131
MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Sebelum membaca materi yang tertera di bawah, silakan dijawab terlebih dahulu pertanyaan berikut ini : Diskusikan dalam kelompok
Sebutkan barang-barang di sekitarmu yang merupakan buatan luar negeri Mengapa kita mengimpor barang tersebut?
Mungkinkah kita membuat sendiri?
Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasioanal
Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia melakukan perdagangan luar negeri. Faktor-faktor pendorong tersebut terdiri atas hal-hal
berikut
a. Perbedaan Sumber Daya Alam SDA yang Dimiliki
Tidak semua negara memiliki SDA yang sama. Jarang sekali negara yang mempunyai SDA yang lengkap atau serba ada. Kekurangannya memerlukan
kerja sama dengan negara lainnya. Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan oleh suatu negara tergantung pada sumber daya alam yang dimiliki.Perbedaan
sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di negara tersebut.
b. Memperluas Pasar
Suatu negara yang banyak menghasilkan produk tertentu, memerlukan pasar yang lebih luas.Untuk dilakukan ekspor ke luar negeri.
c. Kekurangan Produk Dalam Negeri
Indonesia mengimpor alat transportasi darat, laut, dan udara.Demikian pula komputer, printer, dan persenjataan modern, dibeli dari luar negeri. Melalui
kerja sama dengan luar negeri secara bertahap Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
d. Barang Di Luar Negri Lebih Murah
Tidak selamanya suatu negara berdagang hanya karena mereka tidak mampu memproduksi
barang tersebut.
Terkadang negara
tersebut mampu
memproduksi suatu barang, tetapi mereka tetap mengimpor karena harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
barang itu menjadi lebih murah. Jika mereka harus memproduksi sendiri, biayanyanya akan lebih besar daripada mengimpornya dari luar negeri.
e. Memenuhi Kebutuhan Dunia
Meskipun beberapa negara dapat memproduksi barang yang sama dengan tingkat harga yang sama pula, perdagangan internasional tetap dibutuhkan.
Melalui perdgangan, negara- negara tersebut dapat menjualnya ke pasar dunia dan memperoleh keuntungan besar karena adanya produksi secara massal.
f. Teknologi Eknologi
Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda sehingga barang yang dihasilkan juga berbeda.Perbedaan- perbedaan inilah yang mendorong kegiatan
pertukarang barang antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu negara mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor
mesin- mesin atau alat- alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih baik.
g. Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang- barang, kemungkinan mempunyai kesamaan.Meskipun demikian setiap negara mempunyai selera yang
berbeda.Hal ini mendorong kegiatan perdagangan antarnegara. Misalnya Jepang dan Korea Selatan sama sama menghasilkan barang- barang elektronik
dan ikan tuna dalam jumlah yang hampir sama, tetapi orang jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih suka produk elektronik. Pada kondisi
tersebut, negara Jepang lebih baik mengekspor barang- barang elektronik, sedangkan orang Korea Selatan lebih baik mengekspor ikan tuna. Dengan
demikian, kepuasan dari setiap negara akan terpenuhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori Keunggulan Mutlak Absolute Advantage
Teori keunggulan mutlak dikemukakan oleh Adam Smith 1776 dalam bukunya The Wealth of Nation.Adam Smith menganjurkan perdagangan bebas
sebagai kebijakan yang mampu mendorong kemakmuran suatu negara.Dalam perdagangan bebas, setiap negara dapat menspesialisasikan diri dalam produksi
komoditas yang memiliki keunggulan mutlakabsolut dan mengimpor komoditi yang memperoleh kerugian mutlak.Dengan spesialisasi, masing-masing negara
dapat meningkatkan pertambahan produksi dunia yang dapat dimanfaatkan secara bersama-sama melalui perdagangan internasional. Jadi melalui perdagangan
internasional yang berdasarkan keunggulan mutlak, masing-masing negara yang terlibat dalam perdagangan akan memperoleh keuntungan yang serentak melalui
spesialisasi, bukan dari pengorbanan negara lain. Contoh: Indonesia dan India memproduksi dua jenis komoditi yaitu pakaian dan tas dengan asumsi anggapan
masing-masing negara menggunakan 100 tenaga kerja untuk memproduksi kedua komoditi tersebut. 50 tenaga kerja untuk memproduksi pakaian dan 50 tenaga
kerja untuk memproduksi tas. Hasil total produksi kedua negara tersebut yaitu: pakaian
tas Indonesia
40 20
India 20
30 Output
60 50
Berdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi pakaian dibandingkan dengan India, karena 50 tenaga kerja di
Indonesia mampu memproduksi 40 tenaga kerja dan India hanya bisa memproduksi 20 unit. Sedangkan India memiliki keunggulan mutlak dalam
memproduksi tas karena India bisa membuat 30 tas, Indonesia hanya 20 tas. Jadi Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi pakaian dan India
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
memiliki keunggulan mutlak dalam produksi tas. Apabila Indonesia dan India melakukan spesialisasi produksi, hasilnya akan sebagai berikut.
pakaian tas
Indonesia 80
India 60
Output 80
60
Dengan melakukan spesialisasi hasil produksi semakin meningkat.Karena Indonesia dan India memindahkan tenaga kerja dalam produksi komoditi yang
menjadi spesialisasi. Sebelum spesialisasi, jumlah produksi sebanyak 60 unit pakain dan 40 unit tas. Tetapi setelah spesialisasi, jumlah produksi meningkat
menjadi 80 unit pakaian dan 60 unit tas. Jadi keunggulan mutlak terjadi apabila suatu negara dapat menghasilkan komoditi-komoditi tertentu dengan lebih efisien,
dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori Keunggulan Komparatif Comparative Advantage
David Ricardo
memperkenalkan konsep
comparative advantage
keunggulan komparatif dalam bukunya Principles of Economics and Taxation 1817.Dalam buku itu Ricardo menyatakan bahwa keuntungan perdagangan
internasional sebenarnya bukan pada keunggulan mutlak, melainkan dari keunggulan kompaeartif. Meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan apa
pun dalam produksiny dua komoditas dibanding negara lain, perdagangan yng saling menguntungkan masih dapat berlangsung jika negara tersebut
berspesialisasi pada produk yang memiliki biaya oportunitas paling rendah dibanding produk lain. Perhatikan contoh berikut ini.
Kita asumsikan Jepang dan Amerika Serikat memproduksi dua benda yang sama, yaitu motor dan mobil. Setiap negara kita asumsikan hanya memiliki 100
pekerja.50 pekerja memproduksi motor dan 50 pekerja memproduksi mobil. Negara
Mobil Motor
Rasio tukar dalam negeri Jepang
100 400
1 : 4 Amerika Serikat
80 160
1 : 2 Total Output
180 560
Keterangan : Biaya oportunitas membuat mobil di Jepang adalah 400100 = 4 motor
Biaya oportunitas membuat motor di Jepang adalah 100400 = 0.25 mobil Biaya oportunitas membuat mobil di Amerika Serikat adalah 16080 = 2 motor
Biaya oportunitas membuat motor di Amerika Serikat adalah 80160 = 0,5 mobil
Dari tabel diatas Jepang memiliki keunggulan mutlak di kedua jenis barang.Meskipun demikian, di Jepang, mereka harus melepaskan 4 buah motor
untuk membuat 1 buah mobil.Sebaliknya, Amerika Serikat harus melepaskan 2 motor untuk menciptakan 1 mobil. Jadi, meskipun Amerika Serikat kurang efisien
dibanding Jepang dalam membuat mobil, tetapi relatif lebih baik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
memproduksi mobil dibanding dengan Jepang karena biaya yang dikeluarkan Amerika Serikat lebih rendah dibanding dengan biaya yang harus dikeluarkan
Jepang. Amerika Serikat akan berkosentrasi dalam pembuatan mobi; maka dapat
mengekspor mobil dan mengimpor motor. Sebaliknya, Jepang lebih baik berkosentrasi pada pembuatan motor.Kedua negara demikian dapat memperoleh
keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan. Dari contoh diatas meskipun suatu negara mempunyai semua keunggulan
dari negara lain, kedua negara ini tetap dapat melakukan perdagangan internasional karena perbedaan keunggulan komparatif dapat juga memberikan
keuntungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasioanl merupakan suatu tidakan yang diambil untuk mengantisipasi permasalahan- permasalahan yang mungkin timbul dalam
perdgangan internasional. Tujuannya antara lain untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional, meningkatkan ekspor dan pembangunan ekonomi. Disamping
itu kebijakan perdagangan internasional juga bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri, menjaga keseimbangan neraca pembayaran, dan meningkatkan
lapangan pekerjaan.Kebijakan ini dapat dilakukan dalam bidang impor atau ekspor.
a. Kebijakan di bidang impor 1 Tarif