Kooperatif Tipe Jigsaw TINJAUAN PUSTAKA

19 Group Investigation merupakan pembelajaran kooperatif yang paling komplek dan paling sulit untuk diterapkan, dimana siswa terlibat dalam perencanaan pemilihan topik yang dipelajari dan melakukan penelitian tindakan kelas yang mendalam atas topik yang dipilihnya, selanjutnya menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.

C. Kooperatif Tipe Jigsaw

1. Pengertian Kooperatif Tipe Jigsaw Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins Arends, 2001.Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et. al. sebagai metode Cooperative Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara.Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya Arends, 1997. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain Arends, 1997. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan” Lie,1994. Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi tim ahli saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim atau kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli.Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam.Kelompok asal merupakan gabungan dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 beberapa ahli.Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. 2. Kelebihan dan kekurangan Kooperatif jigsaw Menurut Ibrahim 2000 menyatakan bahwa kelebihan belajar metode kooperatif tipe jigsaw dapat meingkatkan tingkah laku kooperatif dan hubungan yang baik antar siswa, dan dapat mengembangkan kemampuan akademis siswa. Ratumanan 2000 menyatakan bahwa interaksi yang terjadi dalam belajar kooperatif tipe jigsaw dapat memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa. Sedangkan untuk kelemahan metode belajar kooperatif tipe jigsaw menurut roy killen,1996 yaitu : a Prinsip pola pembelajaran ini adalah “peer teaching”. Belajar untuk teman sendiri, ini akan menjadi kendala karena perbedaan persepsi dalam memahami konsep yang akan didiskusikan bersama siswa lain. Dalam hal ini pengawasan guru menjadi hal mutlak diperlukan, agar jangan sampai terjadi “missconception” bDirasa sulit meyakinkan siswa untuk mampu berdiskusi menyampaikan materi kepada teman, jika siswa tidak punya rasa percaya diri. c Rekod siswa tentang nilai, kepribadian, perhatian siswa harus sudah dimiliki oleh pendidik dan ini biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama mengenali tipe-tipe siswa dalam kelas tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 dAwal penggunaan metode ini biasanya sulit dikendalikan, biasanya utuh waktu yang cukup dan matang sebelum pembelajaran ini berjalan dengan baik. 3. Persiapan Dalam Pembelajaran Kooperatif Jigsaw a. Pembentukan Kelompok Belajar Pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa dibagi menjadi dua anggota kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Kelompok kooperatif awal kelompok asal. Siswa dibagi atas beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 anggota.Setiap anggota diberi nomor kepala, kelompok harus heterogen terutama di kemampuan akademik. 2 Kelompok ahli Kelompok ahli anggotanya adalah nomor kepala yang sama pada kelompok asal.Disini guru menegaskan siswa belajar bersama untuk menjadi ahli sesuai dengan materi yang telah menjadi tanggung jawab siswa. b. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran kooperatiftipe Jigsaw ini berbeda dengan kelompok kooperatif lainnya, karena setiap siswa bekerja sama pada dua kelompok secara bergantian, dengan langkah- langkah pembelajaran sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 a Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal, berangotakan 3-5 orang. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya A,B,C,D. b Membagi wacana atau tugas sesuai dengan materi yang diajarkan. Masing-masing siswa mendapat wacana atau tugas yang berbeda, nomor kepala yang sama mendapat tugas yang sama pada masing- masing kelompok. c Kumpulkan masing-masing siswa yang memiliki wacana atautugas yang sama dalam satu kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sama dengan jumlah wacana atautugas yang telah dipersiapkan oleh guru. d Dalam kelompok ahli ini tugaskan agar siswa belajar bersama untuk menjadi ahli sesuai dengan wacana atautugas yang menjadi tanggung jawabnya. e Tugas bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan dapat menyampaikan informasi tentang hasil wacana atautugas yang telah dipahami kepada kelompok kooperatif kelompok asal. Poin c,d dan e dilakukan dalam waktu 30 menit. f Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli masing- masing siswa kembali ke kelompok asal. g Beri kesempatan secara bergilir masing-masing siswa untuk menyampaikan hasil dari tugas di kelompok ahli. Poin f dan g dilakukan dalam waktu 20 menit. h Bila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara keseluruhan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 masing-masing kelompok menyampaikan hasilnya dan guru memberikan klarifikasi 10 menit. Langkah-langkah di atas sama seperti pendapat Stahl dan Aronson, Elliot dalam Wirta:2003 yang membagi menjadi 3 fase, yaitu: Fase I. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut. Dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase II. Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jelas menyuguhkan berbagai fakta, pengalaman, fenomena fisis yang berkaitan lagsung dengan materi. Fase III. Kelompok Dasar Asal atau Base Group Siswa dikelompokkan menjadi kelompok asal dasar dengan anggotanya 5 sampai 6 orang dengan kemampuan akademik yang heterogen. Setiap anggota kelompok diberikan sub pokok bahasan atautopik yang berbeda untuk mereka pelajari. Fase IV. Kelompok Ahli atau Expert Group Siswa yang mendapat topik yang sama berdiskusi dalam kelompok ahli. Fase V. Tim Ahli kembali kekelompok dasar Siswa kembali kekelompok dasar asal untuk menjelaskan apa yang mereka dapatkan dalam kelompok ahli. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 Fase VI. Evaluasi Semua siswa diberikan tes meliputi semua topik. Fase VII. Memberikan Penghargaan Guru memberikan penghargaan baik secara individual maupun kelompok.

D. Motivasi Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta: studi penelitian pada siswa kelas VIII D di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

5 21 92

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi : studi kasus siswa kelas XI IPS 1 SMA N I Depok Yogyakarta.

0 0 2

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XF SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1 9 273

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tour Naments (TGT) pada mata pelajaran ekonomi untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta.

0 0 258

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 0 231

Penerapan metode kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi : studi kasus pada siswa kelas XII IPS SMA Santa Maria Yogyakarta - USD Repository

0 0 188