77
1. Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan dari guru dan atau teman tentang materi pembelajaran IPA
Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan dan atau menjawab pertanyaan dari guru atau teman tentang materi pelajaran IPA selama tiga
pertemuan dapat dilihat pada tabel IV.9. Tabel IV.9 Keaktifan Siswa pada Indikator Pertama
No. Nama
Indikator 1 Jumlah turus
Rata-rata Kriteria
1. Y. D.R
2 2,64
Tidak aktif 2.
A. A. Y 2,64
Tidak aktif 3.
Pd 2,64
Tidak aktif 4.
A. T 1
2,64 Tidak aktif
5. Nda
2 2,64
Tidak aktif 6.
Sta 2,64
Tidak aktif 7.
I. Y 8
2,64 Aktif
8. Ar
2 2,64
Tidak aktif 9.
D. A 7
2,64 Aktif
10. T. M
1 2,64
Tidak aktif 11.
Sp 2
2,64 Tidak aktif
12. Irm
15 2,64
Aktif 13.
Z. B 4
2,64 Aktif
14. C. R. P.
4 2,64
Aktif 15.
Arf 2
2,64 Tidak aktif
16. Fk
3 2,64
Aktif 17.
J. A 2
2,64 Tidak aktif
18. Nfl
2,64 Tidak aktif
19. Nra P
2,64 Tidak aktif
20. Amd
7 2,64
Aktif 21.
Dms 2,64
Tidak aktif 22.
AdR 3
2,64 Aktif
23. Wd
2,64 Tidak aktif
24. K. Y
2,64 Tidak aktif
25. Ans
1 2,64
Tidak aktif Jumlah
66 Rata-rata
2,64 Jumlah siswa yang aktif
8
Data dari tabel IV.9 dapat diketahui bahwa siswa yang aktif selama proses pembelajaran sebanyak 8 siswa atau 32 dari 25 siswa. Keaktifan
siswa dalam bertanya kepada guru dan atau teman pada kondisi awal adalah 28 sedangkan indikator ketercapaian dalam satu siklus adalah
78
32, maka persentase kenaikannya adalah 4. Jadi, target ketercapaian untuk siklus I pada indikator pertama keaktifan sudah tercapai.
Ketercapaian indikator pertama tentang keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran nampak
pada tahap-tahap pembelajaran melalui metode inkuiri terbimbing. Tahap- tahap dalam metode inkuiri terbimbing yang dapat mendorong siswa untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan baik dari guru maupun dari teman tentang materi pelajaran IPA dapat dilihat pada tahap tiga tahap. Tiga
tahap tersebut adalah tahap merumuskan masalah, tahap mengajukan hipotesis, dan tahap mengumpulkan data.
Pada tahap merumuskan masalah, siswa didorong untuk bertanya kepada guru tentang materi IPA. Ketika peneliti menunjukkan berbagai
fenomena selama proses pembelajaran berlangsung, muncul berbagai pertanyaan dari siswa untuk merumuskan masalah. Pada pertemuan
pertama, peneliti menunjukkan kepada siswa batuan beku. Berbagai contoh batuan beku yang ditunjukkan mendorong siswa untuk bertanya.
Contoh pertanyaan yang diajukan siswa dalam tahap merumuskan masalah ketika peneliti menunjukkan contoh batu yang melapuk dapat dilihat pada
gambar IV.1 halaman 79.
79
Gambar IV.1 Rumusan Masalah dan Hipotesis Siswa Gambar IV.1 dapat diperoleh bukti tentang rumusan masalah dan
hipotesis yang diajukan siswa dalam proses pembelajaran. Rumusan masalah yang diajukan siswa ketika memasuki tahap merumuskan masalah
dalam metode inkuiri terbimbing terdiri dari beberapa pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan siswa yaitu “Mengapa batu bisa pecah?”, “Apa
yang menyebabkan batu pecah?”, “Bagaimana proses terjadinya batu sehingga bisa peca
h?”,”Apakah gesekan mempengaruhi pecahnya batu?”. Pertanyaan yang diajukan siswa dalam tahap merumuskan
masalah, membuktikan bahwa metode inkuiri terbimbing dapat mendorong siswa untuk aktif mengajukan pertanyaan kepada peneliti.
