Berdasarkan dari kategorisasi data tersebut ternyata nilai mean, median, modus dan frekuensi terbanyak 58,82 untuk variabel
kecerdasan emosional pada wirausaha dengan penerapan business entity
rendah terdapat pada skor antara 71 sampai 81,99. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional pada
wirausaha dengan penerapan business entity rendah termasuk kategori tinggi.
B. Persyaratan Analisis Data
Pengujian Persyaratan Analisis Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kondisi masing-masing variabel, apakah berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas
digunakan tes dua sampel Kolmogorov-Smirnov. Dalam perhitungan dibantu dengan komputer program SPSS versi 11.5.
Berdasarkan hasil uji normalitas distribusi data pada variabel efektivitas mengelola usaha diperoleh hasil hitung Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,716
dengan probabilitas ρ 0,685, variabel jiwa kewirausahaan diperoleh hasil
hitung Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,921 dengan probabilitas ρ 0,365 dan
variabel kecerdasan emosional diperoleh hasil hitung Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,249 dengan probabilitas
ρ 0,088. Dari hasil probabilitas
ρ diatas yang diperoleh tiap masing-masing variabel lebih besar dari 0,05. Berarti tidak ada beda antara distribusi data
yang dianalisis dengan distribusi teoritis Tidak ada penyimpangan distribusi sehingga sebaran data ketiga variabel adalah normal pada taraf signifikansi
5. Lampiran 5 halaman 177 Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut dapat dibuat tabel ringkasan
hasil uji normalitas untuk masing-masing variabel seperti yang tercantum pada tabel berikut ini:
Tabel IV. 19 Ringkasan Hasil Uji Normalitas
No Variabel
Probabilitas Sig
Keterangan 1
Efektivitas mengelola usaha 0,685
0,05 Normal
2 Jiwa kewirausahaan
0,365 0,05
Normal 3
Kecerdasan emosional 0,088
0,05 Normal
Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian berdistribusi normal.
C. Pengujian Hipotesis
1. Pengaruh Permodalan Terhadap Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan dan Efektivitas Mengelola Usaha
Untuk menguji hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ada Pengaruh Permodalan Terhadap Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan
dan Efektivitas Mengelola Usaha digunakan rumus regresi dengan memasukkan variabel dummy sebagai variabel moderator seperti yang
dibahas pada bagian metode penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan komputer program SPSS versi 11.5 diketahui bahwa nilai sign adalah 0,251 atau probabilitas
diatas 0,05. Dengan demikian Ho gagal ditolak karena probabilitas 0,251 0,05 berarti tidak ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara
jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha. Dari hasil analisis data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut.
Y = 21,432 + 13,730 D
i
+ 0,288 X
1
- 0,106 D
i
X
1
Koefisien regresi interaksi variabel permodalan D dan variabel jiwa kewirausahaan X
1
sebesar -0,106 ternyata tidak signifikan ρ=0,2510,05 pada taraf signifikansi 5, berarti tidak ada pengaruh
permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha. Hasil analisis selengkapnya terdapat pada lampiran 6
halaman 178. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa derajad hubungan
antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha baik pada wirausaha yang bermodal besar maupun kecil tidak berbeda secara
signifikan. 2. Pengaruh Permodalan Terhadap Hubungan Antara Kecerdasan Emosional
dan Efektivitas Mengelola Usaha Untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan bahwa ada
Pengaruh Permodalan Terhadap Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Efektivitas Mengelola Usaha digunakan rumus regresi dengan
memasukkan variabel dummy sebagai variabel moderator seperti yang dibahas pada bagian metode penelitian.
Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan komputer program SPSS versi 11.5 diketahui bahwa nilai sign adalah 0,017 atau probabilitas
dibawah 0,05. Dengan demikian Ho berhasil ditolak karena probabilitas 0,017 0,05 berarti ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara
kecerdasan emosional dan efektivitas mengelola usaha. Dari hasil analisis data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut.
Y = 9,470 + 24,552 D
i
+ 0,614 X
2
– 0,309 D
i
X
2
Koefisien regresi interaksi variabel permodalan D dan variabel kecerdasan emosional X
2
sebesar -0,309 ternyata signifikan ρ=0,017
0,05 pada taraf signifikansi 5, berarti ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dan efektivitas mengelola
usaha. Angka negatif Adanya tanda negatif pada angka -0,309 antara koefisien regresi interaksi
variabel permodalan D dan variabel kecerdasan emosional sebesar -0,309 menunjukkan bahwa ada pengaruh
negatif permodalan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dan efektivitas mengelola usaha. Hasil analisis selengkapnya terdapat pada
lampiran 6 halaman 183 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada wirausaha yang
bermodal besar derajad hubungan antara kecerdasan emosional dan efektivitas mengelola usaha lebih lemah. Demikian juga sebaliknya pada
wirausaha yang bermodal kecil derajad hubungan antara kecerdasan emosional dan efektivitas mengelola usaha lebih kuat.
3. Pengaruh Tingkat
Pendidikan Terhadap
Hubungan Antara
Jiwa Kewirausahaan dan Efektivitas Mengelola Usaha
Untuk menguji hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa ada Pengaruh
Tingkat Pendidikan
Terhadap Hubungan
Antara Jiwa
Kewirausahaan dan Efektivitas Mengelola Usaha digunakan rumus regresi dengan memasukkan variabel dummy sebagai variabel moderator seperti
yang dibahas pada bagian metode penelitian. Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan komputer program
SPSS versi 11.5 diketahui bahwa nilai sign adalah 0,398 atau probabilitas diatas 0,05. Dengan demikian Ho gagal ditolak karena probabilitas 0,398
0,05 berarti tidak ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha. Dari hasil
analisis data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut. Y = 30,483 – 9,444 D
i
+ 0,217 X
1
+ 0,076 D
i
X
1
Koefisien regresi interaksi variabel tingkat pendidikan D dan variabel jiwa kewirausahaan X
1
sebesar 0,076 ternyata tidak signifikan ρ=0,398 0,05 pada taraf signifikansi 5, berarti tidak ada pengaruh
tingkat pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha. Hasil analisis selengkapnya terdapat pada
lampiran 6 halaman 187 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa derajad hubungan antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha baik pada
wirausaha dengan tingkat pendidikan tinggi maupun rendah tidak berbeda secara signifikan.
4. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Efektivitas Mengelola Usaha
Untuk menguji hipotesis keempat yang menyatakan bahwa ada Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Hubungan Antara Kecerdasan
Emosional dan Efektivitas Mengelola Usaha digunakan rumus regresi dengan memasukkan variabel dummy sebagai variabel moderator seperti
yang dibahas pada bagian metode penelitian. Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan komputer program
SPSS versi 11.5 diketahui bahwa nilai sign adalah 0,521 atau probabilitas diatas 0,05. Dengan demikian Ho gagal ditolak karena probabilitas 0,521
0,05 berarti tidak ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dan efektivitas mengelola usaha. Dari hasil
analisis data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut. Y = 20,623 – 6,570 D
i
+ 0,474 X
2
+ 0,081 D
i
X
2
Koefisien regresi interaksi variabel tingkat pendidikan D dan variabel kecerdasan emosional X
2
sebesar 0,081 ternyata tidak signifikan ρ=0,521 0,05 pada taraf signifikansi 5, berarti tidak ada pengaruh
tingkat pendidikan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
efektivitas mengelola usaha. Hasil analisis selengkapnya terdapat pada lampiran 6 halaman 191
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa derajad hubungan antara kecerdasan emosional dan efektivitas mengelola usaha baik pada
wirausaha dengan tingkat pendidikan tinggi maupun rendah tidak berbeda secara signifikan.
5. Pengaruh Penerapan Business Entity Terhadap Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan dan Efektivitas Mengelola Usaha
Untuk menguji hipotesis kelima yang menyatakan bahwa ada Pengaruh Penerapan Business Entity Terhadap Hubungan Antara Jiwa
Kewirausahaan dan Efektivitas Mengelola Usaha digunakan rumus regresi dengan memasukkan variabel dummy sebagai variabel moderator seperti
yang dibahas pada bagian metode penelitian. Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan komputer program
SPSS versi 11.5 diketahui bahwa nilai sign adalah 0,556 atau probabilitas diatas 0,05. Dengan demikian Ho gagal ditolak karena probabilitas 0,556
0,05 berarti tidak ada pengaruh penerapan business entity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha.
Dari hasil analisis data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut. Y = 22,929 + 6,975 D
i
+ 0,278 X
1
– 0,056 D
i
X
1
Koefisien regresi interaksi variabel penerapan business entity D dan variabel jiwa kewirausahaan X
1
sebesar -0,056 ternyata tidak signifikan
ρ=0,556 0,05 pada taraf signifikansi 5, berarti tidak ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengaruh penerapan business entity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan
dan efektivitas
mengelola usaha.
Hasil analisis
selengkapnya terdapat pada lampiran 6 halaman 195 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa derajad hubungan
antara jiwa kewirausahaan dan efektivitas mengelola usaha baik pada wirausaha dengan penerapan business entity tinggi maupun rendah tidak
berbeda secara signifikan. 6. Pengaruh
Penerapan Business
Entity Terhadap
Hubungan Antara
Kecerdasan Emosional dan Efektivitas Mengelola Usaha Untuk menguji hipotesis keenam yang menyatakan bahwa ada
Pengaruh Penerapan
Business Entity
Terhadap Hubungan
Antara Kecerdasan Emosional dan Efektivitas Mengelola Usaha digunakan rumus
regresi dengan memasukkan variabel dummy sebagai variabel moderator seperti yang dibahas pada bagian metode penelitian.
Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan komputer program SPSS versi 11.5 diketahui bahwa nilai sign adalah 0,558 atau probabilitas
diatas 0,05. Dengan demikian Ho gagal ditolak karena probabilitas 0,558 0,05 berarti tidak ada pengaruh penerapan business entity terhadap
hubungan antara kecerdasan emosional dan efektivitas mengelola usaha. Dari hasil analisis data diperoleh persamaan regresi sebagai berikut.
Y = 14,286 + 5,833 D
i
+ 0,556 X
2
– 0,078 D
i
X
2
Koefisien regresi interaksi variabel penerapan business entity D dan variabel kecerdasan emosional X
2
sebesar -0,078 ternyata tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
signifikan ρ=0,558 0,05 pada taraf signifikansi 5, berarti tidak ada
pengaruh penerapan business entity terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dan efektivitas mengelola usaha. Hasil analisis selengkapnya
terdapat pada lampiran 6 halaman 199. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa derajad hubungan
antara kecerdasan emosional dan efektivitas mengelola usaha baik pada wirausaha dengan penerapan business entity tinggi maupun rendah tidak
berbeda secara signifikan.
D. Pembahasan