10
B. Ruang Lingkup Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai sekumpulan strategi
mengajar yang digunakan guru agar siswa saling membantu dalam mempelajari sesuatu.Oleh karena itu belajar kooperatif ini juga dinamakan
“belajar teman sebaya” Eggen dan Kauchak, 1993:310.Slavin 1997 menyatakan pembelajaran kooperatif merupakan metode pembelajaran
dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki kemampuan heterogen. Hal ini juga hampir sama dengan apa yang diungkap oleh Nur
dan Wikandari 2000:25 yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning mengacu pada metode pengajaran
siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar. Pada model pembelajaran kooperatif ini setiap anggota kelompok
satu sama lain dituntut untuk saling tergantung yaitu setiap siswa bergantung pada siswa lain dalam pencapaian tujuan pembelajaran,
sehingga semua siswa mempunyai tanggung jawab terhadap keberhasilan anggota dan dirinya sendiri. Seluruh siswa pada kegiatan belajar ini harus
berpartisipasi aktif, dan perbedaan individual yang ada diantara siswa dapat diminimalkan pada saat mereka mempelajari materi.
Dengan adanya pembelajaran kooperatif ini siswa dapat bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan juga pada kelompoknya, sehingga dalam diri
siswa timbul sikap ketergantungan yang positif yang nantinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
akanmenjadikan kerja kelompok yang optimal. Dan juga siswa saling bekerjasama untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.
2. Unsur- Unsur Pembelajaran Kooperatif Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning”, bahwa
model pembelajaran Cooperative Learning tidak sama dengan sekedar belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya
dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson dalam Lie, 2002:30-34 mengatakan bahwa tidak semua kerja
kelompok bisa dianggap Cooperative Learning, untuk itu harus diterapkan lima unsur model pembelajaran gotong royong yaitu:
a. Saling ketergantungan positif Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap
anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota
kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain dapat mencapai tujuan mereka.
b. Tanggung jawab perseorangan Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model
pembelajaran Cooperative Learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Pengajar yang efektif
dalam model pembelajaran Cooperative Learning membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota
kelompok harus melaksanakan tanggungjawabnya sendiri agar tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan. c. Tatap muka
Dalam pembelajaran Cooperative Learning setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan
interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah
menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan.
d. Komunikasi antar anggota Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan
berbagai keterampilan berkomunikasi, karena keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling
mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok juga merupakan
proses panjang. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar
dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa. e. Evaluasi proses kelompok
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar
selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
Dengan memperhatikan unsur-unsur pembelajaran kooperatif tersebut, peneliti berpendapat bahwa dalam pembelajaran kooperatif setiap siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
yang tergabung dalam kelompok harus betul-betul dapat menjalin kekompakan.Selain itu, tanggung jawab bukan saja terdapat dalam
kelompok, tetapi juga dituntut tanggung jawab individu.
4. Ciri- Ciri Pembelajaran Kooperatif Pendekatan pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa ciri tertentu
diantaranya ialah http:www.geocities.comgardner02_8ilmiah1.html
: a. Matlamat kumpulan
Matlamat kumpulan ialah kejayaan kumpulan dalam mencapai kecemerlangan dalam menguasai sesuatu konsep yang diajar.Matlamat
ini dicapai melalui usaha bersama semua ahli didalam kumpulan.Dalam kumpulan ini setiap ahli kumpulan mempunyai peran tertentu dan jelas
dalam usaha kumpulan mencapai matlamat yang ditetapkan. b. Interaksi sosial ditekankan
Setiap ahli kumpulan akan berinteraksi secara bersemuka dalam kumpulan. Interaksi yang serentak berlangsung pada masa yang sama
untuk setiap kumpulan melalui perbincangan yang akan menyebabkan lebih ramai individu yang turut serta mengambil bagian. Setiap ahli
kumpulan perlu berhubungan rapat, saling memenuhi dan bantu membantu.
c. Pelajar perlu saling bergantungan positif untuk mencapai objektif gerak kerja
Kejayaan kumpulan bergantung kepada pembelajaran individu yang ahli.Setiap ahli mempunyai tanggung jawab ke atas.Prinsip ini dikenali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
sebagai saling bergantungan secara positif.Untuk mencapai kesuksesan dalam prinsip ini tugas perlu diberikan kepada semua ahli kumpulan
untuk menyumbang jawaban atau pendapat. Tanggung jawab individu disini sangatlah penting dalam pengerjaan tugas yang telah diberikan
yang nantinya akan disumbangkan kedalam kelompok. Disini semua pelajar mempunyai peluang yang sama untuk ambil bagian dan
menyumbangkan ide secara bersama.
5. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa
dalam tugas-tugas akademik.Pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang
bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah, jadi memperoleh bantuan
khusus dari teman sebaya, yang mempunyai orientasi dan bahasa yang sama. Dalam proses tutorial ini, siswa kelompok atas meningkatkan
kemampuan akademiknya karena memberi pelayanan sebagai tutor membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang hubungan ide-ide yang
terdapat di
dalam materi
tertentu http:penelitiantindakankelas.blogspot.com200903
pembelajaran- kooperatif-tujuan.html
. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Ibrahim, et al. 2000, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
a. Hasil belajar akademik Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial,
juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya.Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam
membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan
kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Disamping
mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah
maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
b. Penerimaan terhadap perbedaan individu Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara
luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi
peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui
struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.
c. Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah, mengajarkan
kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.
6. Tipe Pembelajaran Kooperatif Salvin 1995: 71-144 memperkenalkan empat tipe pembelajaran
kooperatif sebagai berikut: a. Student Team Learning STL
Student Team Learning STL adalah metode yang dikembangkan dan dipelajari di Universitas John Hopkins. Semua metode pembelajaran
kooperatif memberikan ide bahwa siswa belajar bekerja bersama dan bertanggung jawab atas keberhasilan tim mereka. Tiga konsep inti dari
metode STL adalah “hadiah tim” team reward, “akuntabilitas individu” indivudual accountability, dan “peluang bersama untuk berhasil equal
opportunity for success. Pada prinsip ada empat metode STL yang secara luas dikembangkan dan diteliti, yaitu:
1 STAD Student Teams Achievement Division STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dengan
sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen 4-5 orang, diskusikan bahan
belajar-LKS-modul secara
kolabratif, sajian-presentasi
kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan
individual dan berikan reward. 2 TGT Teams Games Tournament
Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual
dan diskusi. Usahakan dinamika kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskusi nyaman dan
menyenangkan seperti dalam kondisi permainan games yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah, lembut, santun, dan ada sajian
bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok sehingga terjadi diskusi kelas.
3 TAI Team Assisted Individualy Dalam TAI ada kombinasi antara pembelajaran kooperatif dengan
pembelajaran individual. Siswa bekerja dalam tim tetapi anggota tiap tim bekerja pada unit yang berbeda. Anggota tim biasanya mengecek
pekerjaan teman membantu teman yang mengalami kesulitan atau masalah. Saat ujian, masing-masing anggota timbekerja tanpa dibantu
oleh angota tim lainnya. Hasil kerja tim, hasil tes akhir, poin ekstra dan tugas-tugas rumah kemudian dikumpulkan dan tim yang
memperoleh skor tertinggi diberikan hadiah. TAI didesain untuk pengajaran matematika bagi siswa kelas tiga sampai kelas enam.
4 CIRC Cooperative, Integrated, Reading, and Composition CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara
koperatif-kelompok. Sintaksnya adalah membentuk kelompok heterogen 4 orang, guru memberikan wacana bahan bacaan sesuai
dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama membaca bergantian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menemukan kata kunci, memberikan tanggapan terhadap wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi hasil kelompok,
refleksi. 5 Tipe Jigsaw
Tipe Jigsaw adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dimana pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa yang bekerja
sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal,
baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok. Pada pembelajaran tipe Jigsaw ini setiap siswa menjadi anggota dari 2
kelompok, yaitu anggota kelompok asal dan anggota kelompok ahli.Anggota kelompok asal terdiri dari 3-5 siswa yang setiap
anggotanya diberi nomor kepala 1-5. Nomor kepala yang sama pada kelompok asal berkumpul pada suatu kelompok yang disebut
kelompok ahli. 6 Learning Together
Peserta didik melakukan presentasi materi pelajaran.Setelah itu mereka dalam kelompok heterogen terdiri dari 4 sampai 5 orang
mengerjakan satu
lembar kerja.Guru
menilai hasil
kerja kelompok.Peserta didik kemudian secara individual mengerjakan kuis
yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual. 7 Group Investigation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Group Investigation merupakan pembelajaran kooperatif yang paling komplek dan paling sulit untuk diterapkan, dimana siswa terlibat
dalam perencanaan pemilihan topik yang dipelajari dan melakukan penelitian tindakan kelas yang mendalam atas topik yang dipilihnya,
selanjutnya menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.
C. Kooperatif Tipe Jigsaw