59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini akan dibahas dua hal yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian akan dibahas tentang perencanaan, pelaksanaan dan
observasi, serta refleksi. Pada bagian pembahasan akan dibahas mengenai kualitas proses dan hasil pembelajaran.
4.1. Deskripsi Penelitian
Deskripsi penelitian dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
4.1.1. Perencanaan
Berdasarkan dari hasil observasi sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti menemukan permasalahan tentang proses pembelajaran. Salah
satu permasalahan tersebut berupa rendahnya keaktifan siswa selama proses pembelajaran dalam mata pelajaran IPA yang mengakibatkan
rendahnya prestasi belajar siswa kelas V SD N Plaosan 1. Tahap perencanaan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode
inkuiri terbimbing. Tahap perencanaan dalam penelitian, peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran, perangkat penelitian dan target
untuk mencapai indikator dari prestasi belajar dan indikator keaktifan. Perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPP, Lembar kerja siswa, dan
soal evaluasi. Perangkat penelitian berupa lembar observasi tentang
keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Perencanaan pelaksanaan pembelajaran direncanakan selama tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dan pertemuan kedua dilaksanakan
60
dengan alokasi waktu dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Pertemuan ke tiga dilaksanakan dengan alokasi waktu tiga jam pelajaran 3 x 35 menit. Pada
pertemuan ke tiga waktu pembelajaran dilaksanakan selama dua jam pelajaran 2 x 35 menit sedangkan satu jam pelajaran digunakan untuk
evaluasi.
4.1.2. Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Maret 2013
dengan alokasi waktu dua jam pelajaran 2 x 35 menit dengan materi ajar yaitu tentang jenis-jenis batuan, ciri-ciri, manfaat dan jenis batuan beku.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Maret 2013 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran 2 x 35 menit dengan materi ajar yaitu
batuan endapan dan malihan. Pertemuan ke tiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 April 2013 dengan alokasi waktu tiga jam pelajaran 3 x 35
menit dengan rincian yaitu dua jam pelajaran digunakan untuk kegiatan pembelajaran pada materi proses pelapukan batuan secara fisika, kimia,
dan biologi Satu jam pelajaran 1 x 35 menit digunakan untuk evaluasi. Berdasarkan diskusi dengan guru kelas, pelaksana dalam penelitian ini
adalah peneliti. Peneliti bertindak sebagai guru selama penelitian berlangsung karena peneliti lebih memahami rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti. Kelompok study menjadi pengamat untuk mengamati proses pembelajaran khususnya mengamati
keaktifan siswa dengan lembar observasi keaktifan dan dibantu dengan camcorder
.
61
Pertemuan pertama dilaksanakan selama dua jam pelajaran dengan materi batuan beku yang dilaksanakan di kelas. Pertemuan yang kedua
dilaksanakan dengan materi yang dibahas adalah jenis batuan endapan dan batuan malihan. Pertemuan yang ketiga, materi yang dibahas adalah jenis
pelapukan batuan yaitu pelapukan biologi, kimia dan fisika. Kegiatan pada pertemuan ketiga, siswa banyak melakukan praktikum untuk menyelidiki
jenis pelapukan. Materi pelapukan secara biologi dan kimia kegiatan pembelajarannya dilaksanakan didalam kelas, sedangkan pelapukan fisika
kegiatan pembelajaran dilaksanakan di halaman luar kelas. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa kemudian masuk ke kelas. Peneliti
bersama dengan siswa menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. Pada percobaan yang pertama merupakan salah satu contoh proses pelapukan
biologi, pada percobaan yang kedua merupakan salah satu contoh proses pelapukan secara kimia dan pada percobaan yang ketiga merupakan salah
satu contoh proses pelapukan secara fisika.
4.1.3. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati kualitas proses dan hasil pembelajaran melalui metode inkuiri terbimbing. Kualitas proses yang
diamati adalah
keaktifan siswa
selama proses
bembelajaran berlangsung.Keaktifan siswa diamati atau diobservasi secara langsung
oleh kelompok studi selama proses pembelajaran. Kualitas hasil berupa prestasi belajar siswa yang dapat diamati dari hasil pekerjaan siswa yang
berupa Lembar Kerja Siswa LKS dan evaluasi pada akhir pertemuan.
62
4.1.4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk melihat kembali kekurangan dan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran yang telah dilaksanakan
pada setiap pertemuan. Selain melihat kembali permasalahan dan kekurangan yang ada pada setiap pertemuan, peneliti juga melihat
ketercapaian indikator pada kualitas proses yaitu keaktifan maupun kualitas hasil yaitu prestasi belajar pada akhir siklus I.
Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2013, secara umum pelaksanaan
pembelajaran sudah sesuai dan berjalan dengan baik. Namun masih ada beberapa masalah yang timbul selama proses pembelajaran. Permasalahan
muncul pada tahap merumuskan masalah. Ketika peneliti menunjukkan berbagai jenis batuan beku pada tahap merumuskan masalah, siswa masih
mengalami kesulitan untuk mengajukan pertanyaan. Masalah tentang kesulitan siswa dalam mengajukan pertanyaan mengakibatkan waktu
pembelajaran pada tahap merumuskan masalah menjadi lebih lama. Lamanya siswa dalam merumuskan masalah mengakibatkan waktu tidak
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah direncanakan sebelumnya.
Pada pertemuan kedua Rabu, 27 Maret 2013 secara umum proses pembelajaran berjalan dengan baik. Ketika peneliti menunjukkan kepada
siswa beberapa jenis batuan, siswa mulai aktif untuk mengajukan pertanyaan. Peneliti kemudian memberi tugas kepada setiap kelompok
untuk mengeluarkan selembar kertas untuk menuliskan pertanyaan yang
63
muncul dari semua siswa. Tugas yang diberikan peneliti bertujuan untuk melibatkan semua siswa dalam proses pembelajaran khususnya pada tahap
merumuskan masalah. Sehingga peneliti tidak lagi menuliskan pertanyaan yang diajukan siswa di papan tulis. Permasalahan dalam pertemuan kedua
ini, terjadi pada masalah teknis. Masalah yang teknis yang timbul adalah proses perekaman video ketika proses pembelajaran. Proses perekaman
video hanya menggunakan video laptop, hal ini mengakibatkan perekaman video menjadi kurang maksimal.
Masalah yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran masih sama pada pertemuan pertama, yaitu peneliti masih belum bisa mengatur waktu
yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembalajaran. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sudah sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan sudah sesuai dengan metode inkuiri terbimbing. Siswa sudah lebih baik dalam mengajukan pertanyaan tentang
materi batuan. Pada pertemuan ketiga pada tanggal 13 April 2013, proses
pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Pembelajaran sudah sesuai dengan rencana yang sudah direncanakan sebelumnya. Namun pada saat
siswa sedang melakukan percobaan tentang salah satu contoh peristiwa pelapukan kimia, reaksi antara cuka dengan batu kapur atau gamping
menimbulkan panas. Reaksi panas ini mengkibatkan tempat untuk mereaksikan menjadi rusak. Perlu bimbingan dan arahan yang lebih jelas
dari peneliti, sehingga siswa dapat lebih berhati-hati ketika sedang
64
melakukan percobaan. Perlu pendampingan dari peneliti ketika siswa sedang melakukan percobaan agar keselamatan siswa dapat terjaga.
Pada percobaan tentang salah satu proses pelapukan secara fisika, masalah yang timbul adalah kurangnya waktu untuk melakukan
percobaan. Ketika siswa membakar arang, membutuhkan waktu yang lama, sehingga ketika membakar batu sampai batu menjadi panas
memerlukan waktu yang banyak. Hal ini, mengakibatkan waktu pembelajaran menjadi lebih lama dan tidak sesuai dengan rencana
pembelajaran.
4.2. Hasil Penelitian