Bentuk keaktifan siswa yang lain ditunjukkan siswa ketika pembelajaran memasuki tahap mengajukan dugaan sementara atau
hipotesis. Tahap mengajukan hipotesis dalam pembelajaran, siswa didorong untuk menjawab beberapa pertanyaan yang telah diajukan ketika
80
siswa merumuskan masalah. Jawaban sementara yang diajukan siswa terlihat pada jawaban siswa dalam menjawab rumusan masalah yang dapat
dilihat pada gambar IV.1. Data dari gambar IV.1 diperoleh data tentang jawaban sementara yang diajukan oleh siswa untuk menjawab rumusan
masalah yang telah diajukan. Jawaban sementara yang diajukan siswa pada pertanyaan pertama “Mengapa batu bisa pecah?”jawaban sementara
dari siswa yaitu “Karena adanya proses pelapukan”. Pada pertanyaan yang kedua,
“Apa yang menyebabkan batu pecah?” jawaban sementara ya
ng diajukan siswa yaitu “karena dilapukkan oleh akar lumut gesekan dan perubahan cuaca”. Pada pertanyaan yang ketiga yaitu “Bagaimana
proses terjadinya batu sehingga bisa pecah?” jawaban sementara yang diajukan siswa yaitu
“Pelapukan biologi terjadi karena pengaruh kegiatan makhlukhidup. Pelapukan fisika: mengalami perubahan fisik baik bentuk
maupun ukurannya. Pelapukan kimia: terjadi karena batuan yang terus- menerus dialiri air laut, juga akan mengalami pelapukan akibat zat-
zat”. Sedangkan dari pertanyaan
”Apakah gesekan mempengaruhi pecahnya batu?”jawaban sementara dari siswa yaitu “ya”.
Tahap mengumpulkan data dalam metode inkuiri terbimbing mendorong siswa untuk menjawab rumusan masalah. Kegiatan yang
dilakukan siswa dalam tahap mengumpulkan data yaitu siswa mengamati batuan dan melakukan percobaan untuk menjelaskan salah satu contoh
proses pelapukan secara fisika, kimia dan biologi secara berkelompok. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua dalam tahap
mengumpulkan data mendorong siswa untuk bekerja secara kelompok.
81
Kegiatan kelompok yang dilakukan siswa bertujuan untuk mengamati berbagai jenis batuan baik batuan beku, endapan maupun metamorf.
Kegiatan pengamatan batuan yang dilakukan secara berkelompok, mendorong siswa untuk menemukan ciri-ciri dan keguanaan dari batuan.
Kegiatan yang dilakukan siswa pada tahap mengumpulkan data khususnya dalam mengamati batuan, mendorong rasa ingin tahu siswa
untuk mengamati berbagai contoh batuan baik batuan beku, endapan maupun metamorf. Rasa ingin tahu siswa yang muncul ketika mengamati
batuan mendorong siswa untuk bertanya dan berdiskusi baik kepada teman yang lain maupun kepada peneliti. Kegiatan diskusi yang dilakukan siswa
untuk memecahkan persoalan tentang ciri-ciri dan kegunaan dari batuan mendorong siswa untuk bertanya dan menjawab tentang materi pelajaran
IPA. Diskusi yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran menurut Asrori 2009: 30 dapat membantu siswa untuk mengubah atau
menguatkan gagasan-gagasan yang dimiliki siswa. Kegiatan diskusi selama proses pembelajaran melalui metode
inkuiri terbimbing dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan gagasan siswa lain dan mengemukakan pendapat siswa.
Kegiatan diskusi yang dilakukan siswa untuk bertanya jawab menurut Asrori 2009: 30 mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
membangun pengetahuannya sendiri. Jadi pada tahap mengumpulkan data dalam proses pembelajaran dapat mendorong siswa untuk berdiskusi.
Aktivitas diskusi yang dilakukan siswa dapat mendorong siswa untuk memahami tentang materi yang sedang dipelajarinya.
82
Jadi, melalui pembelajaran inkuiri terbimbing keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan kepada guru dan atau teman
tentang materi IPA selama proses pembelajaran berlangsung nampak pada tahap-tahap pembelajaran melalui metode inkuiri terbimbing. Tahap-tahap
dalam metode inkuiri terbimbing yaitu ketika pembelajaran memasuki tahap merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, serta tahap
mengumpulkan data. Tahap-tahap inilah yang dapat mendorong siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan tentang materi IPA selama
proses pembelajaran berlansung. Aktivitas siswa bertanya jawab dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan gagasan
siswa lain dan mendorong siswa membangun pemahaman sendiri sehingga.
2. Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat