437
abstrak yang diisi dengan isen-isen seperti motif batik. Desain pada kain batik tersebut, kerangkanya dibuat dengan cara melukiskan lilin cair pada mori
dengan alat-alat semacam kuas. Batik-batik type ini hanya dapat dibuat oleh orang-orang yang berbakat seni, dan batik ini dikenal dengan nama batik ”gaya
baru”, ”kreasi baru” atau batik ”gaya bebas”.
Gambar 12 – 9 Pembatikan
6. Cara lain untuk resist warna
Zaman dulu orang menggunakan bubur ketan untuk menutup permukaan kain agar pada tempat-tempat tertentu tidak diwarnai. Kain yang dibuat dengan
bubur ketan ni terkenal dengan nama kain ”simbut”. Cara ini sekarang tidak dikerjakan lagi.
Cara lain untuk membuat kain tidak diwarnai pada tempat-tempat tertentu, dengan mengikat tempat-tempat tertentu tersebut dengan tali, pada
pencelupan tempat yang diikat ini tidak diwarnai. Kain yang dibuat dengan cara ini dikenal dengan nama ”kain jumputan”.
12.4.2 Memberi Warna
Mori batik yang telah dicap atau ditulis dengan lilin yang merupakan gambaran atau motif dari batik yang akan dibuat, diberi warna, sehingga pada tempat
yang terbuka menjadi berwarna sedang pada tempat yang tertutup dengan lilin tidak kena warna atau tidak diwarnai.
1. Medel
Di unduh dari : Bukupaket.com
438
Medel adalah memberi warna biru tua pada kain setelah kain dicap klowong dan dicap tembok atau selesai di tulis. Untuk kain sogan kerokan, medel adalah
warna pertama yang diberikan pada kain. Medel dilakukan secara celupan.
Dulu dipakai untuk medel adalah nila dari daun indigofera daun-tom, karena zat warna ini mempunyai daya pewarnaan lembutwarna muda, maka celupan
dilakukan berulang-ulang. Kemudian untuk medel dipakai zat warna Indigo sintetik dimana cara pencelupannya sama dengan Indigo alam. Dipakai pula
zat warna naftol untuk medel, dimana cara pencelupannya lebih cepat karena hanya dilakukan satu kali. Wedelan adalah sebagai warna dasar yang
berwarna biru tua.
2. Celupan warna dasar Untuk batik-batik berwarna, seperti batik Pekalongan, batik Cirebon, Banyumas
dan lain-lainnya, maka batik tersebut tidak diwedel, tetapi sebagai gantinya diberi warna yang lain, seperti warna-warna hijau, violet, merah, kuning, oranye
dan lain-lainnya. Warna dasar ini, agar pada pewarnaan berikutnya tidak berubah atau tidak ketumpangan warna lain, maka warna dasar perlu ditutup
dengan lilin batik. Maka biasanya zat warna yang dipakai adalah yang mempunyai ketahanan yang baik seperti cat Indigosol, naftol atau Indanthreen.
Gambar 12 – 10 Pewarnaan Batik
3. Menggadung Yang dimaksud dengan menggadung ialah menyiram kain batik dengan larutan
zat warna. Kain diletakkan terbuka rata di atas papan atau meja kemudian disiram dengan larutan cat.
Cara pewarnaan ini menghemat zat warna tetapi hasil warnanya agak kurang rata, karena larutan cat itu diratakan dengan cara disapu-sapu. Pewarnaan
Di unduh dari : Bukupaket.com
439
batik secara menggadung ini dikerjakan oleh para pembuat batik Pekalongan, untuk memberi warna pada kain batik sarung atau batik buketan.
4. Coletan atau dulitan Pewarnaan dengan cara coletan atau dulitan ialah memberi warna pada kain
batik pada tempat-tempat tertentu dengan larutan zat warna yang dikuaskan atau dilukiskan di mana daerah yang diwarnai itu dibatasi oleh garis-garis lilin
sehingga warna tidak membelobori daerah yang lain. Biasanya untuk coletan dipakai cat Rapid atau Indigosol. Di daerah pantai Utara seperti Gresik,
pewarnaan secara ini disebut ”dulitan” dan kain batik yang dihasilkan disebut kain dulitan dan hal ini sudah dikerjakan sejak dulu kala.
5. Menyoga Menyoga adalah memberi warna coklat pada kain batik. Untuk kain sogan
Yogya dan Solo menyoga adalah sebagai pewarnaan terakhir. Dahulu kala warna coklat atau warna soga dibuat dari zat warna tumbuh-tumbuhan, antara
lain dari kulit pohon soga, sehingga sampai sekarang mencelup batik dengan warna soga ini disebut menyoga dengan warna coklat pada kain batik disebut
warna soga.
Warna soga dapat dicapai dengan zat-zat warna dari tumbuhan yang disebut ”soga Jawa”. Dari zat warna soga sintetik, biasa digunakan seperti sogan
Ergan, soga chroom, soga Kopel, zat warna naftol, zat warna Indigosol atau kombinasi tumpangan atau campuran dari beberapa zat warna tersebut.
12.4.3 Menghilangkan Lilin