Pada umumnya zat warna tersebut adalah warna-
warna muda.
Di unduh dari : Bukupaket.com
333
Sebagai pengental lebih baik digunakan jenis starch eter
. Adalah penting untuk memastikan bahwa pengental yang akan digunakan tidak bersifat asam, jika
demikian halnya maka harus dinetralkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Pasta cap dapat dipersiapkan sebagai berikut :
- Zat warna Rapid Fast 50 – 80 g
- Soda kostik 38 Be
17 – 25 g - TRO
20 – 30 g - Pengental starch-tragacanth actral
500 g - Air
x g _________
Jumlah 1000
g Alkali diperlukan untuk melarutkan naftol menjadi bentuk naftolat. Setelah
pencapan dan pengeringan, dilakukan pembangkitan atau reaksi kopling. Proses pembangkitan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pada
penjelasan berikut ini : 1. Penganginan selama 12 jam dalam ruangan lembab atau benam peras
dalam larutan yang mengandung : Asam asetat 50
50 mll Garam glauber
50 gl Kondisi asam akan merubah antidiazotat menjadi senyawa diazonium dan
segera bereaksi kopling dengan naftolat membentuk pigmen. Garam glauber ditambahkan untuk mencegah bleedingnya naftolat dari area
capmotif ke dalam larutan pembangkit yang dapat membentuk pigmen naftolazo dan pada akhirnya dapat mempengaruhi ketahanan gosok hasil
pencapan. Selanjutnya dilakukan proses pembilasan, penyabunan pada temperatur mendidih, pencucian dan pengeringan.
2. Pengukusan dengan uap yang mengandung asam asam asetat atau asam formiat selama lima menit.
3. Pengukusan dengan uap netral pada temperatur 100 – 102 C selama
5 – 10 menit. Untuk memperoleh berbagai arah warna, zat warna Rapit Fast dapat dicampur
antara satu dengan lainnya, misalnya campuran antara Rapid Fast Orange GH dengan Rapid Fast Red 2GH, dsb.
2. Zat warna Rapidogen Di samping senyawa anti-diazotat tersebut di atas, terdapat pula senya
diazonium yang telah distabilkan, cukup penting digunakan secara luas, yaitu senyawa diazoamino. Senyawa tersebut dicampur dengan naftol yang sesuai
dan diperdagangkan dengan nama dagang zat warna Rapidogen. Senyawa diazoamino tidak akan bereaksi kopling dengan naftolat selama dalam kondisi
netral atau alkali.
Di unduh dari : Bukupaket.com
334
Zat warna Rapidogen dilarutkan dengan alkali agar naftol larut menjadi naftolat, berikutnya dalam pengasaman, senyawa diazoamino kembali berubah menjadi
senyawa diazonium yang aktif dan bereaksi kopling dengan senyawa naftolat.
Tidak seperti halnya zat warna Rapid Fast, dalam proses pembangkitan, zat warna Rapidogen memerlukan kondisi asam yang lebih kuat.
Pasta cap dapat dipersiapkan sebagai berikut : - Zat warna Rapidogen
50 g - Soda kostik 38
Be 25 g
- TRO 30 g
- Pengental starch-tragacant
500 g
- Air x g
_______ Jumlah
1.000 g
Setelah pencapan dan pengeringan, pembangkitan dapat dilakukan dengan beberapa metoda sebagai berikut :
1. Benam peras larutan asam
Asam asetat 50 20 mll
Asam formiat 85 5 mll
Garam glauber 25 mll
Pengerjaan dilakukan pada temperatur 80 C selama 20 detik. Kemudian
proses penganginan selama beberapat waktu untuk memberi kesempatan senyawa-senyawa bereaksi sempurna membentuk hasil akhir pigmen naftol.
Selanjutnya proses pembilasan, penyabunan pada temperatur mendidih, pencucian dan pengeringan.
2. Pengukusan dengan uap panas Pengukusan dengan menggunakan uap asam pada temperatur 100 – 102
C selama 5 menit. Kemudian proses pembilasan, penyabunan pada temperatur
mendidih, pencucian dan pengeringan. 3. Pengukusan dengan uap netral
Sebelum dilakukan pencapan, terlebih dahulu kain dibenam peras dengan larutan yang mengandung zat pembangkit asam amonium asetat, oksalat,
dsb dan dikeringkan. Selanjutnya dicap dengan pasta cap zat warna Rapidogen, dikeringkan dan dilakukan pengukusan dengan uap netral pada
temperatur 100-102
C. Dalam pengukusan garam amonium mengurai menjadi asam organik dan gas amonia, pengasahan di daerah motif terjadi dan
komponen diazoamino berubah menjadi garam diazonium yang aktif sehingga terjadi kopling dengan adanya naftolat membentuk pigmen azo.
10.5. Pencapan