6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Ada banyak persoalan yang dihadapi oleh guru pada waktu berdiri di
depan kelas. Untuk mengatasi permasalah yang dihadapi, guru dapat menggunakan penelitian kelas. Pengertian penelitian tindakan kelas, untuk
mengidentifikasi penelitian
kelas, adalah
penelitian yang
mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, dalam suatu tindakan yang dilakukan dengan disiplin inkuiri, atau suatu usaha
seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan Hopkins, 1993:4 dalam
Wiriaatmadja, 2006:11. Pengertian penelitian tindakan kelas menurut Arikunto, 2007:2-3 dan Aqib, 2006:12-13adalah sebagai berikut:
a. Penelitian. Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan. Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa. c. Kelas. Dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan kelas
adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersamaan Arikunto, 2007:3.
2. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas. Untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan
Kelas kita perlu mengetahui ciri-ciri atau karakteristiknya. Adapun karakteristik yang bersifat umum antara lain sebagai berikutEbbut, 1985
Suyanto, K. E dkk, 2006:8: a. Berangkat dari permasalahan faktual yang timbul dalam kegiatan
pembelajaran sehari-hari. b. Adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki
proses belajar mengajar di kelas tersebut. c. Adanya proses pelaksanaan penelitian sebagai suatu rangkaian siklus
yang berkelanjutan. Di dalam dan diantara siklus-siklus itu ada informasi yang merupakan balikan dari apa yang telah dilakukan oleh peneliti.
3. Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses
yang dinamis dimana ada empat Gambar 2.1Susilo, 2006:9-12yaitu: a. perencanaan tindakan
b. pelaksanaan atau implementasi tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
c. observasi dan interpretasi, dilanjutkan dengan analisa dan evaluasi d. refleksi
Gambar 2.1 Spiral Kemmis dan Taggart 1988
Wiriaatmadja, 2006:66
Keterangan Gambar 2.1 Susilo, 2006:9-12: 1. Perencanaan tindakan
Perencanaan tindakan hendaknya memanfaatkan secara optimal teori- teori yang relevan dan pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh dari
masa lalu dalam kegiatan pembelajaran ataupenelitian yang sebidang. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas. 2. Pelaksanaan tindakan
Jika perencanaan telah selesai dilakukan, maka skenario tindakan dapat dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang aktual menggunakan
metode Jigsaw sesuai dengan rencana yang telah disusun. Untuk menjamin mutu kegiatan pembelajaran, guru atau tim peneliti dapat memodifikasi
ACT O
B SER
V ACT
O B
SER VE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
tindakan walaupun implementasi sedang dalam proses, tetapi jika tidak terlalu mendesak perubahan dapat dilakukan setelah satu siklus selesai.
3. Observasi Pada saat pelaksanaan tindakan, kegiatan observasi dilakukan secara
bersamaan. Secara umum, kegiatan observasi dilakukan untuk merekam proses yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Mengingat observasi
menyatu dalam pelaksanaan tindakan, maka perlu dikembangkan sistem dan prosedur observasi yang mudah dilakukan.
4. Refleksi Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis,
interpretasi, dan eksplanasi penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Refleksi merupakan bagian yang amat
penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan intervensi yang
dilakukan. Komponen-komponen refleksi dapat digambarkan pada Gambar 3.2.Bila hasil perbaikan yang diharapkan belum tercapai pada Siklus 1,
maka tindakan perlu dilanjutkan pada siklus 2.Pada siklus kedua ini perlu dilakukannya perencanaan kembali.Siklus ini merupakan kesatuan dari
kesatuan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, analisis dan evaluasi, serta refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Ruang Lingkup Pembelajaran Kooperatif