37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian metodologi penelitian ini ada sembilan hal yang akan dibahas. Kesembilan hal tersebut adalah jenis penelitian, rencana tindakan, setting
penelitian, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas, indeks kesukaran soal, teknik pengumpulan data, analisis data, dan jadwal penelitian.
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas menurut Daryanto 2011: 3 merupakan
suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan menurut Lewin dalam
Kunandar, 2011: 42, terdiri atas rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian
ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.
Model yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis Mc Taggart. Model Kemmis Mc Taggart menurut Kusumah
dan Dwitagama 2010: 20 merupakan model pengembangan dari Lewin, dimana model Lewin terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sedangkan komponen dalam model Kemmis Mc Taggart terdiri dari perencanaan, tindakan acting dan
pengamatan observing, refleksi reflect, dimana komponen tindakan dan pengamatan menjadi satu kesatuan. Model siklus Penelitian Tindakan
38
Kelas menurut Kemmis McTaggart yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar III.1.
Model Kemmis Mc Taggart seperti pada gambar III.1, siklus dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari perencanaan, tindakan dan
observasi serta refleksi. Tahap perencanaan, peneliti melaksanakan satu siklus dalam tiga kali pertemuan dan sekali untuk evaluasi. Pembelajaran
dalam setiap pertemuan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Tahap aksi dan refleksi terlihat menjadi satu kesatuan, hal ini berarti bahwa pada
tahap tindakan dan observasi dilakukan dalam satu waktu. Tahap refleksi merupakan langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau
dilakukan oleh guru maupun siswa. Tahap refleksi, guru membayangkan kembali peristiwa yang sudah lampau, yaitu ketika tindakan berlangsung.
3.2. Rencana Tindakan
Pada bagian rencana tindakan ada dua hal yang akan dibahas. Kedua hal tersebut adalah persiapan dan rencana setiap siklus.
Gambar III.1 Model PTK Kemmis McTaggart
39
3.2.1. Persiapan
Peneliti melakukan berbagai persiapan sebelum melaksanakan penelitian. Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum penelitian yaitu 1
Peneliti meminta surat ijin dari kampus yang diminta dari sekretariat prodi PGSD untuk melakukan penelitian di SD Negeri Plaosan 1. 2 Peneliti
meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas V SD Negeri Plaosan 1 untuk melakukan kegiatan penelitian. 3 Peneliti melakukan observasi
pada siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 untuk memperoleh gambaran tentang tingkah laku siswa dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran
IPA di kelas. 4 Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Plaosan 1 untuk mengetahui gambaran mengenai keaktifan dan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. 5 Peneliti mengidentifikasi masalah yaitu rendahnya keaktifan dan prestasi belajar
pada mata pelajaran IPA.
3.2.2. Rencana setiap Siklus
Rencana setiap siklus yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan penelitian dilaksanakan sesuai dengan model Kemmis McTaggart.
Model Kemmis McTaggart terdiri dari empat tahap. Tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian yaitu perencanaan, tindakan dan observasi serta
refleksi.
3.2.2.1 Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan dalam siklus meliputi menyiapkan perencanaan
pembelajaran dan
instrumen penelitian.
Perangkat pembelajaran yang disiapkan meliputi silabus, rencana pelaksanaan
40
pembelajaran RPP serta lembar kerja siswa LKS, kisi-kisi soal dengan jumlah soal 36 soal beserta kunci jawaban. Selain menyusun perangkat
pembelajaran, peneliti menyusun instrumen penelitian yang berupa lembar pengamatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan
kriteria keberhasilan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
3.2.2.2 Tindakan
Tindakan dalam siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Dalam tahap ini, peneliti bertindak sebagai pelaksana guru dalam
penelitian. Peneliti menerapkan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pambelajaran yang telah dibuat dengan motode inkuiri
terbimbing. Materi pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua membahas tentang materi batuan beku, endapan dan malihan. Kegiatan
pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua yaitu siswa dan peneliti melakukan kegiatan tanya jawab tentang jenis batuan yang ada disekitar.
Siswa didorong oleh peneliti untuk merumuskan pertanyaan dari jenis- jenis batuan yang ditunjukkan oleh peneliti, misalnya dengan pertanyaan
“Bagaimanakah warna dari batuan tersebut?”. Siswa merumuskan jawaban sementara dari pertanyaan yang telah diajukan.Siswa dibagikan LKS.
Siswa mengamati batuan secara berkelompok dengan bantuan lup. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok. Siswa berdiskusi dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan berdasarkan hasil pengumpulan data. Siswa dibimbing dengan peneliti menyimpulkan pembelajaran tentang jenis-jenis
batuan dan kegunaannya.
41
Pertemuan ketiga dalam penelitian ini, siswa dan peneliti bertanya jawab tentang batuan yang melapuk. Siswa didorong untuk bertanya
tentang batuan yang melapuk. Siswa merumuskan jawaban sementara dari pertanyaan yang telah diajukan. Siswa dibagikan LKS. Siswa melakukan
tiga kegiatan yaitu kegiatan tentang salah satu contoh proses pelapukan batuan secara biologi, kimia dan fisika. Siswa mengamati batuan yang
telah ditumbuhi oleh lumut pada kegiatan salah satu contoh proses pelapukan secara biologi. Siswa melakukan percobaan tentang salah satu
contoh proses pelapukan secara kimia dengan mereaksikan antara batu kapur dengan cuka. Siswa melakukan percobaan tentang salah satu contoh
proses pelapukan batuan secara fisika dengan membakar batu kemudian memasukkan batu yang telah dibakar kedalam air es. Siswa mengamati
hasil percobaan dan mencatatnya dalam LKS. Setelah siswa melakukan percobaan, siswa bersama dengan peneliti menyimpulkan tentang
pelapukan batuan secara biologi, kimia dan fisika. Setelah menyimpulkan tentang materi pelapukan, siswa mengerjakan soal evaluasi.
3.2.2.3 Pengamatan
Pengamatan dilakukan
bersamaan dengan
tahap tindakan.
Pengamatan dilakukan oleh kelompok studi yaitu Leli, Uswa, Galeh, dan Arifin. Pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran yang sedang berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Peneliti menggunakan camcorder untuk membantu
dalam merekam tindakan yang sedang dilakukan siswa dan peneliti dalam proses pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri terbimbing.
42
3.2.2.4 Refleksi
Peneliti bersama dengan pengamat mencatat dan mengevaluasi proses pembelajaran menggunakan metode inkuiri terbimbing masalah,
kekurangan dan temuan-temuan lain selama proses pembelajaran. Peneliti merefleksikan permasalahan yang ditemukan selama proses pembelajaran
berlangsung, menganalisis hasil pembelajaran, melihat ketercapaian indikator dengan hasil pembelajaran.Indikator keberhasilan dalam siklus I
dapat dilihat pada tabel III.1, bila belum ada peningkatan maka akan di lanjutkan dengan siklus II.
Tabel III.1 Indikator Keberhasilan
Variabel Deskriptor
Kondisi awal Indikator
keberhasilan Siklus I
Keaktifan a.
Bertanya kepada guru dan atau teman tentang materi
pembelajaran IPA selama proses pembelajaran
Jumlah siswa yang bertanya kepada guru dan
atau teman
tentang materi
pembelajaran IPA dibagi jumlah seluruh siswa
28 32
b. Mengemukakan pendapat
ketika berdiskusi kelompok Jumlah siswa yang mengemukakan
pendapat ketika berdiskusi kelompok dibagi jumlah seluruh siswa
16 32
c. Mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPA
Jumlah siswa yang mengerjakan tugas dibagi jumlah seluruh siswa
16 24
Prestasi belajar a.
Rata-rata nilai ulangan harian
Jumlah nilai semua siswa dibagi dengan jumlah siswa
55,75 65
b. KKM
Jumlah siswa yang mencapai KKM dibagi jumlah seluruh siswa
50 55
Tabel III.1 menjelaskan tentang indikator keberhasilan tentang keaktifan dan prestasi belajar dalam penelitian ini. Indikator keaktifan
yang pertama yaitu bertanya kepada guru dan atau teman tentang materi pembelajaran IPA, kondisi awanya adalah 28 sedangkan target
indikator keberhasilan dalam siklus pertama adalah 41. Indikator keaktifan yang kedua yaitu mengemukakan pendapat ketika berdiskusi
kelompok, kondisi awal adalah 16 sedangkan target indikator
43
keberhasilan adalah 32. Indikator ketiga yaitu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPA , kondisi awal adalah
16 dengan target indikator keberhasilan adalah 24. Sedangkan untuk prestasi belajar, rata-rata nilai ulangan harian pada tahun sebelumnya
adalah 55,75 dengan target keberhasilan adalah 65. Sedangkan siswa yang tuntas KKM adalah 50 dengan target siswa yang tuntas KKM
adalah 55.
3.3. Setting Penelitian