Kecerdasan Emosional KAJIAN PUSTAKA

b. Berinisiatif Inisiatif berarti usaha tindakan yang mula-mula, prakarsa. Jadi sifat berinisiatif ini harus selalu dimiliki oleh seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan. c. Memiliki motif berprestasi Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. d. Memiliki jiwa kepemimpinan Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dulu, lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu dan segera berada dipasar. e. Berani mengambil resiko Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar memulai atau berinisiatif.

C. Kecerdasan Emosional

1. Pengertian Kecerdasan Emosional PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hernowo www.mizan.com menyatakan bahwa emosi sama dengan keterlibatan atau proses pelibatan, emosi akan melibatkan seseorang dalam suatu kegiatan yang membuat seseorang menaruh perhatian kepada apa yang sedang dipelajarinya, ini bisa terjadi karena emosi menghubungkan sesuatu yang berada diluar dengan diri pribadi seseorang. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak rencana seketika untuk mengatasi masalah yang ditanamkan secara berangsur- angsur yang terkait dengan pengalaman dari waktu-ke waktu. Lebih lanjut dalam kamus bahasa Inggris Oxford mendefinisikan “emotional is expressing emotion especially liable to emotion arousing emotion” , yaitu suatu kegiatan atau pergolakan pikiran, serangkaian kegiatan untuk bertindak. Dameria http:ganeca.blogspirit.com menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi, baik emosi dirinya sendiri maupun emosi orang lain, dengan tindakan konstruktif, yang mempromosikan kerja sama sebagai tim yang mengacu pada produktivitas dan bukan pada konflik. Verina http:dokter.indo.net.id menjelaskan bahwa kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri semangat dan ketekunan serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI membaca perasaan terdalam orang lain empati dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta untuk memimpin. Lebih lanjut pakar psikologi Cooper dan Sawat 1998 mengatakan bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. a. Menurut Goleman 1999:45 kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa. Lebih lanjut Harifa http:www.ekafood.com mengungkapkan bahwa kecerdasan emosi wirausaha mencakup dua hal yang penting yaitu kecakapan pribadi dan kecakapan sosial. Kecakapan pribadi mencakup soal bagaimana kita mengelola diri sendiri. Tiga unsur terpenting untuk menilai kecakapan pribadi seseorang adalah sebagai berikut. b. Kesadaran diri. Menyangkut kemampuan mengenali emosi diri sendiri dan efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri, dan keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri atau percaya diri. c. Pengaturan diri. Menyangkut kemampuan mengelola emosi –emosi dan desakan-desakan yang merusak, memelihara norma kejujuran dan integritas, bertanggung jawab atas kinerja pribadi, keluwesan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menghadapi perubahan, dan mudah menerima atau terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi-informasi baru. d. Motivasi. Menyangkut dorongan prestasi untuk menjadi lebih baik, komitmen, inisiatif untuk memanfaatkan kesempatan, dan optimisme dalam menghadapi halangan dan kegagalan. Kecakapan sosial menyangkut soal bagaimana kita menangani suatu hubungan. Dua unsur terpenting untuk menilai kecakapan sosial seseorang adalah sebagai berikut. a. Empati. Ini menyangkut kemampuan untuk memahami orang lain, perspektif orang lain, dan berminat terhadap kepentingan orang lain. Juga kemampuan mengantisipasi, mengenali dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan. Mengatasi keseragaman dalam membina pergaulan, mengembangkan orang lain, dan kemampuan membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan, juga tercakup didalamnya. b. Keterampilan sosial. Termasuk dalam hal ini adalah taktik-taktik untuk menyakinkan orang persuasi, berkomunikasi secara jelas dan menyakinkan, membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok, memulai dan mengelola perubahan, bernegosiasi dan mengatasi silang pendapat, bekerja sama untuk tujuan bersama, dan menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan kepentingan bersama. Dengan kata lain keberhasilan menjadi wirausaha itu berkaitan erat dengan kecerdasan dan kecakapan emosi seseorang, suatu hal yang banyak diuraikan Daniel Goleman dalam karya-karyanya 1999. Sekurang- kurangnya dapat dikatakan bahwa untuk menjadi wirausaha sukses diperlukan kecerdasan intrapersonal kecakapan pribadi dan kecerdasan interpersonal kecakapan sosial. Dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi