87
kelompok, 80,95 siswi tidak melamun serta 95,24 siswi tidak mengacaukan kegiatan. Siswa juga memiliki minat yang sangat tinggi
100 untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar metode pengajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran berikutnya seperti yang telah
dilakukan pada siklus I.
B. AnalisisMotivasiSiswaSebagaiDampakPenerapanMetodeKoopertaifTipeJi gsaw Pada Mata PelajaranEkonomi
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi
terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar yang terjadi pada diri
siswa. Berikut ini disajikan tentang hasil analisis angket motivasi siswa terhadap model pembelajaran tipe jigsaw pada siklus I:
Tabel 5.9 Motivasi Siswa Sebelum Penerapan Jigsaw
Skala Motivasi f
Frekuensi Kategori
81-100 -
- A
66-80 11
52,38 B
56-65 9
42,38 C
46-55 1
4,76 D
0-45 -
- E
Sumber: Lampiran 12a, hal 160
Keterangan : A = Motivasi Sangat Tinggi
B = Motivasi Tinggi C = Motivasi Cukup
D = Motivasi Rendah E = Motivasi Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 5.10 Motivasi Siswa Setelah Penerapan Jigsaw
Skala Motivasi F
Frekuensi Kategori
81-100 4
19,05 A
66-80 16
76,19 B
56-65 1
4,76 C
46-55 -
D 0-45
- -
E
Sumber: Lampiran 12b, hal 161
Keterangan : A = Motivasi Sangat Tinggi
B = Motivasi Tinggi C = Motivasi Cukup
D = Motivasi Rendah E = Motivasi Sangat rendah
Tabel 5.9 dan tabel 5.10menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Sebagian besar siswa 19,05 mempunyai
motivasi yang sangat tinggi, 76,19 siswa mempunyai motivasi yang tinggi, dan 4,76 siswa mempunyai motivasi yang cukup. Dibandingkan dengan
sebelum menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa lebih antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini terbukti dari
kenaikan skor siswa yang mempunyai motivasi tinggi pada pra penelitian sebesar 52,38 menjadi 19,05, sedangkan siswa yang mempunyai motivasi
cukup mengalami penurunan dilihat dari skor pra penelitian sebesar 42,86 menjadi 4,74. Dan siswa yang mempunyai motivasi rendah pada saat pra
penelitian sebanyak 4,76 siswa menjadi tidak ada setelah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan terdapat peningkatan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
terdapat 76,19 siswa mempunyai motivasi sangat tinggi. Hal ini disebabkan siswa menjadi antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, ini
menumbuhkan motivasi siswa pada siklus I masuk dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil angket, hampir semua siswa mempunyai kesadaran
dan ketertarikan untuk belajar, walaupun kesadaran itu berasal dari dalam maupun luar diri siswa. Siswa malu jika mendapat nilai jelek. Sementara siswa
akan merasa aman jika mengikuti dan menguasai pelajaran. Siswa berusaha bertanya dan meminta bantuan teman atau guru jika mendapat kesulitan dalam
pembelajaran. Sementara pada tabel berikut disajikan tentang hasil analisis angket minat siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Tabel 5.11 Minat Siswa Dengan Pembelajaran Metode Tipe Jigsaw
Skala Motivasi f
Frekuensi Kategori
40,5-50 14
66,67 A
33-40,4 7
33,33 B
28-32 -
- C
23-27 -
- D
0-22 -
- E
Sumber: 13a, hal 164
Keterangan : A = Sangat Berminat
B = Berminat C = Cukup Berminat
D = Kurang Berminat E = Tidak Berminat
Motivasi belajar siswa secara umum dikategorikan sangat baik sebagaimana tersaji pada tabel 5.9 dan 5.10, didukung oleh hasil analisis minat
siswa terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
tersaji dalam tebel 5.11 menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang tidak berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini ditunjukkan
dengan presentase yaitu sebanyak 66,6 siswa sangat berminat dan 33,33 siswa berminat dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Menurut
pendapat peneliti, siswa berminat dengan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw karena metode ini baru diperkenalkan kepada siswa sehingga siswa
sangat antusias dan senang mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil angket, metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membuat siswa
merasa tertantang untuk berfikir, berani dan bersaing secara sehat dalam mengeluarkan pendapat sehingga menumbuhkan minat dalam diri siswa
mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN