Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Teori Konstruktivism

20 menunjukkan suatu pertanda dari perkembangan dan kemajuan siswa atas penguasaannya terhadap bahan pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada siswa. Prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 11010 berarti hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Menurut Umiarso Umar 2010: 227 prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dari aktivitas atau kegiatan belajar siswa. Djamarah dalam Umiarso 2010 menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh yang berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari kegiatan belajar. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan dari hasil belajar yang ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru. Jadi, prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai dalam menguasai pengetahuan atau keterampilan suatu pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai.

2.2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam menurut Tim Ilmu Alamiah Dasar – Universitas Indonesia 2001: 68 berarti ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan gejala alam, yang meliputi asal-usul alam semesta dengan segala isinya, proses, mekanisme, serta sifat benda maupun peristiwa yang terjadi. Menurut Darmojo dalam Samatowa, 2010: 2, IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Hakikat IPA menurut Trianto 2010: 141 adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses 21 yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal. Hakikat ilmu pengetahuan alam IPA menurut Trianto 2010: 137 bahwa IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. IPA sebagai proses diartikan sebagai kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru. IPA sebagai produk diartikan sebagai hasil dari sebuah proses yang berupa pengetahuan. IPA sebagai proses diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengetahui sesuatu yang secara umum dapat diartikan sebagai metode ilmiah.

2.3. Teori Konstruktivism

Teori belajar yang mendasari metode inkuiri, menurut Sanjaya 2011: 196 adalah teori belajar konstruktivism. Konstruktivisme adalah sebuah teori yang memaparkan bahwa, manusia membangun atau mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui interaksinya dengan objek, fenomena, pengalaman, serta lingkungan mereka. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seseorang kepada orang lain, tetapi pengetahuan dibangun oleh orang yang belajar Suparno, 1997: 28-29. Jadi, pengetahuan yang diperoleh oleh siswa bukan berasal dari guru yang memberikan pengetahuannya kepada siswa, melainkan siswa sendirilah yang membangun pemahamannya melalui interaksi dengan lingkungannya. 22

2.4. Metode inkuiri