dapat diartikan kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain. Jelas bila seorang individu mempunyai kecerdasan emosi tinggi, dapat hidup lebih bahagia dan sukses karena percaya diri serta mampu menguasai emosi atau mempunyai kesehatan mental yang baik. 2. Dimensi Kecerdasan Emosional Harmoko www.binuscareer.com mengungkapkan untuk mengembangkan keterampilan kecerdasan emosional pakar psikologi Salovey memberikan beberapa arahan agar dapat mengenali dan mengembangkan kecerdasan emosi. a. Mengenali emosi diri sendiri. Mengenali perasaan sewaktu perasaan yang dirasakan terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu merupakan hal penting bagi pemahaman diri. Ketidakmampuan mencermati perasaan kita sesungguhnya menempatkan kita dalam lingkungan perasaan. Orang yang memiliki keyakinan yang lebih tentang perasaannya adalah bagaikan seorang pilot yang canggih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mampu mengenali kepekaan lebih tinggi akan keadaan emosi yang dirasakan saat itu. b. Mengelola emosi. Menangani perasaan agar dapat terungkap dengan pas adalah kecakapan yang tergantung pada kesadaran diri. Kemampuan untuk menghibur diri, melepaskan kecemasan kemurungan atau ketersinggungan, atau akibat-akibat yang muncul karena kegagalan keterampilan emosional dasar ini. c. Memotivasi diri. Penataan emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting dalam keterkaitan memberi perhatian untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri serta ia mampu melakukan kreasi secara bebas. Pengendalian emosi seperti menahan diri dari suatu kepuasan dan pengendalian dorongan hati sebagai landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. d. Memahami emosi orang lain. Kita sering mendengar kata empati, adalah kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran diri emosional, merupakan keterampilan bergaul atau berinteraksi dengan orang lain. Jika kita diberikan kemampuan empati yang tinggi, situasi demikian dapat mengarahkan pekerjaan yang cocok untuk individu seperti ini seperti bidang keperawatan, mengajar, penjualan dan manajemen. e. Membina hubungan. Setelah kita melakukan identifikasi kemudian kita mampu mengenali, hal lain yang dapat perlu dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan emosional yaitu dengan memelihara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hubungan dengan membina hubungan tersebut. Keterampilan membina hubungan merupakan bagian dari keterampilan sosial ini dapat menunjang kita dalam mengembangkan pergaulan. Hal ini dapat dilakukan dengan kita melakukan komunikasi. f. Berkomunikasi “dengan jiwa”. Tidak hanya menjadi pembicara terkadang kita harus memberikan waktu lawan bicara untuk berbicara juga dengan demikian posisikan diri kita menjadi pendengar dan penanya yang baik dengan hal ini kita diharapkan mampu membedakan antara apa yang dilakukan atau yang dikatakan seseorang dengan reaksi atau penilaian. Ingat kita diberikan dua buah telinga dan satu mulut banyaklah mendengar sedikitlah berbicara dengan demikian kita mampu memahami apa yang orang lain inginkan, sehingga kita mampu memposisikan diri kita pada situasi dan kondisi yang tepat.

D. Permodalan

Dokumen yang terkait

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.

0 2 188

Pengaruh etnis, permodalan, dan pendidikan terhadap hubungan antar jiwa kewirausahaan dan kecerdasan emosional dengan keefektifan mengelola usaha : studi kasus pada pedagang konveksi di Pasar Beringharjo.

0 0 192

Pengaruh permodalan, tingkat pendidikan dan penerapan business entity terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dan kecerdasan emosional dengan efektivitas mengelola usaha : survei pada counter HP di Kecamatan Depok survei pada usaha counter HP di lingk

0 3 216

PENGARUH PERMODALAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENERAPAN BUSINESS ENTITY TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA: SURVEI PADA TOKO KELONTONG SKALA KECIL DAN MENENGAH DI KECAMATAN DEPOK

0 0 225

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 175

SKRIPSI PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 214

PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA

0 0 163

PENGARUH PERMODALAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENERAPAN BUSINESS ENTITY TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA: SURVEI PADA COUNTER HP DI KECAMATAN DEPOK

0 0 214

PENGARUH ETNIS, PERMODALAN, DAN PENDIDIKAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEEFEKTIFAN MENGELOLA USAHA

0 1 190

Pengaruh permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha - USD Repository

0 0 186