7
dalam ingatan siswa. Dengan metode inkuiri terbimbing pembelajaran terletak pada diri siswa yang sedang belajar. Siswa sendirilah yang
membangun pengetahuannya sendiri bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Siswa berusaha menemukan pengetahuan dari berbagai sumber
belajar baik benda maupun peristiwa yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa dalam proses pembelajaran.
Selain itu untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, metode inkuiri terbimbing akan memberikan dorongan
rasa ingin tahu pada diri siswa, sehingga siswa akan berusaha mencari dan menemukan sendiri tentang konsep yang sedang dipelajarinya. Siswa akan
berusaha secara aktif untuk mencari informasi dan data yang dibutuhkan untuk mengkaji suatu permasalahan dalam proses pembelajaran, baik
dengan diskusi maupun mencari informasi dari sumber yang lain. Jadi metode inkuiri terbimbing dapat mendorong siswa untuk berpartisipasi
secara aktif baik secara fisik maupun mental dalam proses pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah, peneliti merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
5.1. Bagaimana penerapan metode inkuiri terbimbing dalam upaya untuk
meningkatkan keaktifan siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 dalam mata pelajaran IPA?
5.2. Bagaimana penerapan metode inkuiri terbimbingdalam upaya untuk
meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1?
8
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.3.1.
untuk mengetahui penerapan metode inkuiri terbimbing dalam upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 dalam
mata pelajaran IPA. 1.3.2.
untuk mengetahui penerapan metode inkuiri terbimbing dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Plaosan
1. 1.4
Batasan Masalah
Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah dan tersirat dalam rumusan masalah dan karena luasnya materi IPA di Sekolah
Dasar maka penelitian ini dibatasi pada peningkatan keaktifan dan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPA. Masalah dibatasi pada kompetensi dasar
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan materi jenis batuan dan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Untuk
mengatasi masalah tersebut peneliti menggunakan metode inkuiri terbimbing.
1.5 Definisi Operasional
Agar tidak mengalami penafsiran yang berbeda, maka penulis membatasi
pengertian sebagai berikut:
1.5.1. Prestasi belajar merupakan merupakan hasil yang telah dicapai dalam
menguasai pengetahuan atau keterampilan suatu pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai.
9
1.5.2. Keaktifan merupakan pola tingkah laku siswa yang ditandai dengan
bertanya, memberikan jawaban, memberikan pendapat, menanggapi pendapat serta mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru selama proses
pembelajaran. 1.5.3.
Metode inkuiri terbimbing adalah metodemetode inkuiri dimana pelaksanaan proses pembelajarannya dilakukan atas petunjuk dari guru.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1.6.1. bagi peneliti
Dapat menambah pengalaman yang berharga dalam upaya menerapkan teori yang telah diterima untuk menerapkan metode inkuiri yang dapat
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SDNegeri Plaosan 1 khususnya dalam mata pelajaran IPA.
1.6.2. bagi siswa
Dapat memberikan pengalaman yang bermakna pada siswa khususnya penerapan metode inkuiri terbimbing yang dapat meningkatkan keaktifan
dan prestasi belajar dalam pembelajaran IPA. 1.6.3.
bagi guru Dapat menjadi masukan untuk membuat pembelajaran inovatif yang dapat
dikembangkan dalam berbagai materi pelajaran yang lain. 1.6.4.
bagi sekolah Dapat menambah bahan bacaan yang dapat memberikan dorongan untuk
para guru dalam melakukan pembaharuan dalam pembelajaran yang inovatif.
10
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Pada bagian tinjauan literatur ini ada sembilan hal yang akan dibahas. Sembilan hal tersebut adalah kajian teori, hakikat ilmu pengetahuan alam, teori
konstruktivisme, metode inkuiri, penelitian tindakan kelas, penelitian yang relevan, desain penelitian yang relevan, kerangka berpikir serta hipotesis tindakan.
2.1. Kajian Teori
Pada bagian kajian teori ada tiga hal yang akan dibahas. Ketiga hal tersebut adalah keaktifan belajar, belajar, dan prestasi belajar.
2.1.1 Keaktifan Belajar
Pada bagian keaktifan belajar ada dua hal yang akan dibahas. Kedua hal tersebut adalah pengertian keaktifan dan indikator keaktifan.
2.1.1.1 Pengertian Keaktifan
Aktif menurut kamus besar bahasa Indonesia 2008: 31 berarti giat bekerja, berusaha. Keaktifan berarti kegiatan; kesibukan. Menurut
Yamin 2007: 76 aktif dalam diri seseorang berarti adanya keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Sedangkan menurut Dimyati dan
Mudjiyono 2006: 45 mengatakan bahwa: “keaktifan dalam proses pembelajaran memiliki bentuk yang
beraneka ragam, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Dari kegiatan fisik dapat berupa membaca, mendengar, menulis,
serta berlatih keterampilan-keterampilan. Sedangkan contoh kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan
yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